Meksiko Lampaui China sebagai Eksportir Terbesar Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merilis data perdagangan terbaru di negaranya sepanjang 2023 pada Rabu (7/2/2023). Data tersebut mengindikasikan bahwa Meksiko mengungguli China sebagai negara eksportir barang terbesar ke AS.
Hasil ini merupakan imbas kebijakan Washington untuk mengurangi ketergantungan barang impor dari Beijing yang digagas oleh eks Presiden Donald Trump. Selain itu, AS juga mencari negara alternatif yang lebih bersahabat dan jauh lebih dekat dibanding mengimpor dari China.
1. Pertama kalinya dalam 21 tahun terakhir

Berdasarkan data Departemen Perdagangan, nilai barang impor dari Meksiko ke AS naik 5 persen dan jumlahnya lebih dari 475 miliar dolar AS (Rp7.429 triliun). Sedangkan impor barang dari China jatuh hingga 20 persen yang kini totalnya hanya 427 miliar dolar AS (Rp6.678 triliun).
Dilansir Associated Press, ini menjadi pertama kalinya nilai barang impor asal Meksiko melampaui nilai ekspor asal China lebih dari 20 tahun terakhir. Terakhir kali barang impor asal Meksiko ke AS melebihi ekspor dari China tercatat pada 2002.
Ahli China dari American Enterprise Institute Derek Scissors mengatakan, penurunan impor terendah dari China berupa barang elektronik, komputer, kimia, dan farmasi di mana semuanya tergolong sebagai barang yang sensitif secara politik.
Di sisi lain, Meksiko mendapatkan keuntungan atas peralihan ketergantungan AS kepada barang impor China. Namun, sejumlah perusahaan China juga membuka pabrik di Meksiko untuk mengeruk keuntungan dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
2. Industri di Meksiko Utara terdampak akibat krisis migrasi
Meski mendapat keuntungan, Meksiko juga terdampak akibat krisis migrasi di perbatasan AS-Meksiko. Bahkan, krisis migrasi disebut telah mengakibatkan hilangnya lebih dari 25 ribu lapangan pekerjaan di pabrik (maquiladora) di Ciudad Juarez.
Wakil Presiden Maquiladora Zona Canacintra Jesus Manuel, Thor Salayandia, mengatakan kebijakan mengatasi krisis migrasi dari Meksiko dan AS sangat menentukan situasi perekonomian di perbatasan kedua negara.
"Terdapat ketidakpastian akibat perdebatan politik soal penutupan perbatasan imbas krisis migrasi dan perbatasan AS-Meksiko terancam dari apa yang akan ditetapkan oleh Presiden AS dan pemenang pilpres mendatang," ungkapnya, dikutip La Prensa Latina.
Sementara itu, Wakil Presiden Hukum Kamar Dagang Ciudad Juarez Ivan Antonio Perez mengatakan, penutupan perbatasan akan mengakibatkan kerugian hingga jutaan dolar, tak hanya di perbatasan tapi hingga ke seluruh Meksiko.
3. AMLO umumkan 20 perubahan konstitusi di Meksiko

Pada Senin (5/2/2024), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) mengumumkan reformasi konstitusional dalam pemerintahannya. Dalam keputusan itu, ia menginisiasi 20 perubahan, termasuk dalam sistem pensiun, meningkatkan upah minimum, dan lainnya.
Dilansir EFE, AMLO menyinggung soal perubahan sistem pemberian bantuan sosial di negaranya. Ia menginginkan semua warga Meksiko di atas 65 tahun mendapatkan dana pensiun dari negara dan semua anak memperoleh beasiswa di semua jenjang pendidikan.
AMLO juga mengumumkan rencana menjamin semua warga negara mendapatkan akses kesehatan gratis. Ia juga menginisiasi peningkatan upah minimum yang tak boleh di bawah inflasi tahunan dan memberikan upah bagi lulusan baru yang belum mendapat pekerjaan selama setahun.
Ia menginginkan perubahan jaksa, hakim, dan Menteri Hukum yang dipilih langsung oleh rakyat. Tak hanya itu, ia mengusulkan agar pasukan Guarda Nacional berada di bawah Kementerian Pertahanan Nasional (Sedena).