Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Calon Presiden (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejarah mengatakan bagaimana masyarakat Arab ketika itu sedang dalam zaman kegelapan atau disebut dengan jahiliyyah kemudian Islam datang melalui Rasulullah Saw. dengan membawa misi damai dan penuh rahmat, tidak ada paksaan dan kekerasan untuk memproklamasikan Islam sebagai agama yang lurus hal ini lah yang menjadi daya tarik masyarakat terhadap Islam. Allah berfirman dalam kalamnya

آ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” ( Qur’an Surah Al-Baqarah: 256 )

Namun, dinamika kehidupan umat Islam saat ini dalam menghadapi perkembangan zaman mulai banyak menghadirkan tantangan baru untuk melawan perbedaan terkait dengan wawasan keislaman, sehingga tak jarang justru hal tersebut menjadi bahan pemicu perpecahan umat Islam  yang tak menerima arti toleran yang sudah di ajarkan. Kehidupan beragama ini memang seringkali diwarnai dengan konflik, maka dari itu kunci dari Islam yang damai dan toleran di butuhkannya keharmonisan dalam umat.

Editorial Team

Tonton lebih seru di