5 Fakta Menarik dari Caiman, Spesies Kadal dengan Ekor Beracun

Kadal Caiman merupakan salah satu spesies kadal yang berhabitat asli di wilayah benua Amerika bagian selatan seperti Brazil, Peru dan Ekuador. Dilansir dari laman Animalsadda, kadal ini termasuk hewan semi akuatik yang bisa bertahan hidup di darat dan air layaknya buaya. Saat berada di atas daratan, kadal caiman lebih sering menghabiskan waktu untuk bersembunyi di pepohonan yang biasanya dekat dengan sumber air.

Hewan ini sangat mengandalkan bagian ekornya yang memiliki racun sebagai senjata yang dapat melumpuhkan mangsa serta melawan predator lainnya.

Dari segi penampilan, kadal caiman mempunyai warna tubuh hijau terang dengan kepala berwarna orange. Kadal ini merupakan salah satu spesies kadal terbesar di dunia dengan panjang 60 hingga 120 sentimeter serta berat tubuh maksimal yang mencapai 2.7 kilogram. Untuk membedakan jantan dan betina, kadal caiman jantan cenderung memiliki bentuk kepala yang lebih lebar serta warna yang lebih gelap. Sedangkan kadal caiman betina memiliki bentuk kepala yang lebih kecil dengan warna yang terang.

Selain itu, tubuh dari kadal caiman ditutupi oleh sisik dengan tekstur keras yang sangat mirip dengan bentuk sisik dari buaya.

Kadal Caiman termasuk hewan yang memiliki sifat yang sangat pemalas karena lebih suka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berdiam diri di dalam sarang. Akan tetapi, hewan ini memiliki refleks yang sangat bagus di saat dirinya merasa terancam. Ketika bertarung, racun yang ada di dalam ekornya sangat berguna untuk membunuh musuh yang ingin menyerangnya. Walaupun memiliki ukuran tubuh yang besar namun kadal caiman mampu berlari dengan kencang hingga kecepatan 16 km/jam.

Setelah melalui masa kawin, kadal caiman akan segera menggali lubang di dekat sungai untuk meletakkan telur-telur mereka. Biasanya, dalam satu kali masa persalinan kadal caiman betina mampu mengeluarkan delapan hingga 10 telur. Dibutuhkan waktu lima sampai enam bulan hingga telur-telur tersebut menetas secara keseluruhan. Setelah menetas, bayi-bayi dari kadal caiman akan ditinggalkan begitu saja oleh induknya untuk hidup mandiri.

Di alam liar, kadal caiman memakan berbagai jenis hewan kecil seperti siput, jangkrik, cacing dan udang saat berada di dalam air. Hewan ini mampu bertahan hidup hingga usia 10 tahun. Di tahun 1970, populasi dari kadal caiman hampir di ambang kepunahan karena adanya perburuan liar secara besar-besaran yang dilakukan oleh manusia untuk mengambil kulitnya yang memiliki corak dan warna yang indah. Namun, penangkaran yang dilakukan oleh suatu badan konservasi alam membuat populasi kadal caiman semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar kadal caiman yang merupakan spesies kadal terbesar di dunia. Untuk menjaga hewan ini dari ancaman kepunahan tentunya dibutuhkan kerjasama dari manusia untuk tidak memburunya.

Sumber : https://reptiles.factsdiet.com/lizard/caiman-lizard/

Sumber : https://animalsadda.com/caiman-lizard-facts-pictures-habitat/