4 Kesalahan Pemilik Kucing dalam Memberi Makan Peliharaannya

Banyak cat owner mengekspresikan rasa sayang terhadap kucing peliharaannya dengan cara memberi pakan tanpa takaran. Mereka membebaskan kucingnya untuk makan setiap saat karena merasa tidak tega bila harus membatasi porsi pakan. Namun, sejujurnya ini merupakan sebuah tindakan yang keliru.

Perlu diketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya overweight dan obesitas pada kucing adalah karena kelebihan kalori dari porsi makanan yang tidak ditakar dengan baik. VIN memaparkan bahwa obesitas membawa konsekuensi berupa munculnya risiko diabetes mellitus, gangguan reproduksi, masalah kulit non alergi, kepincangan, gangguan perkencingan, hingga gangguan kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, alangkah bijaksana bila mulai sekarang cat owner belajar untuk memberikan pakan sesuai kebutuhan pada kucing kesayangan untuk mencegah terjadinya kondisi yang merugikan.

Sebagian orang awam menganggap bahwa kucing merupakan hewan yang secara alami memang mengonsumsi daging, seperti ikan dan ayam. Hal ini memang tidak sepenuhnya keliru mengingat bahwa kucing memang hewan karnivora sejati. Namun demikian, bukan berarti hewan ini bisa diberi makan ikan yang masih ada durinya atau daging ayam beserta tulangnya.

Sudah banyak terjadi kasus di mana kucing tersedak duri atau tulang akibat pemiliknya tidak hati-hati dalam memberikan pakan. Jika lekas ketahuan dan mendapatkan pertolongan, maka itu kabar yang baik. Sayangnya, pada beberapa kasus, duri dan tulang tersebut tersangkut di saluran pencernaan dan tidak diketahui dengan segera hingga menyebabkan kematian.

Oleh sebab itu, berhati-hatilah bila hendak memberi makan kucing dengan ikan atau daging ayam. Pastikan pakan tersebut sudah bebas dari duri dan tulang agar tidak membahayakan kucing kesayangan, ya!

Beberapa cat owner, terutama yang merasa keberatan untuk membeli cat food komersial, memilih untuk memberi makan kucingnya dengan ikan atau ayam yang dicampur dengan nasi. Tujuannya adalah agar kucing merasa kenyang dan pengeluaran untuk pakan tidak membengkak. Namun, apakah ini tindakan yang dapat dibenarkan? Tentu saja tidak.

Cornell Feline Health Center menjelaskan bahwa kucing merupakan hewan karnivora sejati yang membutuhkan asupan nutrisi dengan komposisi tinggi protein, lemak dalam jumlah sedang, dan rendah karbohidrat. Jika jumlah karbohidrat melebihi kebutuhan, maka kucing berisiko menderita obesitas yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti dilansir Purina. Oleh sebab itu, jumlah karbohidrat harus diatur sedemikian rupa agar tidak merugikan kucing kesayangan.

Kucing adalah makhluk yang sangat bergantung dengan kebiasaan. Di satu sisi, ini menguntungkan pemilik karena bisa bebas mengatur jadwal yang nantinya akan diikuti oleh kucingnya. Namun, di sisi lain, bila pemilik melanggar waktu yang telah ditentukannya, ini bisa membuat kucing stres.

Dilansir PDSA, perubahan rutinitas, seperti pergeseran jadwal makan, bisa menjadi pemicu timbulnya stres pada kucing. Jika situasi ini terjadi berkali-kali, maka kucing akan merasa tidak nyaman dan kesehatannya terganggu. Oleh sebab itu, jangan sampai terlambat memberi makan kucing kesayanganmu, ya!

Memberi makan kucing secara sembarangan dapat menimbulkan beberapa kerugian yang bahkan berujung pada hal-hal berbahaya. Oleh sebab itu, penting bagi semua cat owner untuk belajar bagaimana cara memberikan asupan pakan yang baik dan benar untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan begini, kucing kesayangan akan tumbuh sehat dan ceria. Happy banget, kan?