Profil Annalena Baerbock: Presiden UNGA yang Mantan Menlu Jerman

- Annalena Baerbock terpilih sebagai Presiden Sidang Umum PBB ke-80 pada 2 Juni, menjadi perempuan pertama dari Eropa Barat yang memegang jabatan tersebut.
- Ia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jerman dan pemimpin Partai Hijau, serta anggota Bundestag sejak 2013.
- Jabatan Presiden Majelis Umum PBB bersifat seremonial namun strategis sebagai batu loncatan politik.
- Di usia 44 tahun, Baerbock menjadi salah satu pemimpin termuda yang memimpin Majelis Umum PBB.
Jakarta, IDN Times – Mantan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, kini menjabat sebagai Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly (UNGA). Baerbock resmi terpilih sebagai Presiden UNGA pada Senin (2/6/2025), jelang Sidang Umum PBB ke-80.
Penunjukan ini bertepatan dengan giliran kelompok regional Eropa Barat memimpin lembaga dunia tersebut. Dikutip dari laman resmi United Nations, ia mencalonkan diri tanpa lawan untuk posisi yang bersifat seremonial dan memimpin sesi pleno tahunan.
Pelantikannya pada 9 September, menjelang dimulainya debat umum Majelis Umum PBB. Meski masa jabatannya hanya satu tahun, posisi ini kerap dianggap sebagai batu loncatan untuk peran internasional yang lebih besar. Baerbock memimpin di tengah tantangan berat, seperti konflik global, tujuan pembangunan yang melambat, hingga tekanan keuangan yang meningkat.
Berikut adalah profil dan perjalanan karier Annalena Baerbock.
1. Profil Annalena Baerbock

Nama lengkapnya adalah Annalena Charlotte Alma Baerbock, lahir di Hannover, Jerman pada 15 Desember 1980. Ia merupakan politikus Jerman yang menjabat sebagai ketua partai hijau Jerman, Aliansi 90/Partai Hijau. Baerbock menempuh pendidikan di Universitas Hamburg dan London School of Economics (LLM).
Kariernya dimulai sejak ia menduduki kursi di Bundestag, parlemen federal Jerman, pada 2013. Pada 8 Desember 2021, ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jerman, menjadikannya salah satu politisi muda paling berpengaruh di negaranya.
2. Perjalanan karier internasional

Majelis Umum PBB memilih Annalena Baerbock sebagai Presiden Sidang Umum ke-80 melalui pemungutan suara rahasia, dengan 167 suara mendukung dan 14 delegasi abstain. Ia menjadi perempuan pertama dari kelompok Eropa Barat dan perempuan kelima secara keseluruhan yang memimpin Majelis Umum PBB.
Di usia 44 tahun, Baerbock juga tercatat sebagai salah satu pemimpin termuda yang pernah menduduki jabatan puncak ini. Jabatan Presiden Majelis Umum PBB sendiri dirotasi setiap tahun di antara lima kelompok regional badan tersebut.
3. Tantangan dan harapan ke depan

Annalena Baerbock akan memimpin sidang umum di masa yang penuh tantangan, termasuk pemilihan Sekretaris Jenderal berikutnya. Ia diharapkan mampu menjaga semangat multilateralisme dan memajukan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang banyak tertunda.
Dengan rekam jejaknya yang kuat, publik internasional menantikan langkah-langkah Baerbock dalam memperkuat peran Majelis Umum PBB sebagai forum diplomasi global.