Tutup Usia, Begini Sepak Terjang Pendiri Majalah Playboy

Siapa yang tak kenal dengan Hugh Hefner? Pria pendiri majalah Playboy ini tutup usia di rumahnya, Playboy Mansion, pada Rabu (27/9). CNBC melaporkan bahwa penyebab kematian dari pria berumur 91 tahun ini adalah kejadian alami alias faktor usia.

Karya Hugh seolah tak pernah lekang oleh waktu. Dengan ketekunannya, pria ini berhasil mendirikan majalah Playboy sekitar 60 tahun yang lalu. Majalah ini kemudian terkenal di seluruh penjuru dunia sebagai media khusus pria dewasa.
Lika-liku perjuangan Hugh bersama Playboy.

Lahir pada tanggal 9 April 1926, di Chicago, Illinois, Hugh Hefner mengubah industri hiburan dewasa dengan publikasi Playboy yang inovatif. Dari edisi pertama yang menampilkan Marilyn Monroe pada bulan Desember 1953, Playboy berkembang menjadi perusahaan bernilai jutaan dolar.
Dia merupakan anak sulung dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Grace dan Glenn Hefner. Karirnya dalam bidang akademis sekolah umumnya sederhana, namun di masa SMA, Hefner menjadi presiden dewan siswa dan mendirikan sebuah surat kabar sekolah. Hal ini menunjukan tanda awal bakat jurnalistiknya.
Lulus sekolah menengah, Hefner tidak langsung mendirikan redaksi majalah. Dia bertugas dua tahun di Angkatan Darat AS untuk mendukung Perang Dunia II. Dia kemudian dipulangkan pada tahun 1946 dan melanjutkan studinya di Chicago Art Institute dan University of Illinois.
Lulus kuliah, Hugh kemudian mengumpulkan uang hingga $ 2.000 untuk menciptakan sebuah perusahaan media. Dari sinilah Playboy lahir. Kesuksesan majalah dewasa yang dikemas secara inovatif ini membuatnya mendapatkan dana $ 8.000 dari 45 investor. Bisnis Playboy pun mulai memasuki masa keemasannya. Hugh juga membangun resor hotel, mulai mendirikan agen permodelan dan menjadi perwakilan sejumlah media.
Meski majalahnya kontroversi, tapi dia sukses menginspirasi dunia.

"Ayah saya menjalani kehidupan yang luar biasa dan berdampak sebagai pelopor media dan budaya terdepan di dunia. Hal yang terpenting dari zaman kita adalah mengadvokasi kebebasan berbicara, hak-hak sipil dan kebebasan seksual," tutur Cooper Hefner, anak dari Hugh Hefner dalam sebuah konfrensi pers.
"Definisi gaya hidup dan semangat kerja menjadi jantung dari Playboy. Hal inilah yang menjadikannya salah satu yang paling dikenal dan bertahan dalam sejarah," lanjutnya.
Perlu diketahui, dalam beberapa tahun terakhir ini Playboy telah berjuang dalam menghadapi persaingan ketat di era digital. Pasalnya, Playboy mulai tergeser oleh sejumlah bisnis pornografi online gratis.
Meski demikian, Hugh akan tetap dikenang sebagai sosok yang mengambil pendekatan progresif tidak hanya untuk seksualitas dan humor, tapi juga untuk sastra, politik dan budaya.