Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Bowerbird, Burung yang Membangun Rumah Demi Memikat Betina

potret burung bowerbird
potret burung bowerbird (commons.wikimedia.org/Christine)
Intinya sih...
  • Bowerbird jantan membangun bower sebagai tempat pamer kreativitas
  • Mereka mengoleksi benda berwarna cerah sebagai hiasan utama
  • Betina memilih jantan berdasarkan kualitas arsitektur dan penataannya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat perilaku bowerbird bisa membuat siapa saja merasa takjub, karena burung ini punya cara pendekatan yang sangat unik dan begitu artistik. Di tengah hutan Australia dan Papua, bowerbird berhasil menciptakan tradisi merangkai rumah mini dengan kreativitas yang jarang ditemukan pada hewan lain. Perilakunya bukan sekadar lucu atau menarik, tetapi juga menunjukkan bagaimana naluri dan estetika bisa bekerja secara bersamaan dalam proses memilih pasangan.

Bowerbird jantan melakukan berbagai upaya agar rumah rakitannya terlihat paling menonjol dibanding burung lain yang menjadi kompetitornya. Mereka mengatur warna, komposisi, hingga detail kecil yang seolah menyerupai proses design styling pada manusia. Tingkah ini memperlihatkan betapa kompleksnya strategi hewan dalam mempertahankan keturunan, jadi mari jelajahi fakta menariknya secara lebih mendalam bersama-sama!

1. Bowerbird jantan membangun bower sebagai tempat pamer kreativitas

potret burung bowerbird
potret burung bowerbird (commons.wikimedia.org/Jim Bendon)

Fakta yang satu ini menggambarkan betapa bowerbird jantan memiliki upaya luar biasa untuk menarik perhatian betina. Mereka membangun sebuah struktur yang disebut bower, yaitu semacam bangunan kecil yang dibuat dari ranting dan dedaunan. Bentuknya bisa menyerupai lorong atau kubah sederhana, tetapi setiap jantan memiliki ciri khas dan gaya tersendiri yang membuat bower itu terasa sangat personal.

Menariknya, bower bukan sarang untuk bertelur, melainkan panggung khusus untuk menampilkan pesona paling maksimal di hadapan betina. Struktur ini hanya digunakan sebagai tempat pertunjukan, bukan tempat tinggal, sehingga energi yang dikeluarkan untuk membuatnya benar-benar mencerminkan kesungguhan jantan. Semakin detail dan rapi bower-nya, semakin besar peluang jantan tersebut dipilih sebagai pasangan.

2. Mereka mengoleksi benda berwarna cerah sebagai hiasan utama

potret burung bowerbird
potret burung bowerbird (commons.wikimedia.org/Bowerbirdaus)

Selain membangun rumah sederhana, bowerbird jantan juga dikenal mengoleksi benda-benda berwarna cerah sebagai dekorasi. Mereka mengumpulkan buah, bunga, serpihan kaca, atau bahkan plastik hasil pembuangan manusia untuk menambah nilai estetika bower-nya. Upaya ini mencerminkan kepekaan visual yang melampaui burung kebanyakan, terutama dalam pemilihan warna mencolok seperti biru atau kuning.

Koleksi benda dekoratif tersebut diatur dengan rapi agar menghasilkan tampilan yang harmonis. Bowerbird bisa menghabiskan waktu lama hanya untuk memindahkan satu benda ke posisi yang dianggap paling ideal. Kesabaran ini menunjukkan bahwa proses pemilihan pasangan pada burung ini memang menuntut kerja keras sekaligus selera artistik yang mumpuni.

3. Betina memilih jantan berdasarkan kualitas arsitektur dan penataannya

potret burung bowerbird
potret burung bowerbird (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Pemilihan pasangan pada bowerbird berjalan dengan proses yang cukup selektif dan kompetitif. Betina akan mengamati bower dari berbagai sisi, termasuk struktur bangunan, kebersihan area, serta keteraturan dekorasi yang dipasang oleh jantan. Setiap detail memberi petunjuk tentang kemampuan jantan dalam bertahan hidup, karena kreativitasnya dianggap sebagai indikator kecerdasan.

Proses observasi betina biasanya cukup lama, karena mereka benar-benar ingin memastikan jantan yang dipilih memiliki kualitas terbaik untuk menghasilkan keturunan. Jantan yang kurang teliti atau malas merapikan bower-nya berisiko besar tidak dilirik betina sama sekali. Hal ini membuat kemampuan menata ruang menjadi faktor krusial dalam keberhasilan reproduksi bowerbird.

4. Burung ini dikenal sangat protektif terhadap area dekorasinya

potret sarang burung bowerbird
potret sarang burung bowerbird (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Bowerbird jantan tidak hanya rajin membangun dan menghias, tetapi juga sangat protektif terhadap wilayah yang sudah ia susun dengan susah payah. Mereka mengawasi bower secara berkala agar benda dekoratifnya tidak dicuri jantan lain. Persaingan antarjantan cukup intens, karena siapa pun yang punya dekorasi paling menarik berpotensi mendapatkan lebih banyak perhatian betina.

Jika ada pesaing yang mencoba merusak bower, jantan pemiliknya biasanya langsung merespons dengan perilaku agresif atau suara peringatan. Insting protektif ini menunjukkan betapa berharganya dekorasi tersebut dalam proses seleksi pasangan. Setiap benda yang berhasil dikumpulkan jantan merupakan hasil usaha besar yang gak mudah digantikan begitu saja.

5. Ritual tarian dan vokalisasi menambah daya tarik jantan saat proses pendekatan

potret burung bowerbird
potret burung bowerbird (commons.wikimedia.org/Mike's Birds)

Selain mengandalkan rumah kecil dan dekorasi warna-warni, bowerbird jantan juga melakukan ritual tarian serta vokalisasi untuk menambah daya tarik. Gerakannya tidak sembarangan, tetapi menyerupai performance yang terstruktur dengan ritme tertentu. Vokalisasinya pun unik, karena beberapa spesies bisa meniru suara lingkungan seperti derit ranting atau suara hewan lain.

Tarian ini biasanya dilakukan setelah betina mulai tertarik dengan bower yang ditata. Jika betina tampak ragu, jantan akan menambah variasi gerakan demi memaksimalkan peluangnya. Perpaduan antara arsitektur, dekorasi, dan tarian membuat pendekatan bowerbird terasa seperti panggung seni lengkap yang memadukan kreativitas dan strategi evolusi.

Fakta-fakta tentang bowerbird memperlihatkan bahwa dunia hewan menyimpan kreativitas yang gak kalah menakjubkan dibanding manusia. Burung ini memadukan estetika, strategi, dan ketelitian untuk memastikan proses pendekatan berlangsung sempurna. Dari cara mereka menghias sampai ritual tarian, semuanya membentuk kisah unik yang layak dipelajari lebih jauh oleh siapa pun yang menyukai keindahan perilaku hewan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

10 Hewan Endemik Indonesia yang Unik dan Dilindungi 

08 Des 2025, 13:33 WIBScience