Jakarta, IDN Times - Persatuan Pengemudi Truk Meksiko (AMOTAC), mogok kerja dan blokade di beberapa jalan utama pada Kamis (15/2/2024) pagi, untuk memrotes maraknya aksi kekerasan dan perampokan. Mereka menuntut pemerintah meningkatkan keamanan di jalan utama.
Sebelumnya, pengemudi truk di Meksiko sudah melakukan aksi yang sama untuk memrotes kondisi keamanan di jalan raya antar-kota. Aksi tersebut mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas dan harus dialihkan melalui jalan alternatif.
Ratusan truk sudah memblokade jalan raya penghubung Mexico City-Cuernavaca pada pukul 08.00 waktu setempat. Pengemudi truk memarkirkan kendaraannya di semua lajur di salah satu titik di jalan paling sibuk di Meksiko tersebut.
Dilaporkan Mexico News Daily, selain di jalan tersebut, pengemudi juga mengadakan pemblokiran di jalan raya Mexico City-Puebla, Mexico City-Pachuca, Mexico-Queretaro, Arco Norte, dan Via Morelos. Demonstran masih memperbolehkan kendaraan melintas tetapi hanya lewat beberapa lajur, sehingga membuat antrean panjang.
Para pengemudi truk juga berniat pergi ke Istana Nasional di Mexico City untuk mendiskusikan masalah maraknya perampokan kepada pengemudi truk di jalanan dengan pemerintah federal.
AMOTAC juga menyerukan bahwa pengemudi truk sudah menunda aksi ini selama sepekan untuk mengadakan negosiasi dengan otoritas setempat. Namun, tidak ada upaya konstruktif dan tidak ada solusi dalam mengatasi masalah kriminalitas di jalanan.
Menanggapi hal ini, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) mengatakan bahwa pemimpin organisasi pengemudi truk merupakan sosok militan dari partai konservatif. Ia menyebut mereka mengambil keuntungan menjelang pemilu.
"Kami sudah menawarkan mereka: Mari berbicara, berdialog untuk mencari solusi, tapi pemimpin mereka menolaknya. Atas hal itu, saya akan mengambil kesempatan untuk berbicara dengan mereka dan memastikan bahwa kami akan melundungi mereka," terang AMLO, dilansir La Prensa Latina.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Luisa Maria Alcalde mengungkapkan lebih dari 120 pertemuan sudah digelar dengan anggota AMOTAC. Dalam pertemuan itu, pemerintah setuju menerjunkan 600 pasukan Guarda Nacional dan 2 ribu pasukan patroli.
Kasus perampokan di jalan raya di Meksiko yang menargetkan pengemudi truk terus meningkat pada 2023. Rata-rata terdapat 38 kasus perampokan terjadi pada setiap harinya di Meksiko sepanjang 2023 yang meningkat dari tahun sebelumnya sejumlah 36 kasus.
Berdasarkan data dari Kantor Kejaksaan Republik (FGR) dan Sistem Sekretariat Keamanan Publik Nasional (SESNSP) mengatakan 13.848 perampokan terjadi pada 2023. Angka ini naik sebesar 4,6 persen dari tahun 2022 yang hanya mencapai 13.220 kasus.
Dilansir El Economista, jalan di negara bagian Mexico dan Puebla menjadi yang paling berbahaya sepanjang 2023. Sedangkan jalan raya tingkat negara bagian masih menjadi target utama pelaku kriminalitas. Namun, kasus kriminalitas di jalan nasional juga semakin marak.
Kasus perampokan truk di jalan negara bagian mencapai 66,29 persen dan 33,71 persen terjadi di jalan nasional. Sebanyak kasus perampokan terhadap pengemudi truk mencapai 9.181 dan diklasifikasikan dalam kejahatan lokal. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya sebesar 8.836 kasus.