5 Fakta Menarik Western Whiptail, Bisa Memutuskan Ekor Panjangnya

- Western whiptail berasal dari famili Teiidae
- Badan kadal ini berwarna cokelat sepanjang 30 cm
- Western whiptail menghuni area kering di Amerika Serikat
Aspidoscelis tigris atau western whiptail merupakan kadal berukuran sedang yang punya tubuh berwarna cokelat. Sejatinya, ia merupakan kadal terestrial yang sering beraktivitas di daratan, semak-semak, atau bebatuan. Sekilas, western whiptail memang terlihat seperti kadal biasa, namun ternyata ia memiliki banyak hal menarik, lho.
Contohnya, western whiptail sangat ahli berkamuflase dengan bantuan warna dan coraknya. Tak lupa, ekor panjang yang ia miliki juga bisa digunakan sebagai pertahanan terhadap predator. Hewan ini juga merupakan insektivor yang artinya ia sangat suka memakan serangga. Lebih lanjut, mari kita bahasa semua hal menarik tersebut secara mendalam!
1. Berasal dari famili Teiidae

Secara taksonomi, western whiptail masuk ke dalam famili Teiidae. Lebih lanjut, laman Britannica menjelaskan kalau famili Teiidae berisikan tiga jenis kadal, yaitu whiptail, tegu, dan racerunner. Secara keseluruhan, famili Teiidae memiliki 150 spesies yang semuanya tersebar di daratan Amerika. Famili Teiidae memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari kadal lain, seperti sisik berbentuk segi empat yang besar, sisik kepala yang terpisah dari tengkorak, dan lidah yang bercabang, mirip seperti ular dan biawak.
2. Punya badan cokelat sepanjang 30 centimeter

Dilansir California Herps, panjang maksimal western whiptail ada di kisaran 33 centimeter. Nah, ukuran tersebut membuatnya menjadi kadal berukuran kecil hingga sedang. Kepalanya sendiri agak membulat, cakarnya tajam, kakinya tidak terlalu panjang, dan ekornya panjang seperti pecut.
Gak cuma itu, western whiptail juga punya warna dan corak yang cukup mencolok, lho. Pertama, warna dasarnya mencakup cokelat atau cokelat kemerahan. Kemudian, bercak berwarna hitam nampak di seluruh bagian tubuh mulai dari kepala, badan, hingga ekor. Terakhir, kadal ini juga menunjukan beberapa corak garis berwarna cokelat muda di bagian atas tubuh.
3. Menghuni area kering di Amerika Serikat

Dilansir The Reptile Database, western whiptail merupakan satwa endemik benua Amerika. Tepatnya, ia bisa dijumpai di Amerika Serikat dan Meksiko. Habitatnya sendiri mencakup area kering seperti savana, gurun, bebatuan, dan area berkayu. Namun, di beberapa kesempatan ia juga menghuni sungai, padang rumput, hutan, dan area lembap. Nah, saat berada di bebatuan dan area berbatu, kadal ini bisa berkamuflase dan menyamar dengan baik. Sebab, tubuhnya yang berwarna cokelat dan hitam membuatnya bisa menyatu secara sempurna dengan lingkungan sekitar.
4. Punya strategi autotomi untuk menghalau predator

Western whiptail memang memiliki kemampuan kamuflase yang baik, tetapi terkadang strategi tersebut tidak terlalu efektif. Sebab, tak sedikit predator yang memiliki penglihatan super tajam. Alhasil, mereka tetap bisa mendeteksi kehadiran kadal ini walau ia sudah berkamuflase sekalipun. Untuk itu, kadal ini mengembangkan satu strategi lain, yaitu autotomi.
Dilansir Animal Diversity Web, western whiptail akan menjalankan autotomi dengan cara memutuskan ekornya. Setelah putus, ekor tersebut tetap akan bergerak. Nah, saat ekornya bergerak, perhatian predator akan tertuju pada ekor tersebut dan western whiptail akhirnya bisa kabur. Lebih lanjut, predator kadal ini adalah burung roadrunner, kestrel, elang, coyote, ular, hingga rubah.
5. Serangga merupakan makanan utamanya

Laman iNaturalist menjelaskan kalau western whiptail merupakan insektivor atau pemakan serangga. Nah, makanan utamanya mencakup kupu-kupu, jangkrik, kumbang, dan belalang. Gak cuma itu, terkadang ia juga terlihat memangsa arthropoda lain seperti laba-laba dan kalajengking. Dalam berburu, kadal ini sangat bergantung dengan rahangnya yang kuat dan sama sekali tidak bergantung pada lidahnya, sangat berbeda dari kadal lain.
Western whiptail memang terlihat seperti kadal biasa, namun ternyata ia sangat menarik. Hal menarik yang ia miliki tercermin dari berbagai aspek, mulai dari ciri fisik, taksonomi, hingga kebiasaannya. Nah, kehadiran kadal ini membuktikan kalau kekayaan hewani di benua Amerika sangat tinggi. Jadi, benua Amerika tak kalah dari benua lain macam Afrika dan Asia.