Rusia Akan Luncurkan Pesawat Penyelamat ke ISS demi Jemput 3 Awaknya

Jakarta, IDN Times - Pihak Rusia dikabarkan akan meluncurkan pesawat penyelamat ke Stasiun Internasional Luar Angkasa (ISS) demi menyelamatkan tiga awaknya yang terjebak di orbit. Pernyataan itu dikeluarkan badan antariksa Rusia, Roscosmos pada Rabu (11/1/2023) waktu setempat.
Pada pertengahan Desember 2022 lalu, kapsul asli para astronaut itu terhantam meteoroid Soyuz MS-22 dan mengalami kebocoran.
1. Ada pertimbangan dalam memajukan jadwal peluncuran Soyuz MS-23
Dilansir dari The Guardian, Roscosmos mengatakan peristiwa itu tidak menimbulkan ancaman langsung bagi awak stasiun luar angkasa mereka. Namun, itu menimbulkan adanya kekhawatiran tentang apakah semua orang di pos orbit dapat kembali ke Bumi dalam situasi darurat.
Dengan kebocoran yang menyebabkan suhu kabin menjadi lebih tinggi, kapsul asli mereka, Soyuz MS-22, dianggap tidak layak. Hanya ada satu "secape pod" operasional yang berlabuh di ISS yakni pesawat luar angkasa SpaceX Crew Dragon.
Ada sekitar tujuh orang diperkirakan di stasiun luar angkasa, tetapi kapsul SpaceX hanya memiliki empat kursi. Nama-nama awak yang diangkut untuk kembali ke Bumi di antaranya kosmonot Rusia, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin, serta astronot AS, Francisco Rubio.
Setelah melakukan berbagai pertimbangan, pada akhirnya Roscosmos telah memutuskan untuk memajukan jadwal peluncuran Soyuz MS-23 yang direncanakan pada Maret 2023 menjadi 20 Februari 2023 ini. Menurut Roscosmos, jika situasi sangat kritis di ISS pada minggu-minggu sebelumnya, kemungkinan penggunaan Soyuz MS-22 yang rusak untuk menyelamatkan awak akan dipertimbangkan kembali.
2. Karena kebocoran itu juga membuat rencana spacewalk dibatalkan
Saat kebocoran terjadi mendorong sepasang kosmonot untuk membatalkan rencana spacewalk pada hari sebelumnya. Micrometeoroids, yang merupakan potongan batu atau logam alami yang berukuran sekecil butiran pasir, menimbulkan bahaya yang signifikan bagi penerbangan luar angkasa manusia.
Mereka meluncur mengelilingi Bumi dengan kecepatan sekitar 17.000 mph, jauh lebih cepat daripada kecepatan peluru. "Sampah luar angkasa" buatan manusia juga dapat merusak peralatan. Pada tahun 2021 lalu, Rusia meledakkan salah satu satelitnya sendiri dalam uji coba rudal yang menciptakan awal pecahan peluru yang membesar.
3. Kepala Roscosmos sempat memberikan pujian kepada Rusia-AS

Kepala Roscosmos, Yuriy Borisov, memberikan pujian atas kerja sama Rusia-AS di ISS setelah peristiwa kebocoran dari kapsul Soyuz MS-22. Menurutnya, tim AS memberi contoh bagi seluruh dunia tentang bagaimana bekerja sama dalam situasi yang paling menantang dan sulit. Dia menyarankan untuk para politisi belajar kepada mereka.
"Sapa seluruh tim Amerika. Mereka membuktikan diri mereka sangat layak dalam situasi ini dan membantu kami," ungkap pernyataan Borisov yang dikutip dari Moscow Times.
Ruang angkasa tetap menjadi jalan kerja sama yang langka antara Rusia dan AS sejak dimulainya serangan Rusia di Ukraina dan diikuti sanksi Barat terhadap Rusia. ISS diluncurkan pada 1998 lalu pada saat kerja sama Rusia-AS meningkat setelah kompetisi Space Race mereka selama Perang Dingin.