Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Swedia dan Pakistan Laporkan Kasus Virus Mpox Pertama

Foto tangan pasien mpox yang diambil selama investigasi wabah cacar monyet yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC) 1997 (CDC/ Brian W.J. Mahy, BSc, MA, PhD, ScD, DSc, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Swedia dan Pakistan melaporkan kasus infeksi virus cacar monyet di negaranya, diluar Afrika.
  • Virus Mpox bermula di Republik Demokratik Kongo dan menyebar ke setidaknya 12 negara lain di Afrika, WHO menyatakan sebagai darurat kesehatan global.
  • Swedia melaporkan satu kasus infeksi jenis Mpox yang lebih parah, sedangkan Pakistan telah mendeteksi tiga kasus di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Jakarta, IDN Times - Swedia dan Pakistan menjadi dua negara terbaru di luar Afrika yang melaporkan adanya infeksi virus cacar monyet (Mpox) di negaranya. Swedia melaporkan hal itu pada Kamis (15/8/2024) dan Pakistan melaporkannya pada Jumat (16/8/2024).

Mpox diketahui bermula di Republik Demokratik Kongo. Lalu virus tersebut menyebar ke setidaknya 12 negara lain di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global.

1. Tertular ketika tinggal di wilayah Afrika

Warga Swedia yang terinfeksi, tertular virus Mpox ketika tinggal di wilayah Afrika. Direktur Jenderal Badan Kesehatan Masyarakat Swedia Olivia Wigzell menyampaikan hal itu dalam konferensi persnya.

"Kami juga telah mendapat konfirmasi pada siang hari bahwa kami mempunyai satu kasus di Swedia mengenai jenis Mpox yang lebih parah, yang disebut Clade I," kata Menteri Kesehatan Swedia Jakob Forssmed, dikutip CNN.

Wigzell mengatakan, warganya yang terinfeksi telah mendapat perawatan dan instruksi sesuai dengan rekomendasi badan kesehatan.

2. Tiga kasus infeksi di Pakistan

Bendera Pakistan (Unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Otoritas kesehatan Pakistan mengatakan, kasus virus Mpox telah terdeteksi di negaranya. Juru bicara Kementerian Kesehatan Pakistan mengatakan, orang tersebut telah melakukan perjalanan dari negara Teluk.

Dilansir Deutsche Welle, Pakistan sebelumnya pernah mengalami kasus Mpox. Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 34 tahun, yang membawa jenis virus baru Clade 1 yang lebih menular. Sampel telah dikirim ke Institut Kesehatan Nasional di ibu kota Islamabad untuk pengurutan dan konfrimasi genetik.

Setidaknya ada tiga kasus yang terdeteksi di Pakistan. Mereka berada di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Ketiganya kini telah berada di karantina.

3. Vaksin Mpox kemungkinan tertunda

ilustrasi (Unsplash.com/Diana Polekhina)

Untuk pertama kalinya Swedia melaporkan kasus infeksi Mpox di luar Afrika. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bahwa saat ini penting agar komunitas internasional membuat respons yang terkoordinasi untuk menghentikan wabah tersebut.

Dilansir VOA News, kelompok vaksin internasional Gavi mengatakan bahwa mereka memiliki anggaran hingga 500 juta dolar (Rp7,8 triliun) yang harus dibelanjakan untuk mengirim vaksin ke negara yang terkena dampak.

"Uang untuk vaksin siap digunakan," kata CEO Sania Nishtar.

Tapi ada kemungkinan penundaan karena WHO harus terlebih dahulu menyetujui vaksin. Persetujuan itu diharapkan dapat dilakukan pada bulan September nanti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Siantita Novaya
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us