Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Charles Darwin, dari Kedokteran hingga Teori Evolusi

Charles Darwin (commons.wikimedia.org/Julius Jääskeläinen)

Charles Darwin merupakan seorang naturalis yang terkenal dengan teori evolusi melalui seleksi alam. Charles Darwin lahir pada 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Dari latar belakang keluarga yang kaya dan berpengaruh, Darwin memiliki akses ke pendidikan dan kesempatan yang membentuk jalur ilmiahnya.

Selama hidupnya, Darwin berkontribusi pada banyak bidang sains dan melakukan penelitian yang mendalam. Meski dikenal luas karena teori evolusinya, ada banyak detail menarik dan kurang dikenal dari perjalanan hidup dan karya-karyanya. Daripada penasaran tentang fakta Charles Darwin, simak terus ulasan di bawah ini.

1. Awalnya mengejar karier di bidang kedokteran

Charles Darwin (commons.wikimedia.org/Fæ)

Pada tahun 1825, Charles Darwin mendaftar di Universitas Edinburgh untuk mempelajari kedokteran, mengikuti jejak ayahnya, Dr. Robert Waring Darwin, yang merupakan dokter terkenal. Namun, Darwin mengalami pengalaman yang sangat mengguncang saat menyaksikan operasi tanpa anestesi atau antiseptik.

Keterkejutan dan trauma dari pengalaman ini membuatnya meragukan jalur kedokteran yang ia pilih. Akibatnya, Darwin memutuskan untuk meninggalkan studi kedokterannya dan mencari jalur lain yang lebih sesuai dengan minat dan keinginannya.

Meskipun tidak melanjutkan pendidikan kedokterannya, latar belakang medis Darwin memberi dasar penting dalam pendekatannya terhadap penelitian ilmiah. Keputusan untuk beralih ke sejarah alam di Christ's College, Cambridge, membuka pintu bagi penemuan-penemuan besar dan kedalaman pemahamannya tentang biologi sangat dipengaruhi oleh pengalaman awalnya dalam kedokteran.

2. Menikahi sepupu pertamanya

Charles Darwin (commons.wikimedia.org/Xavier da Costa e Silva)

Pada tahun 1839, Darwin menikahi sepupu pertamanya, Emma Wedgwood, dalam sebuah pernikahan yang merupakan tradisi dalam keluarga mereka. Emma, yang berasal dari keluarga Wedgwood, berbagi hubungan darah dengan Darwin, sebuah kebiasaan yang cukup umum di kalangan keluarga-keluarga terkemuka pada masa itu.

Darwin awalnya ragu bahwa pernikahan akan mengganggu fokusnya terhadap penelitian ilmiah. Namun, meskipun ada keraguan awal, pernikahan ini terbukti menjadi bagian penting dalam kehidupan Darwin. Mereka memiliki sepuluh anak bersama, dan Emma memberikan dukungan moral serta emosional yang sangat berarti bagi Darwin.

3. Menjadi naturalis HMS Beagle diusia muda

ilustrasi HMS Beagle (commons.wikimedia.org/Jheald)

Di usia 22 tahun, Darwin mendapat kesempatan luar biasa untuk menjadi naturalis di kapal HMS Beagle. Pelayaran ini, yang berlangsung dari Desember 1831 hingga Oktober 1836, merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi Darwin. Selama perjalanan ini, ia mengumpulkan berbagai spesimen dan melakukan pengamatan yang sangat memengaruhi teori evolusinya.

Selama pelayaran, Darwin mengunjungi Kepulauan Galapagos, di mana ia mengamati berbagai spesies yang beradaptasi dengan lingkungan mereka secara unik. Pengalaman ini membantu menginspirasi gagasan tentang seleksi alam, dan hasil penelitiannya selama perjalanan ini menjadi dasar penting dalam karya ilmiahnya yang terkenal.

4. Hampir dikalahkan oleh teori alam Alfred Russel Wallace

Alfred Russel Wallace (commons.wikimedia.org/Fæ)

Ketika Darwin hampir selesai menulis bukunya tentang seleksi alam, ia membaca sebuah esai oleh Alfred Russel Wallace yang menguraikan teori seleksi alam yang mirip dengan temuan Darwin. Wallace mengembangkan teorinya secara independen, dan pembacaan ini membuat Darwin merasa terancam, merasa bahwa keasliannya hampir hancur.

Meskipun merasa hancur, Darwin memilih untuk berkolaborasi dengan Wallace dan menyajikan teori mereka bersama pada tahun 1858. Namun, reaksi dari komunitas ilmiah saat itu kurang signifikan. Baru setelah Darwin menerbitkan buku terkenalnya, "On the Origin of Species" pada tahun 1859, dunia sains mulai memperhatikan dan mengakui pentingnya teorinya.

5. Menerbitkan buku tentang cacing

salah satu buku Charles Darwin (cambridge.org)

Selain karya utamanya tentang evolusi, Darwin juga memiliki minat khusus terhadap cacing tanah. Pada tahun 1881, hanya enam bulan sebelum kematiannya, ia menerbitkan buku berjudul "The Formation of Vegetable Mould through the Action of Worms, with Observations on their Habits." Dalam buku ini, Darwin menguraikan hasil penelitiannya selama lebih dari 40 tahun mengenai perilaku dan dampak cacing tanah pada tanah.

Darwin melakukan eksperimen langsung di kebunnya, mempelajari bagaimana cacing mengubah lanskap dan mendaur ulang tanah. Meskipun buku ini kurang dikenal dibandingkan teori evolusinya, sukses penjualannya dan dampaknya pada pemahaman dunia alam menunjukkan betapa luasnya minat dan kecermatan Darwin dalam mengamati kehidupan di sekelilingnya.

Charles Darwin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sains, yang karyanya masih memengaruhi banyak bidang studi hingga saat ini. Dari perjalanan awalnya di bidang kedokteran hingga menjadi naturalis muda di HMS Beagle, Darwin menunjukkan ketekunan dan keingintahuan yang luar biasa dalam mengeksplorasi dunia alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us