Hamza bin Laden, Calon Pemimpin Al Qaeda Dilaporkan Tewas

Media Amerika Serikat mengutip sejumlah pejabat pemerintahan

New York, IDN Times - Hamza, putra Osama bin Laden, dilaporkan tewas oleh sejumlah media Amerika Serikat. Disebutkan, laki-laki yang dipercaya berusia 30 tahun itu dibunuh dalam kurun waktu dua tahun belakangan, tapi Amerika Serikat butuh waktu untuk mengonfirmasinya.

Menurut NBC News, ada tiga pejabat Amerika Serikat mengaku menerima laporan intelijen terkait kematian calon penerus pemimpin Al Qaeda itu. Ketiganya menolak memberi tahu di mana ia meninggal atau apakah Amerika Serikat punya peran dalam kematiannya. Dalam waktu bersamaan, keterangan berbeda dikutip oleh The New York Times.

Baca Juga: Dokter yang Bantu Lacak Keberadaan Osama Bin Laden Segera Bebas

1. Perbedaan pemberitaan NBC News dan The New York Times

Hamza bin Laden, Calon Pemimpin Al Qaeda Dilaporkan TewasScreenpict dari video Osama bin Laden (Wikimedia.org/Al Qaeda, the global militant Islamist organization)

Usai kabar ini mencuat ke permukaan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menolak memberikan komentar mengenai apakah badan intelijen negaranya punya kaitan dengan tewasnya Hamza. Sementara itu, The News York Times mengutip dua pejabat Amerika Serikat yang mengaku, pemerintah punya andil di dalamnya.

Namun, dua pejabat yang tak mau menyebutkan identitas mereka karena sensitivitas operasi dan pengumpulan informasi intelijen itu, menolak menjelaskan apa dan bagaimana negara mereka terlibat. Hamza sendiri berulangkali mengeluarkan ancaman-ancaman terhadap Amerika Serikat.

2. Hamzah berambisi membangkitkan Al Qaeda

Hamza bin Laden, Calon Pemimpin Al Qaeda Dilaporkan Tewasenglish.alarabiya.net

The New York Times memberitakan bahwa pembunuhan terhadap Hamzah terjadi sebelum Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan pemberian hadiah uang senilai Rp14 miliar, bagi siapa pun yang mengetahui keberadaannya pada Februari lalu. Hanya saja, militer dan intelijen belum mengonfirmasi kematiannya saat itu.

Menurut informasi yang diterima NBC News, Hamza kemungkinan besar lahir sekitar tahun 1989. Ketika ayahnya menjadi pemimpin Al Qaeda, ia tampak dalam sejumlah video propaganda. Navy SEALS Amerika Serikat membunuh Osama pada 2011 dalam sebuah operasi penggerebekan di Abbottabad, Pakistan. Saat itu, Hamza tidak berada bersamanya.

3. Hamza dibesarkan untuk menggantikan ayahnya

Hamza bin Laden, Calon Pemimpin Al Qaeda Dilaporkan TewasANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail

Mantan agen FBI sekaligus pakar counterterrorism, Ali Soufan, mengatakan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan pada September 2017, bahwa Hamza memang disiapkan untuk mengisi posisi kepemimpinan di Al Qaeda.

"Dia kemungkinan besar dipandang lebih disetujui oleh jihadis-jihadis, apalagi saat ISIS berada di ujung tanduk, Hamza merupakan sosok terbaik untuk mempersatukan kembali gerakan jihad global," ujar Ali Soufan.

4. Muncul keraguan terkait kebenaran laporan ini

Hamza bin Laden, Calon Pemimpin Al Qaeda Dilaporkan TewasANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail

Soufan sendiri mengaku masih ragu dengan kebenaran laporan bahwa Hamza telah meninggal dunia. Ia mengatakan kepada The New York Times, ini tak biasa bagi Al Qaeda untuk tidak mengumumkan kematian salah satu pemimpinnya. Apalagi kelompok teroris itu secara tradisional merayakan kematian pemimpin mereka sebagai seorang martir.

Namun, Soufan masih terbuka pada kemungkinan bahwa asesmen pemerintah Amerika Serikat terbukti benar. Seandainya terjadi, Soufan melihat, "ini secara signifikan merusak rencana-rencana Al Qaeda untuk melangkah ke gerakan generasi kedua dengan Hamza sebagai pimpinannya."

5. Hamza diduga berpindah-pindah tempat tinggal

Hamza bin Laden, Calon Pemimpin Al Qaeda Dilaporkan TewasANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail

Detail mengenai kehidupan Hamza pun masih abu-abu. Usai serangan 9/11 di New York City, ia dan sejumlah anggota Al Qaeda dilaporkan kabur ke Iran dan kemudian ditahan di sana. Tak diketahui berapa lama Hamza menghabiskan waktu di negara itu, tapi ia kemudian diizinkan meninggalkan Iran.

Setelahnya, ia disebut tinggal bersama keluarganya di kawasan sekitar perbatasan Pakistan. Di satu titik, laporan intelijen menyebut, dia pergi ke Suriah untuk beberapa tahun. Tidak jelas apakah Hamza meninggal ketika berada di negara tersebut.

Baca Juga: Ini Sosok Hamza, Anak Osama Bin Laden yang Sedang Diburu oleh AS

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya