Jepang Bakal Setujui Penggunaan Pil Aborsi, Ringankan Beban Perempuan

Lisensi penjualan resminya sedang diproses

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Jepang akhirnya menyetujui pembuatan pil aborsi pertama di negara tersebut. Penjualan resminya pun segera diteken.

Dilansir dari Japan Times, Senin (24/4/2023), tindakan aborsi di Jepang saat ini hanya dengan cara operasi.

Pil aborsi ini dinamakan Mefeego yang dikembangkan perusahaan farmasi Inggris, Linepharma International Ltd.

Baca Juga: Jepang Siap Tembak Satelit Mata-mata Korea Utara!

1. Diharapkan meringankan beban perempuan

Jepang Bakal Setujui Penggunaan Pil Aborsi, Ringankan Beban PerempuanPara pendukung legalisasi aborsi menuntut diperbolehkannya tindakan aborsi secara hukum. (Twitter.com/IPPF_WHR)

Persetujuan pembuatan dan penjualan pil aborsi di Jepang ini salah satunya juga bertujuan untuk meringankan beban perempuan, fisik maupun mental.

Selain itu, Jepang tengah diminta warganya memajukan hak reproduksi perempuan dan kesetaraan gender.

Pil aborsi nantinya bisa menghentikan kehamilan pada usia sembilan minggu. Pil ini merangsang kontraksi rahim karena terbuat dari kombinasi mifepristone, yang menghambat hormon kehamilan.

2. Pemerintah akan melakukan sosialisasi kepada publik

Jepang Bakal Setujui Penggunaan Pil Aborsi, Ringankan Beban PerempuanSuasana kota Tokyo, Jepang (IDN Times/Anata)

Jika nantinya pil aborsi dipasarkan, pemerintah memutuskan akan melakukan sosiliasi kepada publik, pun untuk para tenaga kesehatan.

Direktur Lembaga Literasi Hak Kesehatan Reproduksi Kemenkes Jepang, Kumi Tsukahara, mengatakan pemerintah harus membuat sistem terpisah untuk melatih praktisi medis soal cara berkomunisasi terkait aborsi tanpa stigma, serta menilai risikonya.

“Penting bagi nakes untuk membantu pasien memahami apa yang aman dan apa yang tidak. Memungkingkan pasien juga bisa membuat keputusan sendiri,” ucap Tsukahara.

Penjualan obat aborsi ini direncanakan akan mulai pada Januari 2024, dengan kisaran harga 780 hingga 1.400 Yen. Cukup murah jika dibanding operasi untuk aborsi yang menelan biaya 100 ribu hingga 200 ribu Yen.

Meski demikian, pil aborsi ini tidak akan ditanggung asuransi kesehatan nasional Jepang.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Bakal Ajukan RUU Hak Aborsi 

3. Pil ini aman dikonsumsi dan disetujui WHO

Jepang Bakal Setujui Penggunaan Pil Aborsi, Ringankan Beban PerempuanBendera World Health Organization atau WHO (Dok. Wikimedia)

Pil ini dinyatakan aman dikonsumsi dan telah digunakan lebih dari 80 negara lain. Jepang sempat dikritik karena tertinggal.

Dalam uji klinis, sebanyak 60 persen aborsi medis menggunakan pil Mefeego ini dikonfirmasi empat jam setelah dosis kedua.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya