Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Akan Rekrut 160 Ribu Peserta Wajib Militer pada Musim Semi

Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Senin (31/3/2025), mengumumkan rekrutmen 160 ribu pemuda untuk ikut wajib militer. Langkah ini berfungsi meningkatkan jumlah militer Rusia di tengah perang di Ukraina. 

Peningkatan jumlah wajib militer ini berbarengan dengan gencarnya Rusia dalam melancarkan serangan melawan tentara Ukraina. Kemungkinan Rusia berniat mengadakan serangan besar-besaran pada musim semi. 

Ukraina mengaku sudah mempersiapkan diri terkait kemungkinan serangan besar Rusia pada musim semi. Di sisi lain, Ukraina sudah melancarkan serangan ke Belgorod setelah kehilangan teritori dudukan di Kursk Oblast. 

1. Rekrutmen terbesar dalam 14 tahun terakhir

Tentara Rusia. (facebook.com/mod.mil.rus)

Putin mengungkapkan bahwa rekrutmen 160 ribu konskripsi akan dipersiapkan mulai 1 April hingga 15 Juli 2025. Rekrutmen wajib militer ini menjadi yang terbesar di Rusia dalam 14 tahun terakhir. 

Namun, presiden yang sudah memimpin Rusia sejak 1999 itu menyebut bahwa peningkatan jumlah peserta wajib militer tidak ada hubungannya dengan perang di Ukraina. Ia pun meningkatkan usia wajib militer dari 27 menjadi 30 tahun. 

"Kampanye rekrutmen wajib militer yang akan datang ini tidak ada kaitannya dengan operasi militer khusus di Ukraina. Peserta wajib militer tidak akan diterjunkan ke medan perang," tutur Putin, dikutip The Moscow Times

Jumlah peserta wajib militer di Rusia sudah ditingkatkan dari tahun ke tahun. Pada 2022, jumlahnya hanya mencapai 134.500 dan naik menjadi 150 ribu pada 2024. 

2. Ukraina klaim Rusia belum mampu tembus pertahanan di Pokrovsk

Komandan Militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa Rusia tengah mengonsentrasikan serangannya di Pokrovsk, Donetsk Oblast. Ia mengklaim, tentara Rusia belum mampu menembus pertahanan Ukraina. 

"Pasukan kami sudah menerapkan taktik pertahanan seaktif mungkin. Di beberapa area garis depan, pasukan Ukraina sudah berhasil maju dan memperbaiki situasi dan mengembalikan posisi semua dan mengalahkan pasukan musuh," terangnya, dikutip The Kyiv Independent

Sebagai informasi, Pokrovsk terletak 70 km dari Donetsk. Kota itu menjadi salah satu area pertempuran besar Rusia dan Ukraina. Pada Februari, Kiev mengklaim area tersebut sudah stabil usai menghalangi masuknya tentara Rusia. 

3. Rusia klaim sukses rebut desa di dekat Dnipropetrovsk

Ilustrasi bendera Rusia. (Dmitry Djouce, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Rusia mengklaim sudah mengambil alih sebuah desa di perbatasan Zaporizhzhia-Dnipropetrovsk. Moskow mengklaim ini adalah keberhasilan lanjutan dalam serangan Rusia belakangan ini. 

Sementara itu, perebutan teritori Dnipropetrovsk akan dijadikan sebuah propaganda besar untuk Rusia. Meskipun sejumlah analis militer mengklam bahwa perebutan teritori tersebut hanya memiliki nilai strategis kecil untuk Rusia. 

Setelah 3 tahun perang, tentara Rusia masih belum mampu menembus perbatasan Dnipropetrovsk. Desa di Zaporizhzhia tersebut diketahui memiliki penduduk 200 jiwa sebelum dimulainya konflik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us