Produsen AS Digugat Meksiko, Dituduh Permudah Kartel Dapat Senjata

Jakarta, IDN Times - Pengadilan banding Amerika Serikat (AS) memutuskan gugatan senilai 10 miliar dolar AS (Rp157,1 triliun) oleh Meksiko terhadap produsen senjata AS dapat dilanjutkan pada Senin (22/1/2024). Gugatan itu menuduh produsen bertanggung jawab atas penyelundupan senjata ke Meksiko.
Penyelundupan senjata ilegal dari AS telah membuat kartel narkoba lebih mudah memperoleh senjata. Padahal, negara tersebut memiliki undang-undang kepemilikan senjata yang sangat ketat, dan hanya memiliki satu toko senjata, yang bertempat di kompleks militer di ibu kota Meksiko.
1. Aturan tidak melindungi produsen dari tuduhan penyelundupan senjata

Dilansir BBC, gugatan itu pertama kali diajukan pada 2021 di pengadilan federal Massachusetts, tempat beberapa perusahaan senjata yang digugat bermarkas. Meksiko menuduh produsen senjata mengetahui bahwa senjata dijual kepada penyelundup yang memicu kekerasan di negara tersebut.
Namun, pada 2022 pengadilan AS menolak kasus tersebut, dengan alasan produsen senjata dilindungi oleh beleid 2005 yang dikenal sebagai Undang-Undang Perlindungan Perdagangan Senjata yang Sah (PLCAA). Aturan itu melindungi para pembuat senjata dari kerusakan yang diakibatkan oleh tindak pidana atau penyalahgunaan yang melanggar hukum atas produk mereka.
Meksiko kemudian mengajukan banding, dengan alasan undang-undang itu hanya berlaku untuk cedera yang terjadi di AS, dan tidak melindungi para terdakwa, yang mencakup tujuh produsen dan satu distributor dari tanggung jawab.
Pada Senin, pengadilan banding AS memutuskan bahwa gugatan Meksiko masuk akal dalam tuduhan, merupakan jenis tuntutan yang secara hukum dikecualikan dari PLCAA, yang hanya mencakup penjualan senjata yang sah. Sementara Meksiko menuduh perusahaan bertanggung jawab atas perdagangan senjata ilegal.
2. Meksiko senang dengan keputusan pengadilan

Para pendukung pengendalian senjata di Meksiko dan AS mengklaim keputusan tersebut sebagai kemenangan. Menteri Luar Negeri Meksiko, Alicia Barcena, menyebutnya sebagai berita bagus.
“Sekarang sudah jelas bahwa mereka yang berkontribusi terhadap kekerasan bersenjata harus menghadapi konsekuensi hukum, terlepas dari negara mana pun,” kata Steve Shadowen, pengacara AS yang mewakili Meksiko dalam kasus ini.
Jon Lowy, presiden Global Action on Gun Violence yang menjabat sebagai penasihat Meksiko dalam kasus ini, menilai keputusan itu sebagai langkah maju dalam meminta pertanggungjawaban industri senjata atas kontribusinya terhadap kekerasan senjata, dan dalam menghentikan membanjirnya senjata yang diselundupkan ke kartel.
“Pengadilan tidak hanya mengakui hak negara lain untuk menuntut perusahaan senjata AS, namun juga melanggar perisai hukum tidak adil yang disembunyikan oleh perusahaan senjata sejak 2005,” kata Lowy.
Larry Keane, wakil presiden senior dan penasihat umum National Shooting Sports Foundation, kelompok perdagangan yang mewakili industri senjata api AS, membela produsen senjata tersebut.
“Meksiko harus menghabiskan waktunya untuk menegakkan hukumnya sendiri (dan) membawa penjahat Meksiko ke pengadilan di Meksiko, daripada mengkambinghitamkan industri senjata api karena keengganan mereka melindungi warga negara Meksiko," katanya.
3. Penyelundupan senjata ke Meksiko

Dilansir Reuters, dalam pengaduannya pada 2021, Meksiko memperkirakan bahwa 2,2 persen dari hampir 40 juta senjata yang dibuat setiap tahun di AS diselundupkan ke Meksiko. Senjata itu termasuk 597 ribu yang dibuat oleh perusahaan yang digugatnya, termasuk Beretta USA, Barrett Firearms Manufacturing, Colt's Manufacturing, dan Glock Inc.
Penyelundupan senjata dianggap menjadi faktor kunci yang menempatkan Meksiko pada tiga besar negara dengan kematian terkait senjata. Lebih dari 30 ribu orang dibunuh tahun lalu di Meksiko. Pemerintah mengaku menderita banyak dampak buruk lainnya, termasuk menurunnya investasi dan aktivitas ekonomi serta kebutuhan untuk mengeluarkan lebih banyak dana untuk penegakan hukum dan keselamatan publik.
Perusahaan-perusahaan tersebut menyangkal melakukan kesalahan. Pengacara mereka mengatakan gugatan Meksiko tidak berisi tuduhan produsen menjual senjata itu sendiri dan melakukan tindakan yang akan menciptakan pengecualian terhadap perlindungan luas PLCAA.