Rusia Akui 63 Tentaranya Tewas Dihantam Rudal Ukraina

Jakarta, IDN Times - Rusia melaporkan bahwa 63 tentaranya tewas dalam serangan Malam Tahun Baru 2023 oleh Ukraina di barak darurat di wilayah Donetsk yang sebagian diduduki.
Pada Senin (2/1/2023), Rusia menyatakan bahwa militer Ukraina meluncurkan enam proyektil di pangkalan sementara di kota timur Makiivka menggunakan sistem roket berpemandu HIMARS, yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS).
Dua dari rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, tetapi empat lainnya menghantam gedung.
Kabar kematian 63 tentara sekaligus bantahan laporan Departemen Komunikasi Strategis angkatan bersenjata Ukraina, yang mengklaim bahwa serangan pada Minggu (1/1/2023) menewaskan 400 tentara Rusia dan 300 lainnya luka-luka.
1. Bisa jadi salah satu serangan paling mematikan Ukraina

Rekaman yang diunggah online memperlihatkan bangunan yang diklaim sebagai sekolah kejuruan di Makiivka, yang dikuasai Rusia, berubah menjadi puing-puing yang membara.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi secara independen rekaman atau nomor yang diberikan oleh kedua pihak. Jika penghitungan Ukraina dikonfirmasi, jumlah korban akan menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan Rusia sejak Moskow melancarkan invasi Februari 2022.
Daniil Bezsonov, seorang pejabat senior yang didukung Rusia di wilayah tersebut, mengatakan bahwa sekolah kejuruan tersebut telah dihantam oleh roket HIMARS.
“Ada yang tewas dan terluka. Jumlah pastinya masih belum diketahui. Bangunan itu sendiri rusak parah,” kata Bezsonov pada Minggu malam, dalam unggahannya melalui aplikasi Telegram.
2. Rusia mendapat kecaman karena invasinya dianggap gagal

Sementera itu, Igor Girkin selaku mantan petugas Layanan Keamanan Federal yang membantu Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea pada 2014 memperkirakan, jumlah korban tewas menapai ratusan jiwa
Girkin, yang mengecam keras kegagalan militer Rusia di Ukraina, mengatakan amunisi telah disimpan di gedung yang sama tempat para rekrutan itu ditampung.
“Ini bukan satu-satunya pengerahan personel dan peralatan (sangat padat) di zona penghancuran rudal HIMARS,” katanya di Telegram.
3. Ukraina optimis dengan kemampuan pertahanannya

Serangan Ukraina merupakan salah satu aksi balasan, atas hujan rudal yang Rusia lancarkan di malam Tahun Baru 2023. Selain itu, Rusia juga sudah mulai menggerebek tempat tinggal warga sipil.
Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, serangan Rusia menandakan bahwa Moskow mulai putus asa. Salah satu penyebabnya adalah kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayah udaranya telah meningkat dengan dukungan militer dari sekutu Barat.
“Sekarang mereka sedang mencari rute dan mencoba menyerang kita, tetapi taktik teror mereka tidak akan berhasil. Langit kita akan berubah menjadi perisai,” kata Kepala Staf Presiden, Andriy Yermak.
Pada Minggu, Zelenskyy juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pasukannya, karena telah membuat serangan Rusia sia-sia.
“Drone, rudal, yang lainnya tidak akan membantu mereka karena kita bersatu. Mereka dipersatukan hanya oleh rasa takut,” kata Zelenskyy