Kemlu RI: 83 WNI di Suriah Segera Dievakuasi

- 83 WNI di Suriah bersedia dievakuasi ke Indonesia
- Mayoritas WNI yang dievakuasi adalah PMI bekerja di sektor domestik
- Total 65 WNI telah dievakuasi, 84 lainnya siap pulang ke tanah air
Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengungkapkan ada 83 WNI di Suriah sudah bersedia untuk dievakuasi dari Suriah untuk pulang ke Indonesia.
“Kami berharap seluruh WNI yang tersisa ini dapat dievakuasi dalam satu gelombang, Tapi proses ini bergantung pada situasi keamanan yang dinamis di Suriah,” kata Judha dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).
“Kemlu dan KBRI Damaskus kini tengah mempersiapkan seluruh kebutuhan, mulai dari dokumen perjalanan hingga logistik evakuasi,” ucap dia.
1. Mayoritas WNI di Suriah adalah PMI

Sementara itu, Judha menjelaskan bahwa mayoritas WNI yang dievakuasi dari Suriah ini adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Namun memang para PMI ini berangkat tanpa jalur resmi lantaran Suriah bukan negara tujuan resmi penempatan PMI. Mereka juga bekerja di sektor domestik.
2. Total 65 WNI sudah dievakuasi dari Suriah

Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah mengevakuasi 35 WNI dalam evakuasi gelombang pertama pada tanggal 12 Desember 2024. Dengan demikian, total jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Suriah oleh pemerintah Indonesia adalah 65 WNI.
“Saat ini, Kementerian Luar Negeri terus melakukan pendataan dan berkomunikasi dengan WNI di Suriah terkait kesediaan evakuasi ke tanah air. Sesuai pendataan sebelumnya, sebanyak 1.162 WNI berdomisili di Suriah, 65 diantaranya telah kembali ke tanah air, dan sebanyak 84 WNI telah menyatakan ingin kembali ke tanah air,” ucap Judha.
3. Kondisi Suriah terus dipantau

Judha menyatakan, Kemlu dan KBRI Damaskus terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Suriah. Hingga saat ini, situasi keamanan sangat dinamis, tefmasuk Isarel masih terus melancarkan serangan ke Suriah.
“Mempertimbangkan hal tersebut, status Siaga Satu di seluruh Suriah yang telah ditetapkan sejak 7 Desember 2024 tetap dipertahankan hingga saat ini,” ucap Judha.
Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah pelindungan WNI, seperti koordinasi intensif antar kementerian dan lembaga, pemutakhiran Rencana Kontingensi termasuk jalur evakuasi, pertemuan daring dengan WNI di Suriah, serta koordinasi dengan pemerintah setempat guna memastikan safe corridor bagi pergerakan WNI menuju perbatasan.