Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wapres Filipina Mundur dari Sejumlah Posisi Kabinet Marcos

Sara Duterte (kedua dari kiri) bersama keluarganya dan Bongbong Marcos usai pelantikan. (dok. Twitter)
Sara Duterte (kedua dari kiri) bersama keluarganya dan Bongbong Marcos usai pelantikan. (dok. Twitter)
Intinya sih...
  • Putri Rodrigo Duterte, Sara Duterte, mengundurkan diri dari kabinet Presiden Marcos Jr.
  • Sara mundur dari jabatan Wapres dan menteri pendidikan, memperkuat dugaan retaknya hubungan antara klan Duterte dan klan Marcos.
  • Hubungan retak antara Duterte dan Marcos terjadi karena perbedaan kebijakan, termasuk dalam isu China Selatan dan bergabung ke ICC.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte memutuskan mengundurkan diri dari kabinet Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr. Sara merupakan putri dari mantan presiden Rodrigo Duterte dan mundurnya Sara dari sejumlah jabatan di kabinet ini memperkuat dugaan bahwa hubungan dari klan Duterte dan klan Marcos sedang retak.

Dilansir Channel News Asia, Kamis (20/6/2024), selain mengundurkan diri dari Wapres, Marcos telah menerima pengunduran diri Sara yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan dan wakil ketua satgas anti-pemberontakan.

“Saya tidak tahu mengapa undur diri,” kata Sekretaris Komunikasi Kepresidenan Filipina, Cheloy Garafil.

1. Akan tetap menjabat sebagai wapres

Namun dipastikan bahwa Sara tetap menjabat sebagai wakil presiden. Hanya memang sebelumnya Sara sempat memegang beberapa jabatan lainnya di kabinet Marcos.

“Saya mundur bukan karena kelemahan tapi karena kepedulian tulus terhadap guru dan generasi muda,” ucap Sara, dalam konferensi pers.

2. Relasi Duterte-Marcos mulai retak awal tahun ini

Sementara itu, hubungan antara Duterte dan Marcos dilaporkan mulai retak pada awal tahun ini di mana Marcos banyak mengubah kebijakan dari Duterte. Salah satunya adalah kebijakan Marcos yang cukup keras melawan China dalam isu Laut China Selatan dan memulai pembicaraan damai dengan para pemberontak, yang dulunya dibungkam oleh Duterte.

Marcos juga sedang mempertimbangkan kembali agar Filipina bisa bergabung ke Pengadilan Pidana Internasional atau ICC. Sebelumnya Duterte sempat menarik diri dari ICC pada 2019, setelah ICC mengumumkan pemeriksaan terkait pembunuhan massal Duterte dalam memerangi narkoba.

3. Duterte tuduh Marcos pakai narkoba

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memberikan pidato selama KTT Dialog Shangri-La ke-21 di Singapura pada 31 Mei 2024.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memberikan pidato selama KTT Dialog Shangri-La ke-21 di Singapura pada 31 Mei 2024.

Keretakan klan Duterte dan klan Marcos ditandai dengan komentar Duterte yang menuding Marcos menggunakan narkoba.

Pengunduran diri Sara dari kabinet Marcos ini dinilai akan memberikan dampak besar pada peta perpolitikan Filipina, di mana akan ada ruang untuk menentang kebijakan Marcos. Sementara, peran Sara selama ini sebagai wapres juga dianggap hanya sebagai posisi seremonial tanpa ada peran penting.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us