Joe Biden Akan Jamu Jokowi di Gedung Putih November 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan akan menjamu Presiden Republik Indonesia Joko "Jokowi" Widodo pada November 2023 mendatang di Gedung Putih.
"Presiden Biden mengucapkan selamat atas kepemimpinan Presiden Jokowi di ASEAN sebagai ketua tahun 2023, dan atas kepemimpinannya di G20 tahun 2022," sebut pernyataan dari Gedung Putih, dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (12/9/2023).
Jokowi dan Joe Biden bertemu di KTT G20 India kemarin, meski Biden absen di KTT ASEAN Jakarta, sehari sebelumnya. Bahkan, keduanya pun terlihat duduk bersebelahan di KTT G20.
Baca Juga: Di G20 India, Jokowi Ingin Dunia Jadi Keluarga yang Damai
1. Diduga berbarengan dengan kunjungan ke APEC
Gedung Putih tidak membeberkan tanggal berapa kunjungan Jokowi ke Washington DC ini. Namun, dugaan menguat kepada rencana kunjungan Jokowi ke APEC.
APEC tahun ini akan berlangsung di AS pada 12-18 November mendatang.
2. Biden absen di KTT ASEAN Jakarta
Editor’s picks
Sementara itu, Biden memilih untuk tetap datang ke KTT G20 India dan absen di KTT ASEAN Jakarta. Sejumlah spekulasi mengatakan, kesehatan Biden jadi pertimbangan lantaran waktu dari dua KTT yang berdekatan.
Usai dari India, Biden pun harus melakukan kunjungan ke Vietnam dan ke Alaska untuk memperingati serangan 9/11.
Kehadiran Biden di Jakarta diwakili oleh Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi sebelum memulai KTT ASEAN-AS.
3. Jokowi promosi kawasan ASEAN ke Kamala
Membuka gelaran KTT ASEAN-AS, Jokowi mengatakan bahwa kawasan ASEAN kini sangat menjanjikan.
Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan yang diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4 persen terhadap GDP dunia," kata Jokowi dalam pidato pembukaan, 6 September 2023 lalu.
Jokowi menegaskan, kemitraan antara ASEAN dan AS tidak hanya menguntungkan ASEAN, tapi juga AS sendiri.
Baca Juga: Buka KTT ASEAN, Jokowi: Jangan Jadikan ASEAN Arena Rivalitas