Ukraina Temukan 200 Mayat di Reruntuhan Kota Mariupol

Pertempuran sengit terjadi di Donbass, 12 orang tewas 

Jakarta, IDN Times - Penasihat Wali kota Mariupol, Ukraina, Petro Andryushchenko, pada Selasa (24/5/22), mengatakan sebanyak 200 mayat telah ditemukan. Ratusan mayat tersebut ditemukan dalam penggalian yang berlangsung di lokasi sebuah gedung apartemen yang telah jadi puing-puing.

Tidak dijelaskan kapan penemuan itu terjadi. Namun kengerian atas perang Rusia di Ukraina semakin banyak yang terungkap ke publik di kota yang hampir seluruhnya telah hancur itu.

Kota Mariupol adalah simbol perlawanan Ukraina. Kota itu telah dikepung Rusia sejak awal invasi. Kini Rusia mengklaim telah menduduki kota tersebut, seiring dengan menyerahnya para pejuang Ukraina di kompleks pabrik metalurgi Azovstal.

Baca Juga: 200 Warga Ukraina di Mariupol Gagal Dievakuasi 

1. Ratusan mayat yang ditemukan telah membusuk

Para pekerja telah melakukan penggalian puing-puing reruntuhan sebuah gedung apartemen di Mariupol. Dalam proses tersebut, mereka menemukan ratusan mayat warga sipil.

Dilansir Associated Press, Petro Andryushchenko menjelaskan bahwa mayat-mayat tersebut telah membusuk dan baunya menyebar menyelimuti lingkungan sekitar penemuan.

Banyaknya korban yang ditemukan di ruang bawah tanah yang tertimbun puing-puing, menjadikan perang ini sebagai salah satu serangan perang paling mematikan yang diketahui.

Sekitar 100 ribu penduduk diperkirakan masih berada di Mariupol ketika saat ini Rusia telah menguasai kota tersebut. Banyak dari mereka terperangkap di tengah perang dengan sedikit makanan, air, gas atau listrik.

Pihak berwenang Ukraina menjelaskan setidaknya 21 ribu orang tewas dalam serangan Rusia di Mariupol. Ukraina juga menuduh Rusia berusaha menutupi kengerian dengan membawa peralatan kremasi dan mengubur orang mati di kuburan massal, kutip Al Jazeera.

Baca Juga: Mariupol, Kota Pelabuhan yang Jadi Simbol Perlawanan Ukraina

2. Rusia membersihkan ranjau di Azovstal

Ukraina Temukan 200 Mayat di Reruntuhan Kota Mariupolilustrasi kendaraan tempur Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Pabrik pengolahan logam Azovstal telah menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina di Mariupol. Kini, sebagian besar pejuang tersebut telah keluar dari Azovstal dan menjadi tawanan perang. Pasukan Rusia menyebut bahwa saat ini mereka sedang melakukan pembersihan ranjau di pantai Laut Azov yang dipasang para pejuang Ukraina.

"Di samping wilayah pabrik baja Azovstal, unit insinyur tempur Rusia telah meluncurkan operasi untuk menghilangkan bahan peledak dari garis pantai Laut Azov yang berdekatan dengan pelabuhan maritim Mariupol. Pekerjaan ini sedang dilakukan oleh spesialis dari Pusat Aksi Ranjau Internasional," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Tass.

Rusia menggunakan robot Uran-6 untuk menyisir pantai dan membersihkan ranjau-ranjau tersebut. Robot dapat dikendalikan dari jarak satu kilometer dan mampu menahan ledakan setara 60 kilogram TNT.

Baca Juga: Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Rebut Mariupol, Milisi Kiev Nyerah

3. Pertempuran sengit terjadi di Donbass, 12 orang tewas

Ukraina Temukan 200 Mayat di Reruntuhan Kota Mariupolilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Sementara di Donbass, Rusia telah meningkatkan serangannya ke segala arah. Pertempuran sengit terjadi di beberapa kota Luhansk dan Donetsk. Pasukan Rusia telah berusaha merebut Severedonetsk di Luhansk.

Menurut Associated Press, gubernur regional wilayah Donetsk menjelaskan bahwa 12 orang tewas dalam serangan Rusia terbaru di wilayahnya. Sedangkan gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan daerahnya menghadapi masa paling sulit sejak perang kelompok pemberontak pro-Rusia dengan tentara Ukraina dalam delapan tahun terakhir.

"Rusia maju ke segala arah pada saat yang bersamaan. Mereka membawa sejumlah pejuang dan peralatan yang gila. Para penyerbu membunuh kota-kota kita, menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya," kata Gaidai.

"Pada praktiknya, kekuatan penuh tentara Rusia, apa pun yang tersisa, dilemparkan ke dalam serangan di sana. Liman, Popasna, Severodonetsk, Slaviansk, penjajah (Rusia) ingin menghancurkan semua yang ada di sana," jelas Presiden Ukraina Volodymy Zelenskyy dalam pidato malamnya.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya