Presiden Vladimir Putin Bangun PLTN di Mesir

Jakarta, IDN Times - Upacara peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di El Dabaa, Mesir, diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi ikut serta dalam prosesi yang dilakukan pada Selasa (23/1/2024).
PLTN dibangun oleh perusahaan Rusia Rosatom dengan biaya sekitar 30 miliar dolar AS (sekitar Rp471 triliun). PLTN akan terdiri dari empat unit reaktor yang menghasilkan listrik sebesar 4,8 gigawatt
Seiring bertambahnya populasi, Mesir menghadapi peningkatkan pemintaan listrik. Kairo sendiri berupaya memposisikan sebagai pusat energi regional yang akan mengekspor listrik ke negara tetangga.
1. Nuklir sebagai bauran sumber energi Mesir
Sejak El-Sisi menjadi Presiden Mesir pada 2014, negara tersebut mengalami surplus pembangkit tapi bergulat dengan pemadaman listrik sejak gelombang panas melanda. Peningkatan permintaan listrik terjadi untuk konsumsi alat pendingin.
Di sisi lain, produksi gas alam untuk pembangkit mengalami penurunan. Kairo terpaksa menggunakan minyak yang menimbulkan polusi sebagai upaya mempertahankan ekspor LNG, salah satu sumber ekonomi penting negara tersebut.
"Memasukkan energi nuklir ke dalam bauran energi, sangat penting untuk memenuhi permintaan energi listrik yang terus meningkat," kata El Sisi dikutip dari Reuters.
Kairo dan Moskow menandatangani perjanjian pada 2015 untuk pembangunan PLTN. Rusia juga memberi pinjaman untuk menutupi biaya konstruksi.
"Kerja sama antara kedua negara terus berlanjut dan berkembang. Mesir adalah teman dekat dan mitra strategis kami," kata Putin dalam upacara peresmian pada Selasa.
2. Rusia dukung penuh Mesir yang bergabung di BRICS
Dalam pidatonya, Putin mengatakan bahwa interaksi Rusia dengan Mesir berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan mempertimbangkan kepentingan satu sama lain. Putin juga mendukung Mesir bergabung BRICS.
"Selama kepemimpinan BRICS di Rusia tahun ini, kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu Mesir bergabung dalam pekerjaan organisasi tersebut dengan cara yang paling efisien," katanya dikutip dari laman resmi Kremlin.
"Dan tentunya kami menantikan kehadiran Anda, El-Sisi, pada KTT BRICS di Kazan bulan Oktober ini," tambahnya.
Mesir bergabung BRICS pada awal tahun ini, bersama Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Iran dan Ethiopia
3. PLTN menandai hubungan kerja sama cemerlang Mesir-Rusia

Dalam komentarnya tentang PLTN, Putin mengatakan teknologinya tidak mengeluarkan karbondioksida yang tentu memberi dampak menguntungkan bagi lingkungan.
"Rosatom adalah pemimpin terpercaya di bidang pembangkit listrik tenaga nuklir. Mereka menggunakan solusi teknik tercanggih dan teknologi yang hemat biaya dan andal dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir," jelasnya.
Dilansir Africa News, El-Sissi mengatakan PLTN El Dabaa mewakili perkembangan positif dalam hubungan Mesir dan Rusia.
"Ini berkontribusi dalam menyediakan energi yang aman, murah dan berkelanjutan yang membantu mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan menghindari fluktuasi harga," katanya.
Presiden Mesir juga mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan PLTN merupakan halaman baru cemerlang dalam jalur kerja sama erat Kairo dan Moskow.



















