Pria India Ditangkap karena Buka Kedutaan Palsu Sejak 2017

Jakarta, IDN Times - Seorang pria India ditangkap pada Selasa (22/7/2025) karena diduga menjalankan kedutaan palsu dari sebuah bangunan sewa di kota Ghaziabad. Sejumlah mobil dengan pelat diplomatik palsu ditemukan di tempat tersebut.
Sushil Ghule, pejabat senior kepolisian dari satuan tugas khusus negara bagian Uttar Pradesh, mengungkapkan bahwa tersangka bernama Harshvardhan Jain mengaku sebagai penasihat atau duta besar untuk entitas seperti “Seborga” atau “Westarctica”. Pria berusia 47 tahun itu diduga menipu orang-orang demi mendapatkan uang dengan menjanjikan pekerjaan di luar negeri, dilansir dari The Guardian.
1. Polisi temukan stempel kemenlu dan pelat mobil palsu
Dalam penggeledahan, polisi menemukan sejumlah foto rekayasa yang menunjukkan Jain bersama para pemimpin dunia, serta stempel palsu dari kementerian luar negeri India dan hampir tiga lusin negara lainnya.
Selain itu, polisi juga menemukan empat mobil dengan pelat diplomatik palsu, hampir 4,5 juta rupee India (sekitar Rp848 juta), dan mata uang asing dalam bentuk tunai.
Ghule mengatakan bahwa Jain juga diduga terlibat dalam pencucian uang melalui perusahaan cangkang di luar negeri. Selain itu, ia menghadapi tuduhan pemalsuan, penipuan identitas, dan kepemilikan dokumen palsu.
Sejauh ini, Jain atau pengacaranya belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
2. Jain jalankan kedutaan palsunya sejak 2017
Dilansir dari NDTV, terungkap bahwa kedutaan palsu tersebut telah beroperasi sejak 2017. Untuk meyakinkan masyarakat, Jain menyewa sebuah bangunan mewah di Ghaziabad untuk dijadikan kantor kedutaan, dan menghiasnya dengan bendera India dan Westarctica, sebuah negara mikro di Antarktika yang tidak diakui oleh negara manapun di dunia.
Di dalam kantor tersebut, terpajang foto-foto yang telah dimanipulasi secara digital, memperlihatkan Jain bersama para perdana menteri dan presiden dunia. Sementara itu, mobil-mobil mewah, termasuk Audi dan Mercedes, yang dilengkapi pelat nomor diplomatik palsu terparkir di area luar.
Menurut para penyelidik, Jain menggunakan kedok kedutaan palsu ini untuk membangun network, lalu memikat orang-orang dengan janji pekerjaan di luar negeri. Untuk menjaga citranya, Jain juga rutin mengadakan acara amal, termasuk bhandara (jamuan makan komunitas), di luar kantor tersebut.
3. Punya koneksi dengan pedagang senjata internasional
Dilansir dari India Today, Jain memiliki gelar MBA dari London College of Applied Science dan ITS College di Ghaziabad. Ayahnya adalah seorang pengusaha di Ghaziabad dan keluarganya memiliki tambang marmer di Rajasthan. Namun, setelah ayahnya meninggal dunia, bisnis tersebut mulai mengalami kerugian.
Jain kemudian pindah ke London, di mana ia membuka beberapa perusahaan. Menurut penyelidik, perusahaan-perusahaan tersebut digunakan untuk menyembunyikan uang yang tidak tercatat. Investigasi mengungkapkan bahwa Jain memiliki hubungan dekat dengan Chandraswami, seorang tokoh spiritual kontroversial, dan Adnan Khashoggi, pedagang senjata internasional.
Pada 2017, Jain kembali ke Ghaziabad dan mulai menghadapi masalah keuangan. Ia kemudian membuka kedutaan palsu dan menipu orang-orang.
Jain pernah tersangkut kasus hukum pada 2011 karena kedapatan memiliki telepon satelit. Ia dikenai dakwaan berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi.