5 Fakta Ikan Topsmelt Silverside, Hidup di Perairan Salinitas Tinggi

Spesies ikan yang memiliki tubuh ramping, pipih dan memanjang ini dapat dikenali dengan warna keperakan. Namun, tidak seutuhnya perak, dilansir Smithsonian Tropical Research Institute, punggungnya kehijauan, pada sisi tubuh terdapat garis cerah dan bagian bawahnya keperakan. Ikan muda tembus cahaya  dengan tiga baris berpigmen di punggungnya yang tersebar di pangkalan ekor. Kepala dari ikan topsmelt silverside pipih dan runcing, mulut kecil dengan ujung moncong membulat lebar. Dalam mulut dilengkapi deretan gigi bercabang kecil. Sedangkan ukuran tubuhnya bisa tumbuh mencapai 37 cm. 

Ikan topsmelt silverside merupakan ikan yang hidup pada perairan dangkal di laut maupun payau. Biasanya berada pada kedalaman hingga 26 m. Dilansir iNaturalist, umumnya mereka berada di teluk, tempat berbatu dan berlumpur, hamparan rumput laut serta di muara. Sedangkan distribusinya ada di Samudra Pasifik bagian timur, di Pulau Vancouver British Columbia, Kanada hingga Baja California, Meksiko dan Teluk California. 

Spesies ikan yang biasa berenang membentuk kawanan ini, memiliki pola makan sesuai dengan habitatnya berada. Topsmelt silverside dewasa biasanya memakan zooplankton, sementara juvenil memakan rumput laut, alga serta larva lalat. Mereka ikan yang sudah dewasa maupun juvenil akan berpindah dan mencari makan di dasar perairan, melansir Fishbase.

Ikan yang biasa berenang bergerombol ini biasa berada mendekati permukaan yang ada di dekat pantai. Selain itu, ikan topsmelt silverside tercatat hidup di perairan dengan kadar garam tinggi (salinitas tinggi). Bahkan lebih tinggi dari air laut sekitar 80 ppt, melansir Monterey Bay Aquarium.

Mereka dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut dengan cara mengatur mekanisme osmoregulasi. Yaitu suatu mekanisme dalam pengatur keseimbangan air dan garam pada cairan tubuh. Proses ini melibatkan organ seperti kulit maupun insang pada ikan.

Siklus reproduksi maupun sistem perkawinan ikan topsmelt silverside belum diketahui secara pasti. Namun, ikan betina biasanya bertelur di dekat pantai dan telur yang dihasilkan bersifat ovipar (menetas diluar tubuh induk). Dilansir iNaturalist, telur yang dihasilkan bersifat bentik yang menempel pada substrat seperti di lamun. Sedangkan telur yang telah menetas adalah planktonik, umumnya neustonik (mengambang di permukaan air). Lalu juvenil dan ikan dewasa hidup berkelompok sebagai ikan pelagis. 

Ikan topsmelt silverside menjadi salah satu ikan yang dicari dalam perikanan komersial maupun sebagai ikan pancing bagi olahraga pemancing. Namun, hal ini berdampak pada keberadaan populasinya. Selain itu, mereka juga menjadi mangsa bagi ikan seperti makerel atau ikan jack serta burung. Adanya ikan topsmelt silverside memberikan manfaat bagi hewan lain maupun bagi manusia. Tapi, menjaga lingkungan dengan lebih memperhatikan aktivitas di dekat habitatnya juga penting. Supaya keberadaannya tetap aman dan memberikan kehidupan untuk hewan perairan lainnya. Semoga bermanfaat!