Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Xi Jinping Bercanda Soal Spyware Saat Kasih Hadiah ke Presiden Korsel

WhatsApp Image 2025-11-03 at 17.14.11.jpeg
Momen keakraban Presiden China Xi Jinping dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung. (Dok. Yonhap)
Intinya sih...
  • Xi Jinping membuat lelucon soal kemungkinan adanya 'mata-mata' di ponsel buatan China yang ia berikan kepada Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.
  • Candaan tersebut menjadi sorotan besar media Korea dan China, menunjukkan sisi humor yang jarang ditampilkan oleh Xi Jinping di depan publik.
  • Momen tersebut dianggap sebagai langkah simbolis untuk menunjukkan bahwa kerja sama China-Korea Selatan masih punya ruang untuk tumbuh, terutama di bidang teknologi dan inovasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Momen langka terjadi di sela pertemuan puncak APEC di Gyeongju, Korea Selatan, ketika Presiden China Xi Jinping membuat lelucon yang mengejutkan publik. Dalam acara pertukaran hadiah dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, Xi sempat bercanda soal kemungkinan adanya ‘mata-mata’ di ponsel buatan China yang ia berikan.

Candaan itu sontak viral di Korea Selatan karena Xi dikenal jarang menampilkan sisi humor di depan publik, apalagi soal isu sensitif seperti spionase dan keamanan digital.

Pertemuan itu menandai kunjungan pertama Xi ke Korea Selatan dalam lebih dari satu dekade. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan dua unit smartphone Xiaomi dengan layar buatan Korea sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi teknologi kedua negara.

Lee Jae Myung, sambil tersenyum, bertanya kepada Xi, “Apakah jalur komunikasinya aman?” memancing tawa hadirin.

Tak disangka, Xi membalas dengan santai, “Kau sebaiknya periksa dulu, siapa tahu ada backdoor,” merujuk pada kemungkinan perangkat disusupi perangkat lunak pengintai.

Dialog singkat itu menjadi sorotan besar media Korea dan China sepanjang akhir pekan, dengan banyak warganet menyebutnya sebagai momen diplomatik paling manusiawi dari Xi dalam beberapa tahun terakhir.

1. Momen langka Xi Jinping menampilkan sisi humor

Perdana Menteri Jepang, Takaichi Sanae, bertemu langsung dengan Presiden China, Xi Jinping, dalam pertemuan tatap muka pertama mereka di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan.
Perdana Menteri Jepang, Takaichi Sanae, bertemu langsung dengan Presiden China, Xi Jinping, dalam pertemuan tatap muka pertama mereka di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan. (x.com/@takaichi_sanae)

Xi Jinping dikenal dengan gaya kepemimpinan yang kaku, serius, dan penuh kehati-hatian dalam setiap pernyataan publik. Karena itu, candaan tentang spionase, isu yang sering menimbulkan ketegangan antara Beijing dan negara lain, dianggap hal yang sangat jarang.

Media Korea Selatan seperti Seoul Shinmun bahkan menulis, “Xi meledak tawa setelah Lee bercanda soal keamanan ponsel Xiaomi,” menggambarkan suasana hangat yang tidak biasa.

Video momen itu diunggah ke YouTube dan langsung viral, dengan ribuan komentar dari warganet yang mengekspresikan keterkejutan sekaligus kekaguman atas interaksi ringan dua pemimpin Asia Timur tersebut.

Salah satu komentar populer menulis, “Rasanya seperti dua pendekar kungfu sedang saling lempar jurus dengan senyum,” menandakan betapa menghiburnya momen itu bagi publik.

Bagi pengamat hubungan internasional, kejadian ini memperlihatkan upaya Xi untuk melunakkan citra China di tengah meningkatnya ketegangan regional, terutama soal keamanan teknologi.

2. Diplomasi personal antara Xi dan Lee Jae Myung

Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung. (x.com/대한민국 대통령실)
Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung. (x.com/대한민국 대통령실)

Menurut juru bicara Presiden Korea Selatan, Kim Nam Joon, keakraban antara Xi dan Lee tidak terjadi begitu saja. Selama dua hari pertemuan APEC, keduanya menghadiri serangkaian acara, mulai dari upacara penyambutan, jamuan makan malam, hingga pertunjukan budaya.

“Dari upacara penyambutan hingga makan malam bersama, kedua pemimpin punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dan membangun chemistry personal,” kata Kim.

Menurutnya, candaan semacam itu tak mungkin muncul jika hubungan personal antara dua pemimpin belum cukup dekat. “Tanpa kedekatan itu, lelucon seperti ini tidak akan terjadi,” tambahnya.

Interaksi santai tersebut juga menjadi sinyal positif di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi dan keamanan antara Seoul dan Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, momen tersebut dianggap sebagai langkah simbolis untuk menunjukkan bahwa kerja sama China-Korea Selatan masih punya ruang untuk tumbuh, terutama di bidang teknologi dan inovasi.

3. Xiaomi jadi simbol diplomasi teknologi Asia Timur

Hadiah berupa dua ponsel Xiaomi dengan layar buatan Korea bukan sekadar simbol persahabatan, tapi juga mencerminkan realitas saling ketergantungan ekonomi antara China dan Korea Selatan.

Negeri Tirai Bambu merupakan pasar terbesar bagi komponen elektronik Korea, sementara banyak produk China bergantung pada teknologi dan bahan baku dari Seoul. Dengan memberikan ponsel buatan negaranya yang mengandung komponen Korea, Xi seolah menegaskan bahwa kerja sama teknologi tetap penting di tengah rivalitas geopolitik.

Ketika ditanya apakah Lee akan benar-benar menggunakan ponsel hadiah tersebut, Kim Nam-joon menjawab diplomatis, “Belum ada keputusan, tapi ada kemungkinan beliau akan menggunakannya.”

Menurutnya, ponsel itu diberikan bukan hanya untuk Lee, tapi juga untuk istrinya, menandakan gesture personal yang jarang terlihat dalam diplomasi tingkat tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in News

See More

Mahfud Sentil Koramil Arcamanik yang Rilis Surat Izin Keramaian

03 Nov 2025, 23:40 WIBNews