Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Pede Bisa Bujuk Putin Bebaskan Jurnalis AS yang Ditahan Rusia

Donald Trump. (truthsocial.com/@realDonaldTrump)
Donald Trump. (truthsocial.com/@realDonaldTrump)

Jakarta, IDN Times- Donald Trump yakin bisa membebaskan Evan Gershkovich, jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Rusia, jika dirinya terpilih sebagai presiden. Gershkovich, reporter Wall Street Journal, ditangkap Badan Keamanan Federal (FSB) Rusia pada Maret 2023 dengan tuduhan spionase saat sedang meliput di kota Yekaterinburg.

Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, pada Kamis (25/5/2024), Trump menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan membebaskan Gershkovich atas permintaannya.

"Vladimir Putin akan melakukannya untukku, tapi tidak untuk orang lain, dan kita tidak akan membayar apa pun untuk itu," ujar Trump, dilansir dari Wall Street Journal. 

1. Kremlin bantah kontak dengan Trump, tekankan perlunya kerahasiaan

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah adanya kontak antara Putin dan Trump terkait kasus Gershkovich. Ia juga menekankan bahwa kontak mengenai individu yang dipenjara atau dihukum harus dilakukan secara sangat rahasia agar bisa efektif. 

Klaim Trump langsung menarik perhatian mengingat kedekatannya dengan Putin. Selama menjabat presiden, Trump sering memuji Putin dan mempertanyakan dukungan AS untuk Ukraina dalam konflik dengan Rusia. Trump juga sempat membantah adanya campur tangan Rusia atas kemenangannya dalam pemilu AS 2016.

Dalam pemilu terakhir, Putin sempat menyatakan lebih memilih Presiden Joe Biden. Tapi banyak pengamat meragukan pernyataan itu dan menduga tujuan sebenarnya adalah mendongkrak popularitas Trump. 

2. Tanggapan kubu Presiden Biden

Klaim Trump langsung menuai kritik dari kubu Presiden Biden. Tim kampanye Biden menyebut Trump tidak benar-benar peduli terhadap nasib Gershkovich. 

"Donald Trump tidak peduli pada warga AS tak bersalah yang dipenjara secara tidak adil oleh Vladimir Putin," kata juru bicara kampanye Biden, TJ Ducklo, dilansir dari The Guardian.

Ducklo menyebut sikap Trump mirip dengan perlakuan terhadap Gershkovich di Rusia, karena Trump sering mengecam media sebagai musuh rakyat. Ducklo juga menyebut Trump sering mengancam memenjarakan reporter yang memberitakan hal yang tidak disukainya.

Sementara, Biden sendiri pernah menegaskan komitmennya untuk membebaskan Gershkovich.

"Kami berjuang setiap hari untuk membebaskan Evan Gershkovich dan warga AS lain yang ditahan secara tidak adil di luar negeri. Pembebasan mereka tetap menjadi prioritas mendesak," ujarnya tahun lalu.

Pada akhir 2023, pemerintahan Biden dilaporkan telah membuat tawaran besar pada Rusia untuk membebaskan Gershkovich dan Paul Whelan, warga AS lain yang dipenjara di Rusia. Tapi tawaran yang diduga melibatkan pertukaran tahanan itu ditolak Moskow.

3. Evan Gershkovich ditahan sejak 2023

Kasus Gershkovich bermula ketika ia ditangkap FSB saat meliput berita di Yekaterinburg pada 29 Maret 2023. Gershkovich adalah jurnalis Barat pertama yang ditahan Moskow dengan tuduhan spionase sejak era Uni Soviet.

Namun, hingga saat ini penyidik Rusia belum menunjukkan bukti yang mendukung tuduhan terhadap Gershkovich. Rusia berdalih mereka bertindak sesuai hukum nasionalnya sendiri. Departemen Luar Negeri AS dengan cepat menyatakan status "salah tangkap" pada Gershkovich setelah penangkapannya.

Duta Besar AS untuk Rusia, Lynne Tracy, telah berulang kali mengunjungi Gershkovich di penjara Lefortovo yang terkenal kejam dan keras.

"Ia tetap positif selagi menunggu persidangan atas kejahatan yang tidak dilakukannya," ujar Kedutaan AS di Moskow melalui unggahan di platform X.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us