[UPDATE] Ada 39,8 Juta Kasus Aktif COVID-19 di Dunia, Tetap Waspada!
Jakarta, IDN Times - Tren kasus COVID-19 di dunia belum menunjukkan penurunan. Situs World O Meter mencatat, hingga Sabtu (8/1/2022) pukul 07.24 WIB, sebanyak 303.539.035 orang positif virus corona.
Sementara, angka kematian akibat virus corona kini menjadi 5.496.530 kasus. Sedangkan mereka yang sembuh dari COVID-19 ada 258.205.356 orang.
1. Masih ada 39,8 juta kasus aktif COVID-19 di dunia
Dari 303.539.035 kasus COVID-19 di dunia, masih terdapat 39.837.149 kasus aktif. Sebanyak 39,7 juta orang atau 99,8 persen dilaporkan menunjukkan gejala COVID-19.
Lalu, sebanyak 94.039 atau 0,2 persen orang dalam kondisi kritis akibat virus corona.
2. Tercatat 14 negara dengan kasus harian terbanyak di dunia lebih dari 30 ribu kasus
Tercatat ada 14 negara dengan penambahan kasus harian COVID-19 tertinggi di dunia, lebih dari 30 ribu kasus. Negara-negara itu yakni:
Amerika Serikat (AS) 758 ribu kasus.
Prancis 328,2 ribu kasus.
Inggris 178,2 ribu kasus.
India 141,3 ribu kasus.
Spanyol 115,9 ribu kasus.
Argentina 110,5 ribu kasus.
Italia 108,3 ribu kasus.
Australia 78,2 ribu kasus.
Turki 63,2 ribu kasus.
Jerman 59,3 ribu kasus.
Brasil 54,9 ribu kasus.
Portugal 38,7 ribu kasus.
Kanada 34,9 ribu kasus.
Belanda 34,8 ribu kasus.
3. Negara dengan jumlah kesembuhan tertinggi di dunia
Amerika Serikat juga menjadi negara dengan total kesembuhan COVID-19 tertinggi, yakni 42,1 juta orang. Diikuti India 34,4 juta, Brasil 21,5 juta, Inggris 10,6 juta, dan Rusia 9,6 juta.
Di wilayah Asia, selain India, ada Turki, Filipina, Thailand dan Jepang menempati urutan lima besar kesembuhan tertinggi dari virus corona. Masing-masing 9,2 juta kasus, 2,7 juta kasus, 2,1 juta kasus, dan 1,7 juta kasus.
Indonesia sendiri menempati posisi 30 jumlah kesembuhan tertinggi dengan 4,1 juta kasus.
Pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menggelar kampanye 5M: menggunakan masker, mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 5M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita.
