4 Fakta Mengenai Karl Marx, Bapak Sekaligus Pendiri Komunisme  

Karl Heinrich Marx ini adalah salah satu dari sembilan bersaudara yang lahir sebagai orang yahudi dari pasangan Heinrich dan Henrietta Marx di Trier, Prusia. Ayahnya merupakan seorang pengacara sukses yang sangat menghormati Kant dan Voltaire serta seorang aktivis dalam masa reformasi Prusia.

Walaupun kedua orang tuanya merupakan orang Yahudi, ayah Marx menjadi Kristen tahun 1816 pada usia 35 tahun. Hal ini mungkin karena konsesi profesional sebagai tanggapan karena undang-undang tahun 1815 yang melarang orang Yahudi kelas atas.

Karl Marx kemudian dibaptis sebagai Lutheran, bukan Katolik, yang menjadi agama utama di Trier. Saat menginjak usia 6 tahun, Marx dibaptis bersama dengan anak-anak lain. Marx  dididik di rumah hingga usia 12 tahun dan 5 tahun di sekolah menengah Yesuit.

Pada tahun 1836, saat dirinya aktif terlibat kegiatan politik, Marx secara diam-diam bertunangan dengan Jenny von Westphalen, seorang wanita aristokrat dari keluarga terhormat di Trier yang usianya empat tahun lebih tua.

Hal ini, seiring dengan meningkatnya ketegangan sekaligus kegelisahan bagi ayahnya. Akan tetapi, dalam beberapa alasan, ayah Marx mengungkapkan keprihatinan dan menegur sang putra lantaran tidak mengambil tanggung jawab pernikahan dengan serius.

Pada tahun 1842, ia bekerja menjadi editor di Rheinische Zeitung, sebuah surat kabar liberal di Cologne. Hanya dlm waktu satu tahun kemudian, pemerintah memerintahkan penekanan kepada surat kabar tersebut sejak 1 April 1843 dan membuat Marx mengundurkan diri pada 18 Maret. Tiga bulan kemudian, tepatnya bulan Juni, dia akhirnya menikah dengan Jenny von Westphalen, dan pada bulan Oktober, mereka pindah ke Paris.

Paris adalah jantung politik Eropa pada tahun 1843. Di sanalah, bersama Arnold Ruge, Marx mendirikan jurnal politik berjudul Deutsch-Französische Jahrbücher (Sejarah Jerman-Prancis). Hanya ada satu terbitan diterbitkan sebelum perbedaan filosofis antara Marx dan Ruge mengakibatkan kekacauan bagi mereka.

Tetapi pada Agustus 1844, melalui jurnal tersebut mempertemukan Marx dengan seorang pemilik industri tekstil dari Inggris, Friedrich Engels, yang akan menjadi kolaborator dan teman seumur hidupnya. Bersama-sama, keduanya mulai menulis kritik terhadap filosofi Bruno Bauer, seorang Hegelian Muda dan mantan teman Marx.

Hasil kolaborasi pertama Marx dan Engels diterbitkan pada tahun 1845 sebagai The Holy Family. Pada tahun yang sama, Marx pindah ke Belgia setelah diusir dari Prancis saat menulis untuk surat kabar radikal lain, Vorwärts! yang memiliki ikatan kuat dengan organisasi yang kemudian menjadi Liga Komunis.

Di Brussel, Marx diperkenalkan ke sosialisme oleh Moses Hess, dan akhirnya memutuskan hubungan dengan filosofi Hegelian Muda. Di sana, ia menulis buku The German Ideology, di mana ia pertama kali mengembangkan teorinya tentang materialisme sejarah.

Pada awal tahun 1846, Marx mendirikan Komite Korespondensi Komunis dengan tujuan menghubungkan kaum sosialis dari seluruh penjuru Eropa. Terinspirasi oleh ide-ide Marx, kaum sosialis di Inggris mengadakan konferensi dan membentuk Liga Komunis, dan pada tahun 1847 pada pertemuan Komite Sentral di London, organisasi tersebut meminta Marx dan Engels untuk menulis Manifest der Kommunistischen Partei (Manifesto of the Communist Party).

Pada akhirnya, Manifesto Komunis diterbitkan pada tahun 1848 dan setahun kemudian tepatnya pada tahun 1849, Marx diusir dari Belgia. Dia pergi ke Perancis, mengantisipasi serta mengawasi revolusi sosialis, tetapi juga dideportasi dari sana. Prusia menolak untuk menerima kembali Karl Marx beserta keluarga, akhirnya Marx pindah ke London. Meskipun Inggris menolak kewarganegaraannya, dia tetap tinggal di London sampai kematiannya.

Begitulah seputar fakta-fakta menarik mengenai Karl Marx. Semoga menjadi buah ilmu pengetahuan sosial bagi kita semua untuk masa kini hingga masa depan kelak.