Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Turunkan 800 Garda Nasional Usir Tunawisma dari Washington

Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Data resmi menunjukkan klaim Trump tentang kejahatan di Washington DC tidak akurat.
  • Kekhawatiran muncul terkait penerapan hukum oleh militer di ibu kota AS.
  • Trump menyoroti masalah tunawisma, tetapi rencananya menuai kritik dan protes dari warga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan 800 personel Garda Nasional ke Washington DC. Bagi Trump, langkah ini untuk memerangi kejahata dan tunawisma di ibu kota.

Mereka mengambil alih kendali Departemen Kepolisian di kota tersebut. Trump mengatakan, keputusannya itu sekaligus menerapkan darurat keselamatan publik di ibu kota.

“Ini menjadi situasi yang benar-benar tanpa hukum,” kata Trump di Gedung Putih, dilansir dari BBC, Selasa (12/8/2025).

"Hari ini adalah hari pembebasan di DC, dan kita akan merebut kembali ibu kota kita," sambung dia.

Trump juga menunjuk Jaksa Agung AS Pam Bondi untuk memimpin kepolisian kota selama berada di bawah kendali federal. Langkah ini diambil dengan memanfaatkan klausul dalam District of Columbia Home Rule Act, yang mengizinkan presiden mengambil alih polisi jika ada 'kondisi darurat bersifat khusus'.

1. Data resmi bertolak belakang dengan klaim Trump

ilustrasi kota Washington DC, Amerika Serikat (pexels.com/Anna Lowe)
ilustrasi kota Washington DC, Amerika Serikat (pexels.com/Anna Lowe)

Trump menuding Washington DC dikuasai geng-geng kekerasan dan maniak mabuk narkoba. Ia mengaitkan masalah tersebut dengan keberadaan tunawisma.

Namun, data resmi Metropolitan Police Department menunjukkan bahwa angka pembunuhan di DC justru turun 32 persen antara 2023 dan 2024, dan mencapai titik terendah sejak 2019. Tahun ini, terjadi penurunan lagi sebesar 12 persen.

Wali Kota Muriel Bowser, dari Partai Demokrat, membantah klaim Trump tentang gelombang kejahatan. Ia mengakui ada lonjakan kejahatan pada 2023, tetapi menegaskan situasi kini telah membaik.

“Kami tidak sedang mengalami lonjakan kejahatan. Presiden sangat mengetahui upaya kami,” ucap Bowser. Dia juga menyebut pernyataan Gedung Putih yang membandingkan Washington DC dengan Baghdad terlalu hiperbolis dan salah total.

2. Kekhawatiran soal penerapan hukum oleh militer

Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)
Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)

Dari 800 pasukan Garda Nasional yang dikerahkan, hanya 100–200 yang akan bertugas mendukung aparat pada waktu tertentu. Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan, seluruh pasukan akan tiba di DC pada akhir pekan ini.

Bowser menyebut langkah presiden mengkhawatirkan dan belum pernah terjadi sebelumnya serta memperingatkan potensi masalah jika militer menegakkan hukum sipil.

“Tidak ada kondisi yang memenuhi syarat dalam undang-undang untuk pengambilalihan ini,” ujarnya.

3. Isu tunawisma juga jadi sorotan

ilustrasi tunawisma yang hidup mengharapkan bantuan orang lain (Pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi tunawisma yang hidup mengharapkan bantuan orang lain (Pexels.com/Timur Weber)

Trump turut menyoroti masalah tunawisma, berjanji menghapus 'daerah kumuh' tanpa menjelaskan detail rencana. Ia mengatakan, para tunawisma akan dipindahkan 'ke tempat jauh', namun tidak menyebut ke mana.

Data lokal menunjukkan jumlah tunawisma individu di DC pada 2025 turun hampir 20 persen dibanding lima tahun lalu. Ralph Boyd, pimpinan organisasi sosial So Others Might Eat (SOME), menilai rencana Trump hanya akan memindahkan masalah ke wilayah lain yang mungkin kurang siap menanganinya.

Sementara itu, sejumlah warga berunjuk rasa di luar Gedung Putih meneriakkan 'hands off DC' dan 'protect home rule'. Salah satu pedemo mengatakan, “Trump tidak peduli pada keselamatan DC, dia peduli pada kontrol.”

Langkah ini menjadi pengambilalihan polisi Washington DC pertama kali oleh presiden sejak diberlakukannya Home Rule Act pada 1973. Terakhir kali Garda Nasional dikerahkan di DC adalah pada 2021, untuk merespons kerusuhan di Capitol.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us