Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah Mengenai Tinta pada Cumi-cumi, Mengandung Melanin!

ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Marissa Farrow)
ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Marissa Farrow)
Intinya sih...
  • Tinta cumi-cumi berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari predator dengan menciptakan kabut pekat di air dan mengelabui pemangsa.
  • Tinta cumi-cumi memiliki komposisi yang sulit ditembus oleh cahaya, kental, dan mengandung senyawa kimia yang mengganggu predator.
  • Tinta cumi-cumi memiliki potensi dalam industri makanan, kesehatan, dan memiliki perbedaan komposisi dengan tinta gurita.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cumi-cumi merupakan salah satu hewan laut yang memiliki cara unik dan berbeda untuk melindungi dirinya dari serangan predator, yaitu dengan menyemprotkan tinta hitam. Tinta tersebut bukan hanya sekadar cairan hitam, namun mengandung adanya berbagai zat kimia yang memiliki fungsi tersendiri dalam ekosistem laut.

Keberadaan tinta hitam bukan hanya akan membantu cumi-cumi untuk bertahan hidup secara lebih efektif, namun juga memiliki potensi dalam dunia industri dan kesehatan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta menarik berikut ini mengenai tinta cumi-cumi yang mungkin akan menambah wawasanmu mengenai hewan tersebut.

1. Cumi-cumi berfungsi sebagai mekanisme pertahanan

ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Pascal Ingelrest)
ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Pascal Ingelrest)

Salah satu fungsi utama dari tinta cumi-cumi ternyata kerap digunakan sebagai alat perlindungan diri dari risiko predator yang mungkin muncul. Pada saat cumi-cumi merasa terancam, maka akan menyemprotkan tinta tersebut, sehingga menciptakan adanya kabut pekat di dalam air dan hal ini akan membingungkan musuhnya, serta memberikan waktu untuk cumi-cumi dalam melarikan diri.

Beberapa spesies cumi-cumi yang ternyata mampu mengeluarkan umpan tinta yang menyerupai bentuk tubuhnya. Hal ini dilakukan agar bisa mengelabui predator, sehingga nantinya akan menyerang tinta tersebut, sementara cumi-cumi sesungguhnya justru akan melarikan diri ke tempat yang lebih aman. Mekanisme yang dilakukan tentu akan sangat efektif dan dapat membantu cumi-cumi untuk bertahan hidup di lautan yang dipenuhi dengan predator.

2. Warna hitam pada tinta cumi-cumi berasal dari melanin

ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Merve Ekmekci)
ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Merve Ekmekci)

Tinta cumi-cumi memiliki warna yang terlihat lebih gelap karena memang mengandung adanya pigmen melanin, yaitu zat yang bertanggung jawab terhadap warna kulit, rambut, dan juga mata pada manusia. Pigmen melanin tersebut memiliki fungsi untuk menyerap cahaya, sehingga membuat tinta yang dikeluarkan oleh cumi-cumi terlihat sangat pekat dan sulit untuk ditembus oleh cahaya ketika berada dalam air.

Bukan hanya melanin, namun tinta pada cumi-cumi mengandung adanya lendir yang dapat membuat konsistensinya jadi terasa lebih kental dan mampu bertahan lama di dalam air. Melalui komposisi yang ada, maka tinta tersebut tidak langsung menyebar begitu saja, melainkan justru membentuk adanya gumpalan yang mampu bertahan cukup lama, sehingga memberikan kesempatan bagi cumi-cumi dalam melarikan diri dari predator.

3. Tinta cumi-cumi mengandung zat yang mampu mengganggu predator

Ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Rachel Claire)
Ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Rachel Claire)

Ternyata tinta yang dikeluarkan oleh cumi-cumi bukan hanya dapat memberikan kamuflase visual, namun juga mengandung adanya senyawa kimia yang dapat mengganggu para predator tersebut. Ada beberapa zat pada tinta, seperti dopamin dan tirosin yang bisa menyebabkan iritasi mata, mengganggu indra penciuman, dan pernapasan dari predator tertentu.

Efek yang diberikan tentunya akan sangat penting bagi cumi-cumi karena banyaknya predator, seperti ikan besar atau bahkan mamalia laut bergantung pada indra penciuman pada saat berburu. Setidaknya jika cumi-cumi dapat mengeluarkan tinta yang mengandung zat tersebut, maka memiliki kesempatan untuk menurunkan efektivitas berburu yang dilakukan oleh predator dan meningkatkan peluangnya untuk melarikan diri.

4. Cinta cumi-cumi memiliki potensi baik di dalam dunia medis

ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Nguyen Huy)
ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Nguyen Huy)

Tinta cumi-cumi ternyata bukan hanya populer digunakan dalam industri makanan sebagai pewarna alami, namun juga dianggap memiliki potensi yang positif dalam dunia kesehatan. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa tinta pada cumi-cumi mengandung adanya senyawa dengan sifat antioksidan, anti bakteri, atau bahkan anti kanker.

Ada beberapa studi yang menemukan bahwa tinta cumi-cumi ternyata mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta memiliki potensi dalam melakukan terapi untuk berbagai penyakit yang ada. Melalui manfaat tersebut, maka tinta cumi-cumi bukan hanya penting dalam ekosistem laut, namun juga dianggap memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan medis di masa depan.

5. Komposisi tinta cumi-cumi berbeda dengan tinta gurita

ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Ronny Siegel)
ilustrasi cumi-cumi (pexels.com/Ronny Siegel)

Walau sama-sama mampu menyemprotkan tinta hitam, namun ternyata cumi-cumi dan gurita memiliki perbedaan tersendiri dalam komposisi tintanya. Hal ini karena tinta pada cumi-cumi mengandung lebih banyak lendir, sehingga tampilannya tidak terlihat lebih pekat dan mampu bertahan lama dalam air.

Mungkin akan berbeda jika dibandingkan dengan tinta gurita yang konsistensinya terlihat lebih encer dan kerap kali digunakan sebagai strategi kabur dengan cepat, sehingga mampu menciptakan gangguan visual yang bersifat sementara. Perbedaan tersebut seolah mencerminkan strategi bertahan hidup yang berbeda antara dua spesies cenphalopoda tersebut di dalam laut.

Tinta cumi-cumi ternyata merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri yang luar biasa di dunia hewan laut ini. Hal ini karena tinta tersebut bukan hanya memiliki fungsi positif untuk mengelabui predator, namun juga dapat mengganggu penciuman dan penglihatan dari pemangsa yang ada di sekitar. Tinta cumi-cumi pun semakin banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang studi yang ada!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us