5 Fakta Menarik Troodon, Dikenal sebagai Dinosaurus Terpintar 

Keberadaan dinosaurus kini hanya bisa dikenal dari fosil-fosil yang mereka tinggalkan. Meski keberadaannya sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu, hewan-hewan yang kita kenal sekarang rupanya masih memiliki hubungan dengan dinosaurus. Salah satunya adalah burung.

Semua burung pada dasarnya adalah keturunan dari dinosaurus yang ada jutaan tahun yang lalu. Salah satu nenek moyang burung modern adalah Troodon. Dilansir National Geographic, Troodon merupakan coelurosauria kecil atau anggota kelompok evolusi yang sama dengan burung modern. Selain itu, Troodon juga memiliki strategi reproduksi yang sama dengan burung.

Fosil dari dinosaurus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1856 oleh seorang naturalis terkenal asal Amerika bernama Joseph Leidy. Pada saat itu, Joseph hanya menemukan sebongkah gigi yang ia kira sebagai gigi kadal. Baru pada tahun 1930-an, bagian fosil lain dari Troodon ditemukan di berbagai lokasi di Amerika Utara.

Karakteristik paling unik dari Troodon adalah kepintarannya. Meski tubuhnya kecil, Troodon memiliki ukuran otak yang lebih besar dan berat dibanding spesies theropoda lain dengan ukuran tubuh yang sama. Selain itu, dinosaurus ini juga memiliki tingkat ensefalisasi beberapa kali lipat dari kebanyakan dinosaurus lain.

Lalu, apa itu tingkat ensefalisasi? Ensefalisasi adalah jumlah peningkatan ukuran otak yang berhubungan dengan ukuran tubuh, ukuran area otak bagian bawah, dan/atau waktu evolusi. Troodon yang memiliki tingkat ensefalisasi lebih tinggi dibanding dinosaurus lain dianggap sebagai salah satu dinosaurus terpintar.

Selain itu, Troodon juga memiliki sepasang mata berukuran besar, lebih besar dari spesies theropoda lainnya. Ukuran mata yang besar tersebut membuat hewan ini diharuskan untuk memproses lebih banyak informasi. Detail kecil ini meyakinkan para peneliti bahwa Troodon memiliki ukuran otak yang besar yang diikuti dengan IQ yang tinggi.

Selain kepintarannya, strategi bertahan hidup Troodon juga tidak kalah menarik. Troodon betina akan bertelur dalam jumlah yang kecil dan secara berkala. Mereka akan menelurkan dua butir telur setiap hari selama kurang lebih satu minggu atau lebih. Strategi ini dilakukan untuk memastikan bahwa Troodon masih bisa meneruskan garis keturunannya. Mirip dengan telur hewan modern, beberapa butir telur tidak berhasil selamat karena dimakan oleh spesies lain dan hanya beberapa saja yang berhasil menetas dan bertahan hidup.

Hingga kini, masih banyak misteri yang menyelimuti berbagai spesies dinosaurus yang berhasil ditemukan. Salah satunya adalah Troodon. Meski sudah ditemukan sejak ratusan tahun yang lalu, masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah dinosaurus yang masuk dalam kategori Troodon.

Wilayah distribusi Troodon yang begitu luas menjadi salah satu alasan kenapa para ahli kesulitan untuk menentukan jumlah pasti dari spesies ini. Jika jumlah Troodon yang ditemukan terus bertambah, bukan tidak mungkin bahwa Troodon akan mendapatkan klasifikasi genusnya sendiri.

Dinosaurus memang merupakan makhluk yang sangat menarik untuk terus dikenal. Poin ini juga bisa disematkan pada keberadaan Troodon, salah satu dinosaurus terpintar di Zaman Kapur. Meski hingga kini masih banyak hal yang belum diketahui tentang Troodon, akankah semua misteri theropoda pintar ini akan berhasil dipecahkan suatu saat nanti?