Fakta-Fakta Baden-Powell, Bapak Pramuka Dunia

Berikut ada pesan terakhir Powell sebelum meninggal

Jakarta, IDN Times - Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, yang akrab dengan nama Boden Powell atau B-P, merupakan bapak Pramuka dunia yang lahir di London pada 22 Februari 1857. Powell merupakan anak kedelapan dari sepuluh bersaudara dari seorang ayah yang merupakan profesor di Universitas Oxford.  

Powell menjadi seorang yatim sejak usia 3 tahun, dan dibesarkan oleh ibunya yang bernama Henrietta Powell. Sebagai single parent, Henrietta kerap menuntut anaknya untuk membuat kesenangannya sendiri. Powell muda adalah anak yang senang bermain piano dan biola.

Powell berhasil memperoleh beasiswa di Charterhouse School, salah satu sekolah paling bergengsi di Inggris yang berdiri pada 1611. Di sekolah itu, Powell mulai tertarik dengan alam terbuka, kerap bersembunyi di hutan, mencari satwa liar, menangkap dan memask kelinci, hingga memperhatikan agar lokasinya tidak terlacak karena asap api.

Dilansir scout.org, berikut fakta-fakta seputar bapak pramuka dunia Boden Powell.

Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Dasa Darma Pramuka

1. Perjuangan Powell di bidang militer

Fakta-Fakta Baden-Powell, Bapak Pramuka DuniaIlustrasi pramuka (Instagram/worldscouting)

Powell bukan anak dengan kemampuan akademik hebat. Namun, ketika mengikuti ujian masuk tentara, dia berhasil menempati urutan kedua dari beberapa ratus pelamar.

Pada 1876, Powell ditugaskan ke India dengan resimen barunya. Sebagai perwira muda, ia mengkhususkan diri dalam kepramukaan, pembuatan peta dan pengintaian, serta melatih prajurit lain dengan berbagai keterampilan.

Metode pengarajan Powell tidak ortodoks. Dia membentuk unit-unit kecil atau patroli, yang bekerja bersama di bawah satu pemimpin, dan memastikan ada pengakuan khusus bagi mereka yang melakukannya dengan baik berupa pemberian lencana.

Setelah India, Powell ditugaskan ke Balkan, Afrika Selatan, dan Malta. Dia kemudian kembali ke Afrika pada awal Perang Boer Kedua yang mengangkat reputasinya. Powell mengemban tugas sebagai pemimpin garnisun Inggris yang membela kota Mafeking, untuk melawan sekitar 5.000 tentara Boer.

Powell dan anak buahnya berhasil mengelabui musuh, seolah-olah wilayah yang dijaga memiliki lebih banyak militer daripada yang terlihat dari luar. Strategi itu dapat menahan Boer selama 217 hari sampai bala bantuan tiba.

Sekembalinya ke Inggris pada 1903, Powell telah dianggap sebagai pahlawan nasional. Buku pegangan yang dia tulis untuk para prajurit, Aids to Scouting, kemudian digunakan oleh para pemuda dan guru di seluruh negeri untuk mengajar observasi dan kerajinan kayu.

Baca Juga: Sejarah dan Fakta Unik Pramuka Indonesia, Bangga Banget!

2. Awal mula Powell memulai gerakan Pramuka

Fakta-Fakta Baden-Powell, Bapak Pramuka DuniaIlustrasi anggota Pramuka (ditpsmp.kemdikbud.go.id)

Dari situ, Powell terinspirasi untuk mendokumentasikan ulang Aids to Scouting untuk audiens yang lebih muda. Pada 1907, dia mengorganisir apa yang dikenal sebagai kamp eksperimental di Pulau Brownsea untuk mempraktikkan beberapa idenya.

Dia mengumpulkan 22 anak laki-laki untuk berkemah. Itu adalah awal dari Gerakan Pramuka, sebuah acara yang sekarang diperingati dengan peletakan batu pertama di pulau tersebut.

Scouting for Boys diterbitkan pada tahun berikutnya dalam enam bagian setiap dua minggu dan terbukti lebih berhasil daripada yang diharapkan. Anak laki-laki mengikuti saran Powell dan membentuk diri mereka menjadi Patroli Pramuka untuk mencoba sejumlah ide dalam buku.

Karena ada banyak hal tentang kepramukaan, Powell kemudian mendirikan kantor untuk menangani semua permintaan. Scouting for Boys yang semula digunakan sebagai panduan pelatihan bagi anak-anak muda kemudian menjadi buku pegangan Pramuka, yang pada akhirnya diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Pada 1910, saat berusia 53 tahun, B-P pensiun dari tentara dan mengabdikan hidupnya untuk Pramuka, berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung kepramukaan.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Lahir Pramuka, 14 Agustus 1961

3. Pesan terakhir Powell

Fakta-Fakta Baden-Powell, Bapak Pramuka DuniaLieutenant General Robert Stephenson Smyth Baden-Powell

Pada 1920, gerakan Pramuka semakin besar dan diselenggarakan Jambore Pramuka Pertama.

Sekitar 8.000 peserta dari 34 negara berkumpul untuk Jambore Pramuka Dunia pertama di London. Para peserta mendirikan tenda dan menginap di atas tanah. Saat itu pula Powell diakui sebagai Ketua Pramuka Dunia, gelar yang dia pegang sampai meninggal.

Sembilan tahun kemudian, pada Jambore Dunia ketiga di Inggris, Pangeran Wales mengumumkan bahwa Powell akan diberikan gelar bangsawan oleh Raja. Powell dianugerahi gelar Lord Baden-Powell. Kemudian Gilwell Park ditetapkan sebagai lokasi pusat pelatihan internasional yang didirikannya untuk para pemimpin Pramuka.

Pada 1938, karena kesehatannya yang menurun, Powell kembali ke Afrika untuk menghabiskan masa tuanya di Gunung Kenya di Nyeri. Pada 8 Januari 1941, dalam usia 83 tahun, Powell meninggal dunia.

Powell dimakamkan di kuburan di Nyeri. Nisan marmer diukir dengan lambang Pramuka dengan tulisan ‘Robert Baden-Powell, Ketua Pramuka Dunia’. Powell ternyata telah menyiapkan pesan perpisahan untuk Pramuka yang akan diterbitkan setelah kematiannya.

"Cobalah dan tinggalkan dunia ini sedikit lebih baik daripada yang Anda temukan," tulisnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya