Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta The Sphere Las Vegas, Bangunan Bola Terbesar di Dunia

Tampak The Sphere pada ajang balapan F1 GP Las Vegas. (facebook.com/Formula1)

The Sphere telah dibangun di kota Las Vegas sejak tahun 2018 dengan memakan biaya hingga 3,58 miliar dolar Amerika. The Sphere pertama kali dibuka untuk umum pada bulan September 2023. Sejak saat itu, The Sphere telah membuat taraf minimum baru bagi dunia teknologi dan entertainment di dunia.

The Sphere Las Vegas memiliki luas keseluruhan 54 ribu meter persegi, dengan tinggi mencapai 112 meter, dan lebar hingga 157 meter. Ukuran gigantik tersebut menjadikan The Sphere Las Vegas dinobatkan sebagai bangunan bola terbesar di dunia saat ini.

Permukaan The Sphere dilengkapi dengan 54 ribu meter persegi layar LED, sehingga membuat The Sphere memiliki banyak potensi komersial. Layar di permukaan luar The Sphere dapat digunakan sebagai media promosi interaktif, hingga pengumuman acara akbar, seperti nantinya pada Piala Dunia 2026.

Tidak berhenti di situ, The Sphere dapat difungsikan sebagai gedung konser, perhelatan olahraga, dan tempat acara akbar lainnya. Bagian dalam The Sphere dilengkapi dengan 15,6 ribu layar LED dan dibuat menjadi auditorium dengan teknologi 4 dimensi yang mampu menampung hingga 17 ribu kursi.

Dalam pembuatan The Sphere yang begitu futuristik, tentu kemajuan teknik dan teknologi serta implementasi sains akan sangat berperan. Lantas, bagaimana The Sphere memanfaatkannya dalam mendukung konstruksi bola gigantik tersebut? Simak fakta-faktanya, ya!

1. The Sphere dibangun dari rangka kubah geodesik

Susunan segitiga pada permukaan The Sphere. (instagram.com/spherevegas)

Kubah geodesik atau geodesic dome merupakan struktur bola yang tersusun dari garis-garis yang saling berhubungan dan bukan dari permukaan melengkung. Struktur kubah geodesik menggunakan serangkaian garis lurus pendek yang saling terhubung untuk menyerupai permukaan bola.

Geodesic dome pertama kali dikembangkan pada tahun 1950-an oleh R. Buckminster Fuller, seorang arsitek asal Amerika. Contoh sederhana dari penggunaan geodesic dome adalah bola yang digunakan pada olahraga sepak bola tersusun dari beberapa segi lima.

The Sphere Las Vegas menggunakan struktur rangka kubah geodesik dengan menyusun segitiga-segitiga kecil sehingga terbentuk sebuah bola. Struktur kubah geodesik dipilih karena menghasilkan struktur yang ringan, mudah dibangun dari bagian-bagian kecil, tahan terhadap angin dan guncangan, serta dapat dibangun tanpa batasan ukuran.

2. The Sphere menggunakan teknik proyeksi stereografis

The Sphere menampilkan gambar emoji tertidur dengan kualitas tinggi. (instagram.com/spherevegas)

Gambar-gambar yang akan ditampilkan pada The Sphere perlu diproses dengan cara khusus. Hal ini perlu dilakukan karena media yang digunakan bukan lagi menampilkan gambar keseluruhan pada permukaan datar, tetapi pada permukaan bola. Oleh karena itu, The Sphere menggunakan metode yang disebut sebagai proyeksi stereografis.

Proyeksi stereografis merupakan metode pemetaan yang bekerja dengan memproyeksikan permukaan bola ke dalam bentuk bidang. Proyeksi stereografis merupakan metode yang sama yang digunakan pada proses pemetaan bumi ke dalam bentuk peta datar dua dimensi, atlas.

Proyeksi stereografis menjelaskan cara kerja citra kualitas tinggi pada permukaan The Sphere. The Sphere menggunakan kamera khusus yang memanfaatkan petunjuk dari proyeksi stereografis dalam menangkap gambar-gambar dengan kualitas tinggi secara tepat sehingga ketika ditampilkan pada layar The Sphere maka akan diperoleh gambar yang melengkung dan berkualitas tinggi pada skala yang sesuai.

3. The Sphere menghadirkan atmosfer teknologi 4D

Band Eagles sedang tampil di The Sphere Las Vegas. (instagram.com/spherevegas)

The Sphere menghadirkan teknologi empat dimensi di dalam auditoriumnya untuk mendukung pengalaman pengunjung dengan memberikan atmosfer lingkungan yang nyata selama acara diadakan.

Teknologi empat dimensi merupakan atmosfer penampilan yang menggabungkan citra dengan efek nyata yang sinkron sehingga penikmatnya dapat seolah-olah merasakan secara langsung kejadian yang ditampilkan di layar.

Dalam menyimulasikan kekuatan ledakan, The Sphere menggunakan persamaan Linear Stress Constitutive dalam menentukan jumlah udara yang dapat didorong suatu material tanpa kerusakan nyata.

4. The Sphere mampu menghasilkan audio 3D tanpa noise

Tampak dalam dari The Sphere. (instagram.com/spherevegas)

Untuk mendukung pengalaman pengunjung secara lebih mendalam, The Sphere mengimplementasikan audio 3D spasial menyeluruh. Audio 3D memungkinkan pengunjung mampu merasakan keberadaan asal dari suara secara nyata sehingga pengunjung merasakan sensasi audio terbaik.

The Sphere memanfaatkan Prinsip Huygens-Fresnel yang menjelaskan bagaimana gelombang suara merambat dan bergabung menjadi bentuk gelombang baru. Hal ini memungkinkan The Sphere memaksimalkan kualitas audio yang dihasilkan, mempertahankannya dalam jarak jauh, dan menghadirkan suara yang imersif dengan presisi selayaknya keadaan aslinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Wijaya
EditorNaufal Wijaya
Follow Us