Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan di Biara Sagaing Myanmar Tewaskan 23 Orang

Bendera Myanmar (unsplash.com/aboodi vesakaran)
Bendera Myanmar (unsplash.com/aboodi vesakaran)
Intinya sih...
  • Biara menjadi tempat berlindung bagi 200 warga yang mengungsi akibat konflik wilayah sekitar.
  • Kelompok prodemokrasi menuding serangan oleh jet tempur militer Myanmar.
  • Dampak dan korban jiwa: 23 orang tewas, termasuk empat anak-anak.

Jakarta, IDN Times - Sebuah serangan terjadi di biara Desa Lintalu, wilayah Sagaing, Myanmar, pada Jumat (11/7/2025). Serangan ini menyebabkan sedikitnya 23 orang tewas, menurut keterangan para saksi.

Peristiwa tragis ini terjadi pada dini hari, ketika warga dan pengungsi sedang berlindung di dalam biara. Hingga saat ini, otoritas setempat dan kelompok pro-demokrasi masih melakukan pendataan korban dan penyelidikan lebih lanjut.

1. Kronologi serangan di Biara Lintalu

Hlaing Bwa, kepala Sagaing District People's Administration, menyatakan bahwa biara tersebut menjadi tempat berlindung bagi sekitar 200 warga yang mengungsi akibat konflik di wilayah sekitar.

“Banyak yang tewas karena serangan terjadi ketika orang-orang masih tidur,” kata seorang warga Sagaing yang tidak ingin disebutkan namanya, dilansir DVB Multimedia Group.

Kelompok pro-demokrasi dan warga setempat menuding serangan dilakukan oleh jet tempur militer Myanmar. Pihak junta belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut.

2. Dampak dan korban jiwa

Data awal menyebutkan sedikitnya 23 orang meninggal dunia, termasuk empat anak-anak. Sejumlah media internasional melaporkan jumlah korban bisa bertambah karena masih ada korban luka berat dan beberapa orang belum ditemukan.

“Biara tersebut menampung banyak pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran di desa-desa sekitar,” ujar seorang perwakilan warga.

Selain korban jiwa, serangan ini juga menyebabkan kerusakan parah pada bangunan biara dan fasilitas penampungan pengungsi.

“Serangan ini sangat menghancurkan, banyak bangunan runtuh akibat bom,” ungkap seorang saksi lain.

3. Reaksi dan tanggapan internasional

Organisasi hak asasi manusia mengecam keras serangan terhadap tempat ibadah dan warga sipil. Amnesty International menyebut serangan di tempat ibadah sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.

“Serangan terhadap warga sipil dan tempat ibadah harus dihentikan. Kami meminta komunitas internasional untuk bertindak,” ujar seorang juru bicara kelompok prodemokrasi, dilansir Bangkok Post.

Sementara itu, hingga saat ini, pemerintah militer Myanmar belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan di biara Lintalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us