5 Fakta Great Potoo, Burung yang Mampu Melahap Mangsanya saat Terbang

- Great Potoo memiliki penampilan unik dengan mata besar, sulit dibedakan jenis kelaminnya dan kemampuan berkamuflase.
- Burung ini adalah predator nokturnal yang suka menyendiri dan memiliki kemampuan kamuflase baik dari warna maupun tempatnya.
- Great Potoo mampu melihat saat matanya tertutup, melahap mangsanya saat terbang, dan memiliki suara panggilan menyeramkan.
Great Potoo merupakan salah satu burung malam yang berasal dari famili Nyctibiidae. Penampilannya memang berbeda dengan burung pada umumnya. Burung ini memiliki mata besar seperti melotot dengan tubuh dan kepala yang besar. Tak heran kalau banyak yang menganggapnya sebagai hewan yang mengerikan.
Menariknya Great Potoo mampu menangkap mangsanya yang terbang di udara. Mereka juga sangat sulit dibedakan jenis kelaminnya baik jantan maupun betina. Sebagian besar mereka menghabiskan waktunya di atas pohon. Uniknya mereka memiliki kemampuan untuk berkamuflase baik untuk mencari makanan maupun melarikan diri dari pemangsa. Berikut fakta menarik tentang Great Potoo.
1.Sulit dibedakan antara jantan dan betina

Great Potoo adalah burung yang memiliki kepala relatif besar daripada tubuhnya. Mereka juga memiliki mata yang besar dengan iris berwarna cokelat muda hingga kekuningan. Paruhnya pendek dan lebar serta sedikit bulu pada wajahnya. Sayapnya berbentuk elips dan ekor yang agak panjang untuk kemudi saat bertengger di atas pohon.
Bulunya berwarna putih hingga keabu-abuan dengan corak hitam dan merah anggur. Deskripsi fisiknya ini membuatnya sangat sulit dibedakan antara jantan dan betina. Dilansir Animal Diversity, Great Potoo adalah burung monogami yang tidak memiliki dimorfisme antara dua jenis kelamin. Faktanya kedua jenis kelamin sangat mirip sehingga alokasi waktu di sarang per jenis kelamin belum ditentukan.
2.Kamuflase

Great Potoo adalah burung yang pemalu dan suka menyendiri. Mereka adalah predator nokturnal yang biasanya bertengger tanpa diketahui di atas tanah saat mencari makan. Burung ini akan menerkam mangsanya saat terlihat. Setelah menerkam mangsa mereka akan kembali ke tempatnya bertengger sebelumnya.
Dilansir Animalia.Bio, pada siang hari mereka akan bertengger tegak di tunggul pohon, dan tidak terlihat karena menyerupai tunggul pohon tersebut atau kamuflase. Kamuflase ini bukan hanya dari warnanya, tetapi kamuflase dari tempatnya. Mereka dapat ditemukan pada malam hari melalui pantulan cahaya dari mata mereka. Terutama saat mereka bertengger tegak di atas tiang, tempat bertengger, atau batang pohon yang miring.
3.Bisa melihat saat matanya tertutup

Pada siang hari Great Potoo tetap diam dan tidak bergerak di pepohonan. Namun, di malam hari mereka menjadi pemburu yang aktif. Matanya yang besar menonjol dari sisi kepalanya, bisa memberikan penglihatan yang sangat baik dalam kondisi cahaya redup. Paruh dan mulutnya yang besar dan pipih membuatnya mudah menyambar mangsa seperti serangga terbang dan kelelawar dari udara.
Dilansir Live Science, Great Potoo memiliki celah di kelopak matanya, sehingga memungkinkan mereka bisa melihat saat matanya tertutup. Lekukan pada matanya bisa membantu burung untuk merasakan cahaya dan gerakan melalui kelopak matanya yang tertutup. Dengan cara ini mereka mampu mendeteksi predator dan mangsa bahkan saat beristirahat.
4.Mampu melahap mangsanya saat terbang

Great Potoo adalah burung penyamar yang sangat baik. Kemampuan ini tidak hanya digunakan untuk menghindari predator tapi juga berburu. Mereka akan berburu di malam hari dengan cara duduk di dahan pohon yang rendah. Sehingga semua yang melihatnya akan menganggapnya seperti dahan pohon.
Mereka berburu serangga terbang besar seperti ngengat dan belalang. Bahkan terkadang mereka mampu menangkap kelelawar yang terbang. Dengan matanya yang mampu melihat di kegelapan dan mulutnya yang lebar, mereka mampu melahap mangsanya saat terbang di dekatnya.
5.Suaranya menyeramkan

Great Potoo hidup di daerah hutan hujan tropis, tepi hutan, dan lahan pertanian. Distribusinya dimulai dari tenggara Meksiko ke selatan hingga utara Kolombia, dan Amerika Selatan di sebelah timur Andes hingga timur Bolivia dan Brasil tengah. Di habitatnya mereka memiliki suara panggilan yang khas. Sepanjang malam mereka mengeluarkan suara seperti jeritan atau tangisan.
Panggilan suara yang seperti hantu ini membuat banyak orang mengaitkannya dengan legenda makhluk jahat. Beberapa komunitas di Amerika Selatan percaya bahwa suara tersebut adalah suara anak-anak yang memanggil orang tua mereka yang hilang. Panggilan ini digunakan untuk berkomunikasi dan mempertahankan wilayah mereka.
Great Potoo saat ini tidak terancam punah, tetapi sering muncul di daerah hutan yang tidak terlalu mengganggu. Mereka sering ditemukan langka di sepanjang tepian wilayah jelajahannya. Pembukaan hutan merupakan satu-satunya ancaman konservasi yang diketahui terhadap burung ini.