Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Gencatan Senjata, Pejabat Yaman Janji Akhiri Perang dengan Houthi

keluarga korban konflik Yaman (Twitter.com/UNHCR Yemen)
keluarga korban konflik Yaman (Twitter.com/UNHCR Yemen)

Jakarta, IDN Times - Presiden Yaman, Mansour Hadi, pada pekan lalu menyerahkan kekuasaannya kepada Dewan Kepresidenan. Dia juga membebaskan Wakil Presiden, Ali Mohsen al-Ahmar, dari tugasnya.

Dewan tersebut memiliki delapan anggota dan dipimpin oleh mantan menteri Rashad al-Alimi. Pada Jumat (8/4/2022), al-Alimi berjanji akan mengakhiri perang di negaranya dengan cara yang damai. 

Yaman telah bergulat dalam perang selama tujuh tahun. Perang sipil terjadi antara pasukan Yaman dengan pemberontak syiah Houthi. 

Perang itu menjadi perang proksi ketika Yaman dibantu oleh koalisi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dan Houthi disebut didukung oleh Iran. Perang telah membuat sebagian besar penduduk Yaman terancam kelaparan.

1. Presiden Yaman menyerahkan kekuasaannya kepada Dewan Kepresidenan

Presiden Yaman Mansour Hadi (Twitter.com/عبدربه منصور هادي)
Presiden Yaman Mansour Hadi (Twitter.com/عبدربه منصور هادي)

Perang di Yaman telah menjadi perang saudara brutal yang menewaskan sekitar 150 ribu orang selama 7 tahun terakhir. Sekitar 14 ribu di antara korban tewas adalah masyarakat sipil.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut perang itu telah menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern. Sebagian besar rakyat Yaman terancam kelaparan dan ratusan ribu anak-anak mengalami kekurangan gizi.

Bulan Ramadan kali ini, Yaman dan Houthi sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang ditengahi oleh PBB. Harapannya, gencatan senjata akan berujung pada perjanjian perdamaian permanen.

Pada Kamis (7/4/2022), Mansour Hadi yang berada di tempat pengungsiannya di Riyadh memutuskan untuk menyerahkan kekuasaannya. 

"Saya mendelegasikan kekuatan penuh saya kepada Dewan Kepemimpinan Presiden sesuai dengan konstitusi dan Inisiatif Teluk dan mekanisme eksekutifnya," kata Hadi dikutip dari BBC.

Dalam penjelasannya, dewan akan mengelola urusan politik, militer, dan keamanan Yaman. Dewan juga akan bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi dengan Houthi demi mencapai gencatan senjata di seluruh Yaman dan duduk di meja perundingan untuk mencapai solusi.

2. Dewan berjanji akhiri perang di Yaman

Sebagai informasi, al-Alimi yang memimpin dewan merupakan salah satu pejabat Yaman yang memiliki kedekatan dengan Saudi dan UEA. Dia juga berjanji untuk segera menghadirkan perdamaian di Yaman. 

"Dewan kepemimpinan berjanji kepada rakyat untuk mengakhiri perang dan mencapai perdamaian melalui proses perdamaian komprehensif yang menjamin semua aspirasi rakyat Yaman," kata al-Alimi, dikutip Associated Press.

Al-Alimi tidak memberikan rincian secara resmi kompromi apa yang akan dilakukan dengan Houthi. Namun, dia menyatakan terima kasih kepada utusan PBB dan Amerika Serikat (AS) atas upaya yang telah mereka lakukan.

Al-Alimi juga menyampaikan terima kasihnya dengan tegas kepada angkatan bersenjata negara, polisi, dan milisi lokal karena telah melawan pemberontak.

3. Houthi sebut pembentukan Dewan dinilai sebagai langkah putus asa

anak-anak korban konflik Yaman (Twitter.com/UNHCR Yemen)
anak-anak korban konflik Yaman (Twitter.com/UNHCR Yemen)

Perang brutal di Yaman meletus pada 2014 lalu. Houthi merebut ibu kota Sanaa dan memaksa pemerintah mengasingkan diri, berlindung ke Riyadh. Saudi dan koalisi Teluk, termasuk UEA, kemudian melakukan intervensi militer pada 2015, mencoba mengembalikan Hadi ke tampuk kekuasaan. 

Beberapa kali pembicaraan gencatan senjata telah dilakukan tapi selalu gagal. Gencatan senjata terbaru, yang disepakati mulai awal Ramadan, adalah gencatan senjata pertama yang disetujui dua belah pihak.

Houthi sendiri tidak memberikan tanggapan terhadap pidato al-Alimi. Tapi, dilansir Al Jazeera, kepala negosiator Houthi, Mohammed Abdulsalam, memberikan tanggapannya tentang pembentukan Dewan.

Dia menyebut langkah itu sebagai lelucon dan upaya putus asa untuk merestrukturisasi barisan tentara bayaran. 

"(Dewan) hanya akan mendorong mereka (tentara bayaran) ke eskalasi yang lebih lanjut," kata Abdulsalam. 

Sejak gencatan senjata disetujui, telah terjadi pengurangan aksi kekerasan yang signifikan di Yaman. Tapi kedua belah pihak saling menuduh telah melakukan pelanggaran. Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan gencatan senjata adalah langkah penting. Tapi dia mengakui, itu adalah keputusan yang rapuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us