Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Renovasi Rampung, Presiden Korsel Balik Ngantor di Blue House

Potret kompleks Cheong Wa Dae atau Blue House di Seoul, Korea Selatan. (Sumber: laman resmi Pemerintah Metropolitan Seoul/world.seoul.go.kr)
Potret kompleks Cheong Wa Dae atau Blue House di Seoul, Korea Selatan. (Sumber: laman resmi Pemerintah Metropolitan Seoul/world.seoul.go.kr)
Intinya sih...
  • Presiden Lee akan menunjuk inspektur khusus di Blue House
  • Inspektur khusus akan disarankan oleh Majelis Nasional dan memiliki minimal 15 tahun pengalaman hukum.
  • Kantor kepresidenan akan kembali ke Blue House jelang Hari Natal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala staf kepresidenan Korea Selatan (Korsel), Kang Hoon-sik, mengumumkan rencana mengembalikan fasilitas kantor dari Distrik Yongsan ke kompleks kepresidenan Cheong Wa Dae atau Blue House di Distrik Jongno di Seoul. Langkah tersebut dilakukan setelah berbulan-bulan melakukan perbaikan dan renovasi.

"Kantor kepresidenan akan kembali ke Cheong Wa Dae, tempat seharusnya. Pemindahan fasilitas kantor diperkirakan akan selesai sekitar Natal," kata Kang selama jumpa pers pada Minggu (7/12/2025), dikutip dari Yonhap.

Ia menambahkan bahwa pekerjaan pemeliharaan lingkungan dan komunikasi di Cheong Wa Dae telah selesai. Sementara, ruang pengarahan akan dipindahkan ke kompleks tersebut antara 20-23 Desember 2025.

1. Presiden Lee akan menunjuk inspektur khusus di Blue House

Menurut Kang, Presiden Lee akan menunjuk seorang inspektur khusus setelah Majelis Nasional merekomendasikan kandidat. Ini merupakan prosedur yang disyaratkan untuk penunjukan tersebut.

"Setelah Majelis Nasional merekomendasikan seorang calon, kami akan segera menunjuk orang tersebut sebagai inspektur khusus," ungkapnya.

Kantor inspektur khusus didirikan pada 2014. Tugasnya adalah melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh pasangan presiden dan kerabat dekat, serta pejabat senior presiden. Namun, posisi tersebut telah kosong sejak 2016.

Berdasarkan undang-undang, Majelis Nasional diharuskan merekomendasikan tiga kandidat. Adapun persyaratannya, yakni setidaknya 15 tahun pengalaman hukum, dan dari sana presiden memilih satu.

2. Ini alasan eks Presiden Yoon pindahkan kantor kepresidenan ke Yongsan

Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. (x.com/윤석열 Yoon Suk Yeol)
Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. (x.com/윤석열 Yoon Suk Yeol)

Pada 2022, mantan Presiden Yoon Suk Yeol memindahkan kantor kepresidenan dari Blue House di pusat ibu kota Seoul ke kompleks Kementerian Pertahanan di Yongsan setelah pelantikannya. Lalu, merenovasi kediaman resmi menteri luar negeri menjadi rumah presiden.

Saat itu, Yoon beralasan bahwa pemindahan tersebut akan membuat jabatan kepresidenan lebih demokratis karena mendekatkan pemerintahan dengan publik. Ia juga mengecam Cheong Wa Dae sebagai simbol kekuasaan kekaisaran.

Namun, sejak menjabat pada Juni, Presiden Lee, yang saat ini menjabat, mengungkapkan bahwa ia akan memindahkan kantor kembali ke Cheong Wa Dae setelah renovasi selesai.

3. Sekilas tentang kompleks Cheong Wa Dae

Dilansir The Straits Times, kompleks Cheong Wa Dae di bagian utara Seoul, menempati area seluas sekitar 250 ribu meter persegi di belakang Istana Gyeongbok. Di dekatnya, terdapat Lapangan Gwanghwamun, lokasi bersejarah tempat protes massa di Korsel, termasuk yang mengakhiri masa jabatan Presiden Yoon setelah upayanya yang gagal untuk menempatkan Negeri Ginseng di bawah darurat militer yang memicu ketidakstabilan politik selama berbulan-bulan.

Sebelumnya, lapangan tersebut juga menjadi tempat protes massa untuk menentang mantan Presiden Park Geun-hye menyusul skandal korupsi.

Lokasi Gedung Biru juga diapit oleh pegunungan. Hal ini menjadikannya benteng alami terhadap potensi serangan artileri Korea Utara (Korut). Pada 1968, pasukan komando Korut yang menyamar sebagai warga Korsel mendaki gunung dan menyerbu kompleks tersebut. Namun, upaya tersebut gagal untuk membunuh Presiden Korsel saat itu, Park Chung-hee.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Rusia Puji Strategi Keamanan AS yang Baru, Mulai Akur?

11 Des 2025, 07:09 WIBNews