10 Penyebab Kecelakaan Pesawat yang Paling Sering Terjadi Menurut Ahli

Juga dikenal sebagai Loss of Control Inflight (LOC-I). Ini adalah peristiwa yang menempatkan pilot dalam situasi di mana mereka tidak lagi dapat mengendalikan pesawat dengan keterampilan pilot tradisional. Jalur penerbangan pesawat harus benar-benar menyimpang dari seharusnya. Istilah teknisnya adalah bahwa pesawat itu “ngambek” karena satu atau lebih dari tiga kondisi ini:

• Sikap pitch lebih dari 25 derajat dengan hidung naik, atau 10 derajat dengan hidung ke bawah;
• Sudut badan yang lebih besar dari 45 derajat;
• Terbang dengan kecepatan yang tidak sesuai untuk kondisi ketinggiannya, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Peristiwa Controlled Flight Into Terrain (CFIT) terjadi ketika pesawat tanpa kerusakan fisik berada di bawah kontrol awak pesawat, terbang secara tidak sengaja ke medan, rintangan, atau air di jalur penerbangan yang tidak mereka lihat/waspadai sebelumnya. Kalaupun akhirnya rintangan itu bisa mereka lihat, dengan kecepatan tinggi akan susah bereaksi tiba-tiba.

Powerplant sebuah pesawat adalah mesinnya. Jadi kategori ini membahas tentang kegagalan mesin yang terkait dengan operasi mekanis powerplant. Meskipun kita cenderung berpikir bahwa ini berbicara soal mesin jet, mesin bertenaga baling-baling juga merupakan pembangkit listrik.

Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjaga pesawat terbang dengan kecepatan yang dapat diatur adalah sesuatu yang penting dipikirkan. Namun perhitungan harus mempertimbangkan potensi pertemuan dengan angin kencang dari depan dan x-factor yang dapat menyebabkan pesawat kehabisan bahan bakar sebelum dapat mendarat. Kategori ini juga mencakup masalah di mana bahan bakar terbakar.

Banyak orang berpikir bahwa FAA atau Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dapat memeriksa reruntuhan yang ada dan menemukan penyebab kecelakaan. Selain tidak dapat menemukan perekam data penerbangan dan pesawat telah benar-benar hilang, ada kondisi kecelakaan yang tidak cukup memberikan informasi untuk menarik kesimpulan yang pasti. Semua jenis peristiwa ini termasuk dalam klasifikasi ini.

Pesawat komersial adalah gabungan dari sistem komputer dan komponen elektronik yang sangat rumit. Pilot bergantung pada teknologi seperti radar untuk menerbangkan pesawat. Dan ketika sistem ini, kecuali mesin, gagal, FAA/Basarnas akan menggunakan kategori ini untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut.

Untuk kategori ini kita perlu mempelajari beberapa jargon penerbangan. IMC adalah akronim untuk Instrument Meteorological Conditions. Untuk memahami IMC, kamu perlu mengetahui bahwa ada dua jenis “aturan” penerbangan: terbang dengan instrumen atau flying by instrument (IFR) dan terbang demi pandangan atau flying by sight (VFR). Jadi ketika sebuah pesawat terbang melintasi awan dan tidak dapat melihat apa pun dalam cuaca buruk tersebut, setiap kecelakaan yang terjadi akan jatuh ke dalam kategori ini.

Nama kategori ini sebenarnya sudah cukup menjelaskan maksudnya. Meskipun ada beberapa film hebat dan serial TV yang menggunakan tabrakan di udara sebagai bagian plot cerita, kondisi ini jarang terjadi. Nyaris bertabrakan juga bisa menjadi penyebab kecelakaan, karena reaksi yang tidak diharapkan.

Kata-kata penting dalam kategori penyebab kecelakaan ini adalah "operasi." Contoh kecelakaan operasi di ketinggian rendah adalah sebuah pesawat yang membuang bahan kimia seperti pestisida (untuk ladang) atau menyiram air di atas kebakaran hebat. Seorang pilot tidak akan melakukan operasi ketinggian rendah pada pesawat komersial.

Semua yang tidak sesuai dengan kriteria dari 9 grup di atas ditempatkan ke dalam kategori ini. Misalnya, jika ada kesalahan di menara kontrol lalu lintas udara, yang mana bukan kesalahan pesawat atau pilot, tetapi ada alasan lain. Termasuk salah satunya bila baling-baling/mesin kemasukan hewan seperti burung atau objek lainnya di tengah udara kemudian meledak. Bisa juga karena ada kegiatan penumpang yang menyebabkan sesuatu meledak di dalam kabin pesawat.

Itulah tadi 10 penyebab kecelakaan pesawat yang paling sering terjadi, yang digunakan oleh FAA untuk mengategorikan penyebab kecelakaan. Semoga teknologi makin canggih hingga bisa mengurangi semua risiko di atas sampai ke titik nol. Semoga perjalanan udara ke depannya makin terjamin keamanannya.