Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Red Crowned Crane, Simbol Cinta Abadi dari Jepang dan Korea

potret red crowned crane
potret red crowned crane (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)
Intinya sih...
  • Red crowned crane adalah simbol cinta abadi, kesetiaan, dan keberuntungan di Jepang dan Korea.
  • Burung ini melambangkan cinta dan kesetiaan yang mendalam, ritual tarian sebagai lambang keharmonisan, serta simbol panjang umur dan keberuntungan.
  • Red crowned crane termasuk spesies langka yang terancam punah, namun telah menjadi ikon budaya yang menginspirasi dunia seni.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung red crowned crane (Grus japonensis) dikenal sebagai salah satu makhluk paling anggun di dunia. Dengan bulu putih bersih dan mahkota merah di kepalanya, burung ini gak hanya memukau secara visual, tapi juga sarat makna budaya yang mendalam. Di Jepang dan Korea, burung ini dianggap lambang cinta abadi, kesetiaan, dan keberuntungan yang langgeng. Setiap gerakannya, terutama saat menari bersama pasangannya, seakan menggambarkan harmoni antara cinta dan kehidupan.

Keindahan red crowned crane bukan cuma ada di penampilannya, tapi juga di filosofi yang melekat kuat dalam budaya Asia Timur. Burung ini kerap muncul dalam karya seni, legenda, bahkan upacara adat yang mengusung tema cinta sejati dan harapan panjang umur. Yuk, kenali lebih dalam pesona red crowned crane lewat lima fakta menarik berikut yang bakal bikin makin kagum pada simbol cinta abadi dari Timur Asia ini.

1. Lambang cinta dan kesetiaan yang mendalam

potret burung red crowned crane
potret burung red crowned crane (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Salah satu alasan red crowned crane disebut simbol cinta abadi adalah karena sifat monogaminya. Burung ini hanya punya satu pasangan seumur hidup dan tetap setia sampai ajal memisahkan. Saat salah satu mati, pasangannya sering terlihat murung dan enggan mencari pasangan baru. Sikap itu menggambarkan cinta sejati yang tulus, sesuatu yang jarang ditemukan dalam dunia hewan.

Di Jepang dan Korea, kisah kesetiaan burung ini bahkan dijadikan metafora dalam seni, puisi, dan budaya populer. Banyak pernikahan tradisional yang menggunakan gambar red crowned crane sebagai simbol doa agar cinta pasangan tetap langgeng. Dari sini bisa dilihat, burung ini gak cuma cantik tapi juga jadi inspirasi romantis bagi banyak orang.

2. Gerakan menarinya dianggap sebagai ritual cinta

potret burung red crowned crane
potret burung red crowned crane (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Red crowned crane punya tarian khas yang menawan. Saat musim kawin tiba, sepasang crane akan menari bersama dengan gerakan yang anggun dan sinkron. Mereka melompat, mengepakkan sayap, lalu membungkuk dengan elegan seperti sedang melakukan ritual sakral. Tarian ini gak cuma indah untuk dilihat, tapi juga punya makna spiritual sebagai simbol ikatan batin yang kuat.

Bagi masyarakat Jepang dan Korea, tarian crane menjadi lambang keharmonisan dan keseimbangan antara dua jiwa yang saling terikat. Bahkan, ada festival di beberapa daerah yang meniru gerakan tarian burung ini sebagai bentuk penghormatan terhadap cinta sejati. Jadi, saat melihat mereka menari, seolah dunia sedang menyaksikan perwujudan cinta yang murni tanpa kata.

3. Simbol panjang umur dan keberuntungan

potret burung red crowned crane
potret burung red crowned crane (commons.wikimedia.org/Musicaline)

Selain melambangkan cinta, red crowned crane juga dipercaya membawa keberuntungan dan umur panjang. Dalam budaya Jepang, burung ini disebut “Tsuru” dan sering muncul dalam seni origami, kimono, maupun lukisan tradisional. Legenda mengatakan bahwa siapa pun yang melipat seribu origami crane akan dikabulkan harapannya dan diberkati dengan kehidupan panjang dan bahagia.

Kepercayaan serupa juga hidup di Korea, di mana crane dianggap sebagai utusan dari dunia spiritual. Burung ini dipercaya mampu membawa doa manusia ke surga dan menjaga kedamaian rumah tangga. Karena itu, banyak keluarga Korea menempatkan lukisan red crowned crane di rumah mereka sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan.

4. Spesies langka yang terancam punah

potret burung red crowned crane
potret burung red crowned crane (commons.wikimedia.org/pittafisher)

Sayangnya, di balik keindahannya, red crowned crane termasuk salah satu spesies burung yang langka dan terancam punah. Populasinya di alam liar diperkirakan kurang dari dua ribu ekor. Habitat alami mereka di rawa dan lahan basah kian menyusut akibat pembangunan dan perubahan iklim. Situasi ini membuat banyak lembaga konservasi bekerja keras untuk melindungi dan melestarikannya.

Upaya konservasi dilakukan di berbagai negara, termasuk Jepang, China, dan Rusia. Mereka menciptakan kawasan lindung dan program penangkaran agar burung ini tetap bisa berkembang biak. Kalau generasi muda peduli pada kelestarian satwa ini, maka keindahan dan makna filosofis red crowned crane bisa terus hidup untuk generasi mendatang.

5. Ikon budaya yang menginspirasi dunia seni

potret burung red crowned crane
potret burung red crowned crane (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Red crowned crane sudah lama menjadi sumber inspirasi bagi seniman di berbagai bidang. Di Jepang, burung ini sering muncul dalam lukisan ukiyo-e, puisi haiku, dan bahkan dalam kimono pernikahan. Sementara di Korea, crane kerap digambarkan berdampingan dengan sosok bijak atau dewa dalam lukisan tradisional, sebagai simbol kehormatan dan kebijaksanaan.

Kehadirannya dalam dunia seni membuktikan betapa dalamnya makna yang diwakilkan oleh burung ini. Setiap gambar, tarian, atau lagu yang terinspirasi dari red crowned crane selalu membawa pesan tentang cinta, kesetiaan, dan keindahan hidup. Dengan memahami simbolisme ini, siapa pun bisa belajar bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kebersamaan, tapi juga tentang ketulusan yang abadi.

Red crowned crane bukan sekadar burung cantik dengan mahkota merah yang mencolok, tapi juga lambang kehidupan yang penuh makna. Ia mengajarkan kesetiaan, cinta yang tulus, dan pentingnya menjaga keseimbangan antara alam dan manusia. Semoga keanggunan burung ini menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai, menjaga, dan menghargai alam dengan sepenuh hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Penampakan Aurora Borealis 2026: Waktu Terbaik dan Lokasinya

17 Nov 2025, 12:06 WIBScience