Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Bunga Cantik yang Bisa Memangsa Hewan Kecil, Sudah Tahu? 

drosera (commons.wikimedia.org/Petr Dlouhý)

Bunga memang identik dengan kecantikan tapi siapa sangka kalau ada beberapa bunga yang punya sisi gelap dan menakutkan? Alih-alih hanya menjadi tanaman pasif yang bergantung pada sinar matahari, air, dan tanah, beberapa bunga justru mampu berburu dan memangsa hewan kecil untuk bertahan hidup. Ini bukan sekadar mitos atau cerita fiksi ilmiah, melainkan fakta yang jarang diketahui banyak orang, lho.

Bunga karnivora ini berkembang di lingkungan yang miskin nutrisi, terutama di tanah yang kekurangan nitrogen. Untuk mengatasi kondisi tersebut, mereka berevolusi dengan cara yang unik yakni dengan menangkap serangga atau hewan kecil lainnya sebagai sumber nutrisi tambahan.  Nah, berikut ini lima fakta menarik tentang bunga yang bisa memangsa hewan kecil.

1. Venus flytrap tidak mengunyah, tapi menggunakan sistem perangkap canggih

venus flytraap (commons.wikimedia.org/ImagePerson)

Mungkin kamu sudah pernah mendengar tentang venus flytrap (Dionaea muscipula), salah satu bunga karnivora paling terkenal. Tapi, tahukah kamu kalau cara kerjanya jauh lebih canggih dari sekadar menjebak serangga? Daun perangkapnya memiliki sensor khusus yang hanya akan menutup jika dua kali disentuh dalam selang waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghindari respons yang sia-sia terhadap benda mati seperti dedaunan atau tetesan air hujan.

Setelah perangkap tertutup, venus flytrap tidak langsung mengunyah mangsanya seperti yang sering digambarkan di film-film. Sebaliknya, bunga ini mengeluarkan enzim pencernaan yang perlahan-lahan melarutkan serangga di dalamnya, menyerap nutrisi yang dibutuhkan, dan dalam beberapa hari, hanya menyisakan eksoskeleton kering. Mekanisme ini sangat efisien karena mengurangi energi yang terbuang untuk perangkap yang tidak perlu, memastikan bunga ini hanya menangkap mangsa yang benar-benar bergizi.

2. Kantong semar bisa menjebak lebih dari sekadar serangga

kantong semar (commons.wikimedia.org/Richard W Sinyem)

Kantong semar (Nephentes) bukan sekadar bunga yang menangkap serangga kecil. Beberapa spesiesnya mampu menjebak hewan yang jauh lebih besar, seperti katak, kadal, bahkan burung kecil! Kantongnya yang berbentuk seperti corong dipenuhi cairan enzim yang sangat licin dan lengket, membuat mangsa yang jatuh ke dalamnya tidak bisa keluar lagi.

Bahkan yang lebih mengejutkan, ada spesies kantong semar yang memiliki hubungan simbiosis dengan hewan lain. Contohnya, Nepenthes lowii yang menyediakan nektar bagi kelelawar, sementara kelelawar meninggalkan kotorannya di dalam kantong semar, memberikan sumber nitrogen alami bagi tanaman tersebut. Ini menunjukkan bahwa meskipun bunga ini dikenal sebagai pemangsa, mereka juga bisa bekerja sama dengan hewan demi bertahan hidup.

3. Sundew menggunakan lem super kuat untuk menangkap mangsa

sundew (commons.wikimedia.org/Krzysztof Ziarnek, Kenraiz)

Sundew (Drosera) merupakan bunga karnivora yang tampak cantik namun memiliki mekanisme berburu yang cukup sadis. Permukaan daunnya dipenuhi tentakel kecil yang mengeluarkan lendir lengket seperti lem super. Saat serangga mendarat di atasnya, mereka akan langsung terperangkap dalam cairan kental tersebut, semakin banyak bergerak justru semakin sulit untuk melepaskan diri.

Setelah serangga tertangkap, tentakel sundew perlahan-lahan melingkari tubuh mangsanya dan mulai mengeluarkan enzim pencernaan. Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada ukuran mangsa yang tertangkap. Ini adalah salah satu metode berburu yang sangat efisien karena tanaman ini tidak perlu menutup daun atau menggunakan energi ekstra untuk menjebak mangsanya.

4. Bladderwort menangkap mangsa dalam waktu kurang dari satu detik

bladderwort (commons.wikimedia.org/Show_ryu)

Jika kamu berpikir venus flytrap itu cepat, maka kamu belum mengenal bladderwort (Utricularia). Bunga ini memiliki mekanisme perangkap yang jauh lebih cepat dan lebih efisien. Dengan sistem vakum kecil yang terletak di akarnya, bladderwort bisa menyedot mangsa ke dalam kantongnya dalam waktu kurang dari satu milidetik lebih cepat dari kedipan mata!

Bladderwort hidup di lingkungan perairan dan memangsa organisme kecil seperti kutu air, larva nyamuk, dan bahkan ikan kecil. Ketika sensor di kantongnya mendeteksi gerakan, perangkap akan terbuka dengan kecepatan luar biasa, menciptakan tekanan negatif yang langsung mengisap mangsanya ke dalam. Setelah itu, bunga ini mulai mencerna mangsanya dengan enzim yang kuat, memastikan semua nutrisi terserap dengan maksimal.

5. Cobra lily menipu mangsa dengan cahaya dan jalur palsu

cobra lily (commons.wikimedia.org/NoahElhardt)

Cobra lily (Darlingtonia californica)  terlihat unik dengan bentuknya yang menyerupai kepala ular kobra. Tidak hanya itu cobra lily juga memiliki metode berburu yang sangat cerdas. Alih-alih menggunakan perangkap aktif seperti venus flytrap atau sundew, cobra lily menjebak mangsanya dengan ilusi optik dan struktur kompleks yang membuat mangsa kehilangan arah.

Di dalam kantong cobra lily, terdapat jendela kecil transparan yang membiaskan cahaya, menciptakan ilusi jalan keluar bagi serangga yang masuk. Namun, begitu serangga mencoba menuju cahaya tersebut, mereka malah terjebak semakin dalam. Ditambah dengan dinding licin di bagian dalam kantong, membuat upaya melarikan diri hampir mustahil. Akhirnya, serangga akan jatuh ke dasar kantong yang berisi cairan pencernaan dan perlahan-lahan dicerna.

Bunga karnivora memang luar biasa, bukan? Mereka membuktikan bahwa dunia tumbuhan tidak selalu pasif dan hanya bergantung pada fotosintesis. Dengan berbagai mekanisme berburu yang unik, mereka menunjukkan bagaimana alam selalu menemukan cara untuk bertahan hidup, bahkan dalam kondisi yang paling ekstrem. Jadi, kalau suatu hari kamu melihat bunga yang terlihat cantik namun mencurigakan, jangan langsung menyentuhnya, siapa tahu itu adalah salah satu bunga pemangsa yang sedang menunggu mangsanya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us