Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Siklon 93S, Siklon 95S, Siklon Bakung, dan Siklon Grant

ilustrasi siklon tropis
ilustrasi pengertian siklon tropis (pexels.com/pixabay)
Intinya sih...
  • Siklon Tropis Bakung merupakan peningkatan status dari Bibit Siklon Tropis 91S yang terbentuk di Samudra Hindia barat daya Lampung.
  • Bibit Siklon Tropis 93S terbentuk di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa dan bergerak ke arah barat daya, memengaruhi kondisi atmosfer di sejumlah daerah.
  • Bibit Siklon Tropis 95S merupakan sistem tekanan rendah yang terbentuk di wilayah Laut Arafura dan terpantau berpotensi berkembang menjadi siklon tropis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah sistem siklon tropis terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia sepanjang Desember 2025, mulai dari Bibit Siklon 93S dan 95S hingga Siklon Tropis Bakung dan Grant. 

Sebagaimana dipantau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), meski terbentuk di waktu dan lokasi berbeda, keempat sistem ini memiliki karakteristik, pergerakan, serta dampak yang tidak sama terhadap cuaca dan kondisi kelautan di Indonesia.

1. Siklon Tropis Bakung

Siklon Tropis Bakung
Hasil pengamatan status Bibit Siklon Tropis 91S dan Siklon Tropis Bakung di Indonesia. (Dok. BMKG Lampung).

Siklon Tropis Bakung merupakan peningkatan status dari Bibit Siklon Tropis 91S yang terbentuk di Samudra Hindia barat daya Lampung. Meski pergerakannya menjauhi wilayah Indonesia, aktivitas siklon ini tetap berpotensi memengaruhi kondisi cuaca dan kelautan di sejumlah wilayah, dalam satu hingga dua hari ke depan.

Dampak tidak langsung Siklon Tropis Bakung antara lain meningkatnya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras, di sebagian wilayah Bengkulu, Lampung, dan Banten. 

Selain itu, angin kencang berpeluang terjadi di Bengkulu, sementara tinggi gelombang laut diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, serta di Selat Sunda bagian selatan.

2. Bibit Siklon Tropis 93S

Bibit siklon tropis 93S, siklon tropis, BMKG
Prediksi bibit siklon tropis 93S yang terpantau BMKG di wilayah Samudra Hindia sebelah barat daya Jawa Barat. (www.instagram.com/@infobmkg)

Bibit Siklon Tropis 93S merupakan sistem cuaca yang terbentuk di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa, dan bergerak ke arah barat daya. 

Meski tidak berdampak langsung terhadap wilayah daratan Indonesia, keberadaan bibit siklon ini memengaruhi kondisi atmosfer di sejumlah daerah, khususnya di wilayah Jawa bagian barat hingga tengah.

Dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 93S antara lain peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Selain itu, potensi angin kencang juga terpantau di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 

Aktivitas sistem ini turut memicu peningkatan tinggi gelombang laut dengan kisaran 1,25 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia barat Lampung, perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat, serta di Selat Sunda dan Laut Jawa.

3. Bibit Siklon Tropis 95S

Bibit Siklon Tropis 95S
Ilustrasi siklon tropis. (Sumber: Freepik)

Bibit Siklon Tropis 95S merupakan sistem tekanan rendah yang terbentuk di wilayah Laut Arafura dan terpantau berpotensi berkembang menjadi siklon tropis. 

Keberadaan sistem ini memengaruhi dinamika cuaca di kawasan timur Indonesia, khususnya wilayah Maluku bagian selatan dan tenggara serta Papua Selatan.

Dampak dari Bibit Siklon Tropis 95S antara lain peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai angin kencang. 

Selain itu, aktivitas sistem ini juga memicu peningkatan tinggi gelombang laut di Laut Arafura dengan kisaran 1,25 hingga 2,5 meter.

4. Siklon Tropis Grant 

Siklon tropis Grant
Siklon Tropis Grant (Dok. BMKG)

Sementara, Siklon Tropis Grant merupakan penguatan dari Bibit Siklon Tropis 93S yang pertama kali teridentifikasi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. 

Seiring perkembangan sistem atmosfer, bibit siklon tersebut mengalami intensifikasi hingga ditetapkan sebagai siklon tropis dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, sehingga tidak memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca daratan di Tanah Air.

Meski tidak berdampak langsung, aktivitas Siklon Tropis Grant tetap menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi kelautan. Sistem siklonik ini memicu peningkatan kecepatan angin yang berpotensi menyebabkan kenaikan tinggi gelombang laut kategori sedang, berkisar 1,25 hingga 2,5 meter.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Bukan Kardus Kosong, TNI Jelaskan Metode Airdrop dengan Helibox

23 Des 2025, 17:59 WIBNews