Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Fakta Unik Burung Merpati Duka, Suaranya Identik dengan Kematian

burung merpati duka (pixabay.com/Irene K-s)
burung merpati duka (pixabay.com/Irene K-s)

Bertubuh montok, berekor panjang, dan kepala yang kecil sangat mencirikan burung satu ini. Namanya merpati duka, merupakan salah satu spesies burung merpati paling ikonik di Amerika Utara. Mereka biasanya hidup dan mudah ditemukan di habitat terbuka.

Dengan memiliki panjang tubuh 12 inci, merpati duka adalah salah satu spesies merpati yang cukup kecil, tapi mudah dikenali dari bentuknya yang khas dan suaranya yang menghantui. Akan tetapi tidak hanya itu saja, burung yang anggun ini pun memiliki lebih banyak keunikan daripada yang terlihat. Berikut ulasannya.

1. Dinamai merpati duka, dikarenakan suaranya yang terdengar sangat sedih seperti suasana kematian. Seruan sedih burung ini dilakukan oleh pejantan untuk menarik perhatian betina

burung merpati duka (pixabay.com/GeorgiaLens)
burung merpati duka (pixabay.com/GeorgiaLens)

2. Merpati duka berhabitat di mana saja, kecuali di dalam hutan. Mereka biasanya lebih memilih habitat ladang atau petak tanah kosong, dan sering terlihat bertengger di atas kabel telepon

burung merpati duka (pixabay.com/Mohan Nannapaneni)
burung merpati duka (pixabay.com/Mohan Nannapaneni)

3. Bersifat monogami, merpati duka memilih pasangannya dengan sangat hati-hati serta membuat komitmen seumur hidupnya

burung merpati duka (pixabay.com/Dan Thomas)
burung merpati duka (pixabay.com/Dan Thomas)

4. Berbeda dengan burung lain dalam hal makanan. Merpati duka sangat granivora, yang berarti lebih suka memakan biji-bijian

burung merpati duka (pixabay.com/Jack Bulmer)
burung merpati duka (pixabay.com/Jack Bulmer)

5. Merpati duka membangun sarangnya di atas pohon, dan biasanya akan menghasilkan telur sebanyak 2 butir per induk. Pejantan akan mengerami telur betinanya pada pagi dan sore hari, sedangkan betina pada waktu sore dan malam hari

burung merpati duka (pixabay.com/Jack Bulmer)
burung merpati duka (pixabay.com/Jack Bulmer)

6. Merpati duka memberi makan bayinya dengan susu tanaman, yaitu zat unik yang terbentuk di lapisan tanaman dan disuapkan ke anaknya. Susu tanaman dihasilkan oleh betina dan jantan

burung merpati duka (pixabay.com/Irene K-s)
burung merpati duka (pixabay.com/Irene K-s)

7. Merpati duka dapat terbang dengan kecepatan 55 mph. Terkadang, burung ini terbang dengan gaya pendakian, menukik, dan melakukan penghindaran secara tiba-tiba

burung merpati duka (pixabay.com/Dan Thomas)
burung merpati duka (pixabay.com/Dan Thomas)

8. Mereka memiliki karakteristik sayap yang panjang dan runcing, bahkan sering dianggap mirip elang. Pun memiliki ekor runcing dan lebih panjang dibanding spesies merpati lain

burung merpati duka (pixabay.com/Veronika Andrews)
burung merpati duka (pixabay.com/Veronika Andrews)

9. Cara minum merpati duka sangat khas, yaitu dengan menyedot air ke dalam paruhnya dan langsung ditelan tanpa harus mengangkat kepalanya terlebih dahulu

burung merpati duka (pixabay.com/Mohan Nannapaneni)
burung merpati duka (pixabay.com/Mohan Nannapaneni)

10. Merpati duka sendiri tidur dengan cara menyandarkan kepalanya di antara bahunya sambil didekatkan ke tubuh

burung merpati duka (pixabay.com/Claude Mondestin)
burung merpati duka (pixabay.com/Claude Mondestin)

Meski kelihatannya mengejutkan, burung merpati duka sangatlah terkenal sebagai burung buruan. Di Amerika Serikat, setiap tahunnya ada lebih dari 20 juta burung yang ditembak sebagai bagian dari olahraga dan untuk diambil dagingnya.

Meski begitu, populasi burung merpati duka tidak menurun, bahkan diperkirakan akan meningkat. Sebab, sebagian besar burung merpati duka hidupnya sangat produktif dan dapat bereproduksi dengan sangat cepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abay Asyamar
EditorAbay Asyamar
Follow Us