Protes soal Meningkatnya Hukuman Mati, Tahanan Iran Mogok Makan

- Protes diikuti sekitar 1.500 tahanan.
- Para tahanan di blok 4 mengungkapkan kegelisahan mereka menyaksikan pemindahan sesama penghuni sel ke sel isolasi.
- Mereka mengaku tidak punya pilihan lain selain melakukan protes dan mogok makan.
Jakarta, IDN Times - Para tahanan di penjara Ghezel Hesar di kota Karaj, Iran, melakukan aksi mogok makan sebagai protes terhadap meningkatnya jumlah eksekusi di Republik Islam tersebut.
Dalam pernyataan terpisah pada Rabu (15/10/2025), Kantor Berita Hak Asasi Manusia Iran (IHR) dan Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA) mengatakan bahwa protes ini dipicu oleh pemindahan 19 narapidana ke sel isolasi menjelang eksekusi mereka pekan ini.
Sejak Senin (13/10/2025), para tahanan di blok 2 menolak menerima jatah makanan dan menggelar aksi duduk di luar sel mereka, yang kemudian diikuti oleh tahanan dari blok lainnya. Sebuah video menunjukkan para tahanan duduk sambil meneriakkan slogan-slogan termasuk “tidak untuk eksekusi”. Video lainnya menunjukkan beberapa dari mereka pingsan pada hari ketiga pemogokan.
1. Protes diikuti sekitar 1.500 tahanan
Dilansir dari Iran International, para tahanan di blok 4 mengungkapkan kegelisahan mereka menyaksikan pemindahan sesama penghuni sel ke sel isolasi. Mereka mengaku tidak punya pilihan lain selain melakukan protes dan mogok makan.
“Tidak ada satu hari pun ketika rekan-rekan sel kami tidak dipindahkan ke sel isolasi untuk dieksekusi. Jika kami dibiarkan sendiri setelah protes ini, kami semua akan dibunuh,” demikian pernyataan mereka,
Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI), sayap politik dari kelompok terlarang Mujahidin Rakyat (MEK), menyatakan bahwa sekitar 1.500 tahanan terlibat dalam aksi tersebut. Otoritas penjara disebut telah meminta para tahanan untuk menghentikan mogok makan, tapi mereka bersikeras bahwa aksi tersebut akan terus berlangsung sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Keluarga terpidana mati juga melakukan protes di luar pintu gerbang penjara. Mereka memegang foto orang-orang yang mereka cintai sambil meneriakkan “jangan eksekusi” dan “segera hapus hukuman mati.”
2. Lima orang dieksekusi pada Rabu
Sementara itu, Kantor Berita Mizan melaporkan bahwa lima orang dieksekusi di penjara Ghezel Hesal pada Rabu. Tiga di antaranya dihukum atas tuduhan permusuhan terhadap Tuhan melalui perampokan bersenjata, sementara dua lainnya dihukum karena pembunuhan.
Kelima narapidana termasuk di antara 19 narapidana yang dipindahkan ke sel isolasi untuk dieksekusi. IHR mengatakan bahwa dua orang lainnya telah dikembalikan ke bangsal umum, sementara sisanya masih berada di bawah ancaman eksekusi.
3. Iran eksekusi 1.128 orang pada 2025
Dilansir dari The New Arab, Ghezel Hesar adalah salah satu pusat penahanan terbesar dan paling terkenal di Iran, tempat eksekusi rutin dilakukan. Beberapa narapidana yang baru-baru ini digantung di penjara tersebut akibat kasus-kasus besar antara lain Babak Shahbazi, yang dituduh menjadi mata-mata untuk Israel, serta Behrouz Ehsani dan Mehdi Hassan, yang dituduh sebagai anggota MEK.
Menurut IHR, Iran telah mengeksekusi 1.128 orang pada 2025, angka tertinggi sejak kelompok tersebut mulai melakukan pencatatan pada 2008. Iran sendiri merupakan negara dengan tingkat eksekusi tertinggi kedua di dunia setelah China, yang diyakini telah mengeksekusi ribuan orang setiap tahunnya.