Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yamandu Orsi Terpilih sebagai Presiden Uruguay  

Presiden Uruguay Terpilih, Yamandu Orsi. (x.com/@OrsiYamandu)

Jakarta, IDN Times - Yamandu Orsi, kandidat dari koalisi sayap kiri Broad Front, memenangkan pemilihan presiden Uruguay. Hasil penghitungan suara menunjukkan Orsi dan calon wakilnya, Carolina Cosse, meraih 49,81 persen suara. Mereka mengalahkan Alvaro Delgado dari Partai Nasional yang memperoleh 45,90 persen.

Orsi merupakan mantan Wali Kota Canelones dan guru sejarah. Kemenangannya menandai kembalinya koalisi Broad Front ke tampuk kekuasaan setelah absen selama lima tahun.

"Saya akan menjadi presiden yang akan selalu mendorong dialog nasional. Negara kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan telah menang sekali lagi," kata Orsi, dilansir dari Reuters.

Pesaing Orsi dari kubu konservatif, Alvaro Delgado, beserta Presiden Luis Lacalle Pou segera mengakui kekalahan dan mengucapkan selamat. Mereka juga menawarkan bantuan dalam proses transisi pemerintahan.

1. Orsi unggul sejak putaran pertama

Orsi memimpin perolehan suara sejak putaran pertama pemilihan pada 27 Oktober 2024. Saat itu ia meraih 44 persen suara, sementara Delgado hanya mendapat 27 persen suara, dilansir dari Al Jazeera

Partisipasi pemilih di negara kecil dengan jumlah penduduk 3,4 juta jiwa ini mencapai hampir 90 persen. Total ada 2,7 juta pemilih yang tercatat memenuhi syarat. 

Rekam jejak kepemimpinan Orsi sebagai Wali Kota Canelones berkontribusi pada kemenangannya. Orsi berhasil menarik investasi besar termasuk pembangunan pusat data Google ke wilayahnya.

Mantan Presiden Jose "Pepe" Mujica, yang sangat populer di kalangan sayap kiri Uruguay, memberikan dukungan penuh pada Orsi. Mujica bahkan datang ke tempat pemungutan suara sebelum pemilihan dimulai untuk memuji kerendahan hati Orsi dan stabilitas Uruguay.

2. Fokus pemerintahan Orsi mendatang

Dalam kampanyenya, Orsi menyampaikan komitmen untuk tidak menaikkan pajak yang dapat menghalangi masuknya investasi. Ia lebih memilih fokus menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta peningkatan keterampilan pekerja.

Masalah kesejahteraan pekerja menjadi salah satu fokus kampanye Orsi. Ia berjanji meningkatkan gaji pekerja bergaji rendah guna menguatkan daya beli mereka. Program pendidikan anak usia dini juga masuk dalam agenda utamanya.

Isu keamanan menjadi perhatian khusus mengingat survei lembaga komunikasi Nomade pada Juni lalu, menunjukkan 29 persen responden menyebut ketidakamanan sebagai masalah utama Uruguay. Angka ini lebih tinggi dibanding isu pengangguran yang hanya dipilih 15 persen responden.

Menanggapi masalah ini, Orsi berencana menambah jumlah polisi dan memperkuat pengamanan perbatasan Uruguay. Ia juga berencana memasang lebih banyak kamera keamanan.

3. Situasi politik dan ekonomi Uruguay menjelang transisi

Berbeda dengan pemilihan presiden di negara tetangga yang diwarnai ketegangan politik tajam, arena politik Uruguay relatif stabil. Namun, terdapat tumpang tindih antara koalisi konservatif dan liberal yang bersaing.

Negara ini juga terkenal dengan pantai-pantainya, legalisasi ganja, serta kebijakan lingkungannya. Inflasi Uruguay tercatat sedang menurun, sementara lapangan kerja serta upah riil mengalami peningkatan. 

Namun, laporan PBB menunjukkan 25 persen anak-anak Uruguay hidup dalam kemiskinan. Ini akan menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi pemerintahan baru Orsi saat mulai menjabat pada 1 Maret 2025.

Orsi kemungkinan akan mengevaluasi perjanjian perdagangan dengan China yang sebelumnya diupayakan Presiden Lacalle Pou. Kebijakan ini mendapat kritik dari Mercosur, aliansi negara-negara Amerika Selatan yang mempromosikan perdagangan regional.

"Mulai besok saya harus bekerja sangat keras karena banyak yang harus dilakukan," kata Orsi dilansir NPR.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us