5 Fakta Coconut Crabs, Artropoda Darat Terbesar yang Terancam Punah

- Coconut crabs adalah artropoda darat terbesar di dunia, dengan rentang kaki mulai dari 3 hingga 3,3 kaki dan berat rata-rata 5,5 pon.
- Kepiting ini mengubur diri di dalam tanah untuk berganti kulit selama 3-16 minggu dan memiliki kemampuan memanjat pohon setinggi 6 meter.
- Coconut crabs memiliki dua capit besar dan kuat yang mampu membuka kelapa dengan gaya sebesar 3.300 newton serta tidak bisa hidup di air saat dewasa.
Coconut crabs atau kepiting kelapa adalah spesies kepiting pertapa yang termasuk dalam genus Birgus. Hewan dengan nama latin Birgus latro ini hidup di pulau-pulau di seluruh Samudra Hindia dan Pasifik. Tubuhnya yang besar membuatnya menjadi antropoda darat terbesar di dunia. Selain itu, tubuhnya yang besar juga membuat jumlah pemangsanya sedikit.
Sesuai namanya coconut crabs adalah pemakan kelapa yang ganas. Spesies ini juga memiliki kemampuan memanjat pohon untuk mengejar kelapa. Ketika sudah didapatkan, mereka akan membelah kelapa dengan capitnya yang kuat dan tajam. Berikut ulasan menarik coconut crabs.
1.Artropoda darat terbesar

Coconut crabs masuk dalam famili Coenobitidae atau kepiting pertapa darat dan ordo Decapoda yang termasuk kepiting, kepiting pertapa, lobster, udang, dan udang karang. Artropoda ini masuk dalam Malacostraca, kelas krustasea besar. Dilansir A-Z Animals, coconut crabs adalah artropoda darat terbesar di dunia. Rentang kakinya mulai dari 3 hingga 3,3 kaki. Rata-rata beratnya 5,5 pon dengan spesimen terberatnya mencapai sembilan pon.
Saat muda tubuhnya berwarna cokelat dengan garis-garis hitam di kaki. Sedangkan saat dewasa tubuhnya akan berubah menjadi warna ungu muda hingga ungu tua atau cokelat. Mereka memiliki sepuluh kaki atau dekapoda, termasuk sepasang kaki depan dengan ujungnya berupa sepasang capit bergerigi yang kuat. Spesies ini juga termasuk kelomang, sehingga saat muda menggunakan cangkang moluska untuk perlindungan hingga mereka tumbuh terlalu besar untuk cangkang yang tersedia.
2.Mengubur diri di dalam tanah untuk berganti kulit

Coconut crabs sebagian besar aktif di malam hari untuk menghindari predator, terutama di pulau-pulau yang aktivitas manusianya tinggi. Mereka umumnya menyendiri karena keluar hanya untuk mencari makan dan kawin. Kepiting yang hidup di pulau-pulau lebih besar hidupnya nomaden, lebih sering pindah ke liang baru. Sedangkan kepiting yang mendiami pulau-pulau kecil cenderung mempertahankan liang.
Dilansir Animal Diversity, ketika saatnya tiba berganti kulit, mereka akan menggali liang yang panjangnya mencapai 1 meter. Kepiting ini akan tinggal di dalam liang selama 3-16 minggu. Untuk kepiting yang lebih besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pergantian kulit. Sebagai persiapannya, mereka akan banyak makan dan menghasilkan volume hemolimfa yang lebih besar. Ketika proses pergantian kulit selesai, mereka akan memakan rangka luarnya yang terlepas.
3.Pemakan kelapa yang ganas

Coconut crabs memiliki dua capit besar dan kuat. Bahkan capit ini mampu menumbuk dan merobek bagian luar kulit kelapa yang keras dengan relatif mudah. Capit kepiting ini memiliki tepi bergerigi yang umumnya dikenal sebagai gigi. Hal ini karena berfungsi sebagai gigi pada capit depan, yang bisa digunakan untuk memecah kelapa.
Dilansir Britannica, spesies ini dikenal karena kemampuannya menggunakan capit yang besar atau chelae untuk memecahkan cangkang kelapa. Mereka dapat mengerahkan gaya sebesar 3.300 newton atau sekitar 742 pound-force dengan capitnya. Spesies ini juga dikenal dapat membuka kelapa dengan menjatuhkannya dari pohon. Kemudian memukulnya berulang kali menggunakan capitnya. Mereka juga menggunakan capitnya untuk menusuk kulit kelapa sebelum membelah bijinya.
4.Mampu memanjat pohon setinggi 6 meter

Coconut crabs dikenal sebagai pemanjat yang hebat bahkan termasuk krustasea terbaik dalam memanjat pohon. Mereka mampu memanjat pohon yang tegak lurus seperti pohon kelapa yang tingginya mencapai 6 meter. Hal disebabkan karena mereka memiliki kaki yang melengkung dan pegangan yang mendalam.
Saat berjalan kakinya akan melengkung dan menyerupai cakar. Mereka memiliki pegangan ke dalam sehingga dapat memanjat pohon kelapa atau lainnya. Karena tubuhnya yang besar dan berat, mereka tidak secepat kepiting laut kecil. Namun, mereka masih sangat kuat dan stabil saat memanjat atau membawa makanan.
5.Tidak bisa hidup di air

Coconut crabs dewasa tidak menggunakan cangkang. Sebaliknya, mereka mengandalkan rangka luarnya yang kuat untuk melindungi diri dari predator. Saat berada di tahap larva mereka memang berada di dalam air. Namun, saat berada di tahap dewasa, mereka tidak bisa berenang. Bahkan, mereka akan tenggelam jika berakhir di dalam air untuk waktu yang lama. Hal ini dikarenakan kepiting kelapa tidak bernapas dengan insang, tapi menggunakan paru-paru branchiostegal yang memungkinkan mereka menghirup udara.
Coconut crabs adalah predator ganas dengan sedikit saingan. Sayangnya mereka terancam punah. IUCN memasukkan spesies ini dalam Daftar Merah Spesies Terancam dengan status Rentan, karena populasinya yang terus menurun. Ancamannya berupa hilangnya habitat, perburuan, penyakit invasif, dan perubahan iklim.