5 Fakta Gurita yang Punya 9 Otak dan 3 Jantung

Gurita adalah salah satu penghuni bumi paling tua. Fosil tertua dari gurita diperkirakan berumur 296 juta tahun, yang artinya gurita telah ada sejak zaman karbon. Dulu, 350 tahun sebelum masehi, para filsuf Yunani menganggap bahwa gurita adalah hewan yang bodoh.
Namun setelah diteliti lebih lanjut, justru kebalikannya. Gurita adalah invertebrata terpintar di muka Bumi. Ia juga dilengkapi oleh beberapa kemampuan menakjubkan yang membuatnya seperti hewan dari film fiksi. Berikut 5 fakta mencengangkan tentang Gurita.
1. Memiliki 9 otak, 3 jantung, dan darah berwarna biru

Jika dibandingkan dengan invertebrata lain, jumlah neuron gurita sangatlah banyak, yakni 500 juta neuron! Jumlah ini setara dengan seekor anjing. Dilansir Smithsonian, gurita juga memiliki sembilan otak, dimana satu terletak di dekat kerongkongan dan sisanya tersebar di setiap lengannya.
Maka dari itu, lengan gurita dapat berpikir dan bertindak dengan sendirinya. Bahkan dalam sebuah eksperimen, lengan gurita dapat bereaksi secara mandiri ketika diputus dari badan utama gurita.
Tak heran, otaknya yang banyak membuat gurita menjadi makhluk yang cerdas. Ia bisa memecahkan berbagai masalah, menyelesaikan labirin, menggunakan alat, dan bahkan mengenali tiap manusia yang ditemuinya. Selain 9 otak, ia juga memiliki 3 jantung dan darah berwarna biru.
2. Hewan yang paling ahli dan efektif dalam kamuflase

Tak diragukan lagi bahwa tidak ada hewan yang dalam menyaingi kemampuan kamuflase gurita. Dilansir Divers Alert Network, gurita dalam berganti warna kulit, kecerahan, kontras, dan tekstur kulit hanya dalam 200 mili detik atau secepat kedipan mata manusia.
Dilansir Smithsonian, kemampuan kamuflase gurita disebabkan karena gurita memiliki sel yang dapat berganti warna yang disebut kromatofor. Kromatofor mengandung pigmen warna seperti hitam, cokelat, jingga, merah, dan kuning.
Selain itu, gurita juga memiliki sel iridiofor yang dapat menciptakan warna hijau, biru, emas, dan silver. Serta ada sel leukofor yang bertanggung jawab menciptakan warna putih pada gurita.
3. Dapat menumbuhkan bagian tubuhnya yang hilang

Seperti bintang laut, gurita juga dapat menumbuhkan lengannya yang terputus. Saat lengannya terputus, gurita akan langsung menumbuhkan lengannya. Proses tersebut akan dimulai dengan menumbuhkan jaringan saraf di bagian dalam hingga tentakel pengisap di bagian luar.
Dilansir Scientific America, kemampuan regenerasi gurita ini tak lepas dari keberadaan protein AChE atau asetilkolinesterase. Protein ini berperan dalam perkembangbiakan dan diferensiasi sel. Pada gurita, protein ini sangat aktif sehingga dapat menumbuhkan bagian tubuh yang terputus seperti aslinya.
4. Kawin adalah hal paling mematikan bagi gurita

Perkawinan adalah hal yang menyenangkan sekaligus mematikan untuk gurita. Sebab, tak lama dari proses kawin, gurita akan mati. Dilansir Smithsonian, setelah gurita jantan meletakkan spermanya di gurita betina, gurita jantan memiliki dua pilihan. Pertama, dimakan oleh gurita betina yang lapar atau melarikan diri, kehabisan tenaga, dan dimakan oleh predator.
Terlepas dari pilihan mana yang diambil, yang pasti, gurita jantan akan mati tak lama dari proses kawin. Sedangkan gurita betina akan puasa dan fokus menjaga telur-telurnya. Setelah telur-telurnya menetas, sel-sel gurita betina akan melakukan bunuh diri dan membuat gurita betina mati.
5. Semua gurita dapat mengeluarkan racun dan sebagian dapat membunuhmu

Sekilas gurita memang terlihat tidak berbahaya. Namun, dilansir National Geographic, semua gurita memiliki racun dan beberapa jenis memiliki racun yang dapat membunuh manusia. Contohnya seperti gurita bercincin biru yang satu gigitannya dapat membunuh manusia.
Walau terdengar mengerikan, tapi kebanyakan racun gurita tidak berefek mematikan untuk manusia. Racun pada gurita ini sendiri kebanyakan digunakan untuk melukai predatornya dan melumpuhkan mangsa.
Gurita makhluk yang aneh. Namun, keberadaannya membantu manusia sebagai sumber makanan, racunnya diprediksi dapat diubah menjadi obat, dan kemampuan regenerasinya memberikan pemahaman baru untuk bidang medis.