Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Ekosistem Pesisir Ini Memiliki Peran Penting bagi Lingkungan

Pesisir (commons.wikimedia.org/Cvmontuy)
Pesisir (commons.wikimedia.org/Cvmontuy)

Ekosistem pesisir memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya dalam menyerap karbon dioksida (CO₂), yang merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim. Hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun adalah tiga ekosistem pesisir yang tidak hanya berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies, tetapi juga memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon. Proses ini dikenal sebagai 'karbon biru', yang membantu mengurangi emisi karbon global dan melindungi ekosistem laut serta daratan dari dampak negatif perubahan iklim.

Berikut adalah penjelasan tentang tiga ekosistem pesisir yang berjasa dalam penyerapan karbon dan bagaimana mereka berperan besar dalam mitigasi krisis iklim.

1. Mangrove

Ekosistem mangrove (commons.wikimedia.org/Crisco 1492)
Ekosistem mangrove (commons.wikimedia.org/Crisco 1492)

Mangrove adalah ekosistem pesisir yang terdiri dari pohon-pohon yang mampu hidup di daerah pasang surut. Mereka memiliki akar yang kompleks dan unik, yang tidak hanya berfungsi untuk mencegah erosi pantai tetapi juga menyerap karbon dalam jumlah yang sangat besar. Menurut penelitian, hutan mangrove mampu menyimpan 3 hingga 4 kali lebih banyak karbon per hektar dibandingkan hutan daratan tropis. Mangrove menyerap karbon melalui proses fotosintesis dan menyimpannya di akar serta tanah di sekitarnya, yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Hal ini menjadikan mangrove sebagai ekosistem penting dalam menjaga keseimbangan iklim.

Selain fungsinya dalam menyerap karbon, mangrove juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut, seperti ikan, burung, dan udang. Ekosistem ini mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi dan berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi wilayah pesisir dari badai dan gelombang tinggi. Namun, deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian atau tambak menjadi ancaman serius bagi kelestarian mangrove. Konservasi mangrove perlu ditingkatkan untuk mempertahankan fungsinya sebagai penyerap karbon yang vital serta menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.

2. Terumbu karang

Ekosistem terumbu karang (commons.wikimedia.org/Cocakolam)
Ekosistem terumbu karang (commons.wikimedia.org/Cocakolam)

Terumbu karang adalah ekosistem laut yang dibentuk oleh koloni karang keras dan padat. Meskipun tidak secara langsung menyerap karbon seperti mangrove atau padang lamun, terumbu karang memainkan peran penting dalam mendukung ekosistem laut yang sehat, yang pada gilirannya membantu penyerapan karbon oleh organisme laut lainnya. Karang menyediakan habitat bagi lebih dari 25% spesies laut, meskipun mereka hanya menutupi sekitar 1% dari dasar laut. Keanekaragaman hayati yang tinggi di terumbu karang memungkinkan ekosistem laut menjadi lebih produktif dan membantu siklus karbon secara keseluruhan.

Terumbu karang juga berperan sebagai pelindung garis pantai dari erosi dan badai. Namun, perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu laut dan pengasaman laut telah mengancam kelangsungan hidup karang melalui proses pemutihan karang. Ketika karang mengalami stres akibat kenaikan suhu, mereka mengeluarkan alga simbiotiknya, menyebabkan hilangnya warna dan kemampuannya untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, pelestarian terumbu karang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan mendukung mitigasi perubahan iklim.

3. Padang lamun

Ekosistem padang lamun (commons.wikimedia.org/Milorad Mikota)
Ekosistem padang lamun (commons.wikimedia.org/Milorad Mikota)

Padang lamun adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari tumbuhan lamun yang dapat hidup di perairan dangkal. Lamun dikenal sebagai salah satu penyerap karbon paling efisien di laut, karena mereka mampu menyimpan hingga 10 kali lebih banyak karbon per hektar dibandingkan hutan daratan. Proses penyerapan karbon pada padang lamun sangat efisien karena karbon disimpan di dalam jaringan lamun dan endapan sedimen di sekitarnya, yang bisa bertahan hingga ribuan tahun. Inilah yang menjadikan padang lamun sebagai salah satu ekosistem pesisir paling berjasa dalam penyerapan karbon biru.

Selain fungsi penyerapan karbon, padang lamun juga berperan penting dalam menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi banyak spesies laut seperti penyu, dugong, dan berbagai jenis ikan. Sayangnya, padang lamun juga menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan, pembangunan pesisir, dan polusi. Degradasi padang lamun tidak hanya mengurangi kemampuan mereka dalam menyerap karbon tetapi juga mengancam keanekaragaman hayati laut yang bergantung pada ekosistem ini. Oleh karena itu, konservasi padang lamun sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan laut.

Mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan tiga ekosistem pesisir yang memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menjaga keseimbangan lingkungan. Masing-masing ekosistem ini tidak hanya menyimpan karbon dalam jumlah besar tetapi juga menyediakan habitat bagi banyak spesies dan melindungi pesisir dari erosi. Namun, ancaman terhadap ketiga ekosistem ini terus meningkat akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Konservasi dan restorasi ekosistem pesisir harus menjadi prioritas utama dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan melindungi keanekaragaman hayati yang vital bagi keberlanjutan bumi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Maulana
EditorRidho Maulana
Follow Us