5 Fakta Mangalitsa, Babi Berbulu Domba yang Kembali dari Kepunahan

Kalau pepatah mengatakan serigala berbulu domba, mungkin hanya perumpaan. Tapi jika babi berbulu domba, ternyata bukan cuma khayalan. Babi Mangalitsa namanya, hewan ternak yang kini jumlahnya hanya berkisar angka seratusan di tempat asalnya.
Dalam dunia makanan, babi ini memiliki banyak penggemar. Konon jika dikonsumsi dagingnya mirip dengan daging wagyu. Nah, berikut 5 fakta unik tentang babi mangalitsa yang mirip domba.
1. Mangalitsa adalah salah satu babi yang memiliki bulu

Dulu ada babi yang memiliki bulu yang disebut dengan Lincolnshire Curly Coat, babi dari Inggris. Namun pada tahun 1972, babi tersebut telah punah. Kini Mangalitsa menjadi satu-satunya spesies babi yang memiliki bulu di badannya.
Mangalitsa memiliki pelafalan mahn-ga-leets-ah yang berarti babi dengan banyak lemak babi. Tak hanya lemak babi, babi mangalitsa juga memiliki banyak bulu keriting seperti domba yang berwarna ada yang hitam, merah dan kadang pirang. Untuk badannya, babi mangalitsa lebih gemuk dan bulat dibanding babi pada umumnya.
2. Sejarah babi Mangalitsa

Babi mangalitsa adalah babi yang berasal dari Hungaria dan dibiakkan dengan babi lokal. Awalnya babi mangalitsa adalah perkawinan antara babi Hungaria jenis Bakonyi dan Szalontai dengan babi asal Sumadija.
Babi Sumadija didapatkan dari pangeran Serbia untuk Kekaisaran Austro-Hungaria setelah Archduke Joseph Anton Johann, putra ketujuh Kaisar Romawi Leopold II.
3. Macam-macam babi mangalitsa

Babi mangalitsa terdiri dari tiga jenis yaitu Blonde, Swallow-bellied dan Red. Blonde adalah babi mangalitsa yang berwana pirang. Swallow-bellied adalah perilangan Blonde Mangalitsa dengan babi yang sudah punah yaitu Black Mangalitsa.
Hasil persilangannya didapatkan babi dengan warna pirang pada kaki dan perut, untuk tubuhnya berwarna hitam. Sedangkan Red adalah Blonde Mangalitsa dengan babi Szalonta yang menghasilkan warna kemerahan.
4. Babi Mangalitsa termasuk makanan mahal

Babi Mangalitsa sangat populer pada abad ke-19, sehingga babi ini dicadangkan untuk Wangsa Habsburg, kekaisaran terpenting di Eropa. Lemak, bacon, dan daging asap sangat laris dipasaran. Dagingnya memiliki rasa yang gurih dan juicy, sehingga diolah menjadi sosis atau ham selalu enak.
Bahkan satu chef Amerika mengatakan daging mangalitsa memiliki sebaran lemak merata sehingga meleleh di mulut dengan tekstur lembut dan creamy mirip wagyu. Kini daging babi mangalitsa semakin langka sehingga di Inggris, harga daging babi mangalitsa mencapai 1.000 Pound (Rp19,8 juta).
5. Semakin punah karena semakin sedikit permintaan

Jatuhnya penjualan daging babi mangalitsa terjadi pada abad ke-20. Saat itu telah ramai bahwa lemak jenuh berbahaya bagi kesehatan. Penjualan menurun mengakibatkan peternakan tidak lagi mau beternak babi mangalitsa.
Pada tahun 1970, babi mangalitsa hanya ditemukan di kebun binatang atau taman nasional. Sedangkan di Hungaria hanya terdiri dari kurang dari 200 induk betina.
Pada tahun 1994, Asosiasi Nasional Hungaria mendirikan peternakan khusus babi mangalitsa. Sedikit demi sedikit berkembang dan kini di Hungaria terdapat lebih dari 8000 induk betina dan menghasilkan 60.000 hewan setiap tahunnya. Jadi, kini babi mangalitsa alias babi bulu domba telah kembali dari kepunahan.