5 Fakta Menarik Methuselah, Pohon Penghormatan pada Siklus Bumi

Pohon memiliki banyak manfaat untuk kehidupan di bumi. Mereka mampu tumbuh dari generasi ke generasi dengan beradaptasi di lingkungan yang paling keras sekali pun. Seperti pohon methuselah yang mampu bertahan dalam kondisi apa pun. Usianya saat ini diperkirakan lebih dari 4.800 tahun. Tak heran bila methuselah dianggap sebagai pohon tertua di dunia.
Lokasinya berada di White Mountains, California. Sayangnya lokasi pastinya masih dirahasiakan hingga saat ini. Tak hanya itu saja, pohon methuselah punya fakta menarik yang akan diungkap di bawah ini.
1.Pohon tertua di dunia

Methusilah merupakan pohon pinus bristlecone Great Basin atau pinus longaeva. Pohon ini termasuk pohon pinus kerucut yang daunnya berbentuk jarum. Methuselah mampu bertahan hidup dengan waktu lama, karena secara biologis bisa beradaptasi dengan lingkungannya yang keras. Lokasinya berada di pegunungan tinggi dan gurun bagian tenggara Amerika Serikat.
Mongabay melansir bahwa methuselah tumbuh subur di saat pohon lain mengalami kesulitan. Kayu pohonnya penuh getah dan batangnya sangat padat. Pohon ini juga kehilangan hampir 90% kulit kayunya, tapi masih bertahan. Tak heran bila methuselah dianggap sebagai pohon dengan umur tertua yang masih hidup.
2.Asal usul methuselah

Dilansir Forest History, methuselah pertama kali ditemukan oleh Edmund Schulman, seorang dendrokronolog atau ilmuwan yang mempelajari lingkaran pohon di tahun 1950-an. Schulman singgah ke White Mountain saat musim panas di mana kondisi hutan sangat kering. Selain itu, curah hujan juga minim dan terdapat banyak tonjolan batu kapur di sekitarnya.
Di area tersebut, Schulman menemukan sebuah pohon tua berusia 4.600 tahun dan masih hidup. Dia memberi nama methuselah yang diambil dari nama tokoh alkitab methuselah. Konon kabarnya tokoh tersebut hidup selama 969 tahun. Nama methuselah kemudian diabadikan sebagai lambang umur panjang.
3.Budaya upacara adat

Dilansir Los Angeles Times, jauh sebelum Schulman menemukan methuselah ada suku Paiute, penduduk asli Amerika yang lebih dulu mengenal pohon ini. Mereka orang pertama yang masuk ke White Mountain. Suku Paiute memasukkan methuselah sebagai budaya dalam upacara adat. Mereka memuja pohon ini selama berabad-abad sebagai bentuk penghormatan pada siklus bumi.
Saat musim panas anggota suku Paiute berkelana ke daerah terpencil sekitar 4.000 tahun lalu. Mereka mengumpulkan kacang pinus dan berburu rusa. Saat kembali mereka bercerita tentang kayu pohon yang bentuknya aneh. Kayu pohon itu bisa digunakan untuk membangun rumah dan tidak mudah terbakar.
4.Lokasinya dirahasiakan

Pohon methuselah berada di ketinggian antara 2.900 dan 3.000 meter atau sekitar 9.500 dan 9800 kaki di atas permukaan laut. Tepatnya di Hutan Pinus Bristlecone Kuno yang merupakan kawasan hutan lindung di dataran tinggi White Mountains di Inyo Country California Timur.
Lokasinya sangat tersembunyi karena khawatir akan dirusak oleh pengunjung yang antusias saat datang. Namun, saat ini lokasinya sudah dikenal luas dan sudah tersebar di dunia maya karena kebocoran yang terjadi di tahun 2021. Foto-foto methuselah muncul dalam artikel National Geographic dan sudah dijadikan film dokumenter.
5.Bermanfaat untuk pengobatan

Dilansir Utah State University, selain suku Paiute ada suku Soshone yang menggunakan getah pohon methuselah sebagai pengobatan. Mereka percaya bahwa getah pohon methuselah memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Mereka menggunakan getah pohon untuk pengobatan luka dan bisul dengan cara dipanaskan.
Itulah beberapa info menarik tentang pohon methuselah. Semoga informasi ini bisa memberikan wawasan ilmu pengetahuan untuk kamu tentang iklim dan lingkungan di bumi. Yuk, kita sama-sama menjaga kelestarian pohon-pohon yang ada di sekitar kita.