Rumania Akan Buka Fasilitas Latihan Tempur untuk Militer Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Rumania, pada Kamis (19/9/2024), mengusulkan rencana pendirian pusat latihan tempur untuk melatih tentara Angkatan Laut (AL) Ukraina. Ia pun sudah menyerahkan dokumen kepada Parlemen Rumania untuk disetujui.
Rumania menjadi salah satu negara yang mendukung penuh Ukraina dalam melawan agresi militer Rusia. Beberapa waktu lalu, Rumania sudah menyetujui pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina dalam mengadang serangan udara Rusia. Presiden Rumania, pada Kamis (19/9/2024), mengusulkan rencana pendirian pusat latihan tempur untuk melatih tentara Angkatan Laut (AL) Ukraina.
1. Bantu tingkatkan kekuatan tentara Ukraina

Iohannis mengungkapkan pentingnya intensifikasi latihan militer untuk tentara Ukraina, terutama AL dalam melawan Rusia.
"Dengan melihat perkembangan terkini dari perang Rusia-Ukraina, maka kami dapat menggarisbawahi kebutuhan intensifikasi dan diversifikasi tipe latihan militer untuk tingkatkan kapabilitas tentara AL Ukraina," terang Iohannis, dikutip Ukrinform.
Ia menambahkan, Rumania akan menjadi tempat penyelenggaraan latihan tentara AL Ukraina. Sementara, Inggris akan memberikan bantuan finansial untuk pembangunan fasilitas dan operasionalnya.
Fasilitas tersebut rencananya akan beroperasi selama 2 tahun berdasarkan persetujuan antara Rumania-Ukraina. Namun, Rumania memiliki hak untuk menarik komitmennya di tengah proses pelatihan atau di akhir periode.
2. Rumania minta NATO respons keras pelanggaran Rusia

Menteri Pertahanan Rumania, Angel Tilvar, mengatakan bahwa NATO harus meningkatkan koordinasi dalam merespons misil Rusia yang salah sasaran dan justru masuk ke dalam teritori negara anggota NATO.
"Negara-negara B9 atau Eropa Timur mengutarakan kekhawatiran terkait inkursi drone dan misil Rusia di wilayah udara NATO, yang sudah terjadi di Polandia, Rumania, dan Latvia, serta meningkatkan tensi di area pertahanan timur NATO," tutur Tilvar, dilansir Reuters.
"Maka dari itu, respons terkoordinir dan kuat dalam tingkatan aliansi militer sangat dibutuhkan. Selain itu, peningkatan rotasi pertahanan udara dan integrasi model anti-misil harus segera diselesaikan," tambahnya.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran Rumania terkait situasi keamanan di Laut Hitam dan risiko ancaman serangan hybrid, disinformasi, dan serangan siber dari Rusia.
3. Sybiha kunjungi Rumania
Pada Rabu (18/9/2024) Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiha, mengunjungi Rumania untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Rumania Marcel Ciolacu dan mendiskusikan masalah perbatasan dan kerja sama pertahanan.
"Sebagai upaya menjembatani dialog dengan PM Ukraina Denys Shmyhal, maka saya memutuskan bertemu dengan PM Ciolacu. Kami sepakat untuk mengadakan pertemuan antar-pemerintahan dan kemudian mengajak Moldova untuk bergabung dalam format trilateral," ungkapnya.
Melansir The Kyiv Independent, negosiasi Kiev-Bukares ini juga membahas soal masalah keamanan di Laut HItam dan perlindungan terhadap warga Ukraina yang mengungsi di Rumania.
Lawatan ke Rumania ini menjadi tur regional pertama Sybiha setelah menjabat sebagai Menlu Ukraina. Ini menjadi langkah awal Ukraina untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara tetangganya.